Dua hal yang paling ia takuti setelah kematian ialah kesalahpahaman
Perempuan itu tak punya apa-apa untuk dikenang
Ia berkata bahwa ia terlalu lelah untuk tidur
Juga terlalu lelah 'tuk terjaga
Bagaimana tidak jika ruang mimpi saja tak membolehkannya beristirahat
Ia terlalu takut
Untuk sesuatu yang bahkan tak ia tahu
Namun ia berpikir, bahwa sesuatu itu akan selalu menghampiri tanpa ia undang sekalipun
Seperti ikan mati yang akan kedatangan kucing liar
Seperti bayi yang sebentar lagi harus menyambut rumah baru sedangkan ia masih ingin tinggal dalam gubuk gelapnya
Perempuan itu tak punya apa-apa untuk dikenang
Ia terlalu takut untuk dua hal itu
Dimana kematian adalah akhir dari segalanya
Dan kesalahpahaman sebagai pembuka gerbang kematian
Tak ada yang menarik dari dua hal tersebut
Ia bahkan tak mengerti awalan seperti apa yang bisa ia rangkul untuk mempertemukannya dengan akhiran
Juga tak tahu gembok seperti apa yang bisa ia pakai untuk mengunci gerbang itu
Satu yang bisa ia pahami adalah dengan tidak membiarkan ikan mati itu dikunjungi oleh kucing liar
Dan membiarkan bayi itu tetap dalam tempatnya dengan cara tidak menyuruhnya datang ke gubuk gelap itu
Perempuan itu tak punya apa-apa untuk dikenang
Namun dua ketakutan itu akan terus menghantuinya hingga akhir
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOSPHENES: A Poetic Exploration of Inner Turmoil
PoesiaSetiap baitnya merupakan cermin dari keraguan, harapan, dan langkah menuju pemahaman diri. Dalam perjalanan yang dipenuhi ketidakpastian, penulis ingin mengajak kita semua menyelam kedalam misteri konflik batin tak berujung dan bersama-sama membangu...