Langit-langit kamar berwarna putih yang pertama kali Haruto lihat, pandangannya masih tak fokus namun samar-samar Haruto mendengar suara gemericik air dari kamar mandi.
"Tuan?"
Lelaki mungil melangkah mendekat dengan wadah berisi air.
"Biarkan saya membersihkan tubuh anda"
Haruto mengangguk lemah, dia tak bisa untuk sekedar bergerak, sungguh nyeri pada dadanya tak kunjung reda.
"Saya harap anda jangan terus membantah, tuan Jeongwoo memang sangat kejam, saya hanya takut tuan Jeongwoo benar-benar menghabisi anda"
Menghabisi?
Haruto tak peduli jika dirinya mati sekalipun, dia hanya memikirkan kakaknya.
Bagaimana kondisi kakaknya sekarang?
Haruto lagi-lagi menghela nafas, dia meringis ketika perban pada lukanya diganti.
"Bahkan tuan Jeongwoo sudah melabeli anda sebagai miliknya"
Haruto mendelik, dia tidak suka mendengarnya, dia bukan barang.
"Dia tidak akan menjawab, anjing hanya bisa menggonggong bukan?"
Suara manusia iblis itu terdengar tak jauh, Haruto lagi-lagi dibuat geram.
"Tuan, saya permisi"
Lihatlah, bahkan pria mungil itu sangat ketakutan ketika melihat Jeongwoo, Haruto akui jika Jeongwoo memang mempunyai aura membunuh namun hal itu tak berguna pada manusia yang sudah tak menginginkan kehidupan sepertinya.
"Apa kau tidak punya mulut?"
Jeongwoo bersidekap dada, menatap Haruto yang tampak tak menanggapi kehadirannya.
"Aku sudah berbaik hati untuk tetap membuat mu hidup, tapi ini balasan mu?"
Haruto terlalu malas untuk meladeni manusia tak punya hati seperti Jeongwoo, menurutnya orang-orang seperti Jeongwoo semakin dianggap maka semakin menggila.
Sret!
"ARGHHHHH!"
Jeongwoo tersenyum miring, tangannya menarik rantai yang terhubung pada kalung besi si manis, membuat Haruto terduduk paksa, rasa nyeri kembali menghantam dadanya, Haruto merintih namun hal itu tak membuat Jeongwoo iba sama sekali.
"Apa kau tidak punya hati?!"
"Hati?" beo Jeongwoo dengan tawa kecilnya, yang terdengar seperti tawa sinis.
"Iblis seperti mu memang diciptakan tanpa perasaan!"
"Hanya orang bodoh yang mengandalkan perasaan, seseorang yang menggunakan perasaan akan mati karena hatinya sendiri!"
Benar bukan?
Jeongwoo tidak pernah memakai perasaannya, dia hidup untuk menjadi kuat dan dia tahu kelemahan manusia terletak pada rasa.
"Benar, kau memang tidak seharusnya memiliki perasaan karena orang seperti mu akan kekal di neraka!"
Semakin menarik semakin Jeongwoo bersemangat untuk menggoda Haruto.
"Maka biarkan aku untuk memberikan neraka dunia untukmu"
Rantai itu kembali ditarik, Haruto mengerang kesakitan kala lehernya ditarik paksa.
"Ayolah menggonggong anjing manis"
Cuih!
"Dalam mimpi bajingan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil
Teen FictionJeongwoo layaknya iblis tak mengenal ampun, dia menyiksa seperti beruang yang akan menguliti mangsanya lebih dulu, hal itu mengerikan dan sialnya Haruto terjebak bersama pria iblis yang paling dia benci, rasa dendam Haruto benar-benar besar untuk me...