Mobil putih itu memasuki pekarangan rumah besar milik keluarga Sethratanapong. Orm yg keluar lebih dulu lalu disusul oleh Momy Koy dan kemudian mereka berdua masuk kedalam. Di dalam sana, Papa Oct dan anak lelaki nya Att tengah duduk sambil asyik menonton pertandingan bola.
"Selamat malaamm". Orm sedikit berlari dan menghampiri kedua laki laki tersayang nya.
Papa Oct dan juga Att menoleh dan ketika melihat rambur baru Orm langsung memuji penampilan baru gadis berusia 22 tahun tersebut.
"Woaaahh... suay mak naa". Kata Papa Oct dan juga Att bersamaan.
Mendapat pujian tersebut, Orm tertawa kegirangan. Lalu Momy Koy ikut bergabung bersama anak dan suami nya.
"Tadi Becky bilang Orm ngamuk di kampus". Adu Momy Koy ke Papa Oct.
"Ngamuk??". Papa Oct langsung mengonfirmasi ke tersangka utama nya,"Ngamuk kenapa, Orm? Ada yg mengganggu mu?".
"Momyy... Becky itu hanya melebih lebihkan aja itu mah. Orm hanya membanting tas, itupun pelan. Bukan mengamuk".
Momy Koy mengangkat bahunya, ia hanya menceritakan apa yg sahabat anak perempuannya itu bicarakan tadi. Sedangkan Att hanya menyimak pembicaraan orang dewasa disekitarnya. Meskipun Att berbadan tinggi besar, tapi ia masih anak belasan tahun.
"Ada yg mengganggu mu, Orm?". Tanya Papa Oct lagi ke anak perempuannya.
Orm menggeleng, ia ga mungkin cerita kalau dikampus Orm tengah di buntuti oleh Popor yg selalu mengejar nya kapanpun dan di manapun, "Semua baik baik aja. Papa tenang saja".
"Baiklah. Tapi kalau ada apa apa segera laporkan. Biar Papa beri pelajaran orang itu"
"Wahh Papa yg terbaikkk". Orm mengacungkan ke 2 jari jempolnya.
Setelah mengobrol sebentar, Orm pamit untuk masuk ke kamar nya. Sebelum merebahkan diri, Orm terlebih dulu membersihkan badannya dengan mandi. Orm hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk mandi malam ini. Kasur besar miliknya memang selalu nyaman ketika menjadi pilihan terakhirnya ketika seharian beraktifitas.
Ponsel yg semula Orm letakan di samping kasur, mendadak berisik karena banyak pesan yg masuk. Orm tau itu pesan dr mana aja. Pasti dr grup chat yg isinya Ying sama Becky, orang orang yg hidupnya random mirip Orm.
Orm segera menyambar ponsel nya. Senyum lebar terpampang begitu ia membaca pesan satu satu yg masuk. Tangannya dengan cepat membalas di grup tadi.
Beckyyy
Jadi nona Kornnaphat, apa langkah selanjutnya untuk mendekatkan diri ke Crush mu itu, huh?
Yingggg
Bagaimana rupa nya, Beck? Harusnya tadi aku ikut kalian aja...
Beckyyy
Cantik. Yg jelas gadis itu seperti anak baik baik. Kasian sekali kalau sampai ia ketempelan orang seperti Orm 5555555
Orm mendengus kesal membaca pesan Becky tapi juga tersenyum secara bersamaan membaca setiap pesan yg masuk dr grup tersebut.
Apa maksudmu ketempelan huh? Memangnya aku makhluk halus semacam hantu?
Orm kemudian kembali mengingat momen dimana ia melihat gadis pemilik hati nya itu. Senyum lebar terlihat sangat jelas dari bibir Orm, menampilkan gummy smile manis miliknya. Mungkin terlalu cepat di sebut pemilik hati, tapi itulah Orm. Ia merasa kalau hatinya udah terambil alih oleh pemilik mata indah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQUIVER
Non-FictionYaa pokonya dibaca dulu aja. Cari tau sendiri gimana ceritanya. oke bebs