Ada masa dimana hujan menolak untuk turun
Ada masa dimana hujan mengeluh mengenai keadaannya
Ia, hujan, berkata, "bisakah aku bersinar sepertimu, Matahari?"
Matahari pun menjawab, "aku tak tahu. Bahkan aku tak ada disaat kau muncul."
"Bisakah aku bersinar sepertimu, Matahari?" tanya Hujan, untuk kedua kalinya.
"Sepertinya tidak. Kau dan aku jelas berbeda." Jawab Matahari.
"Dapatkah aku bersinar sepertimu, Matahari?"
Lagi, pertanyaan berulang itu membuat matahari berpikir:
"Cahayaku bisa membuatmu lebih indah dari diriku."
Hujan tahu bahwa terkadang kedatangannya tak banyak diinginkan oleh penduduk bumi
Ia tahu tiap bulir tubuhnya membawa seribu kutukan saat menyapa mereka
Ia tak mengerti mengapa ia jenuh akan posisinya
Sedangkan keberadaannya membuat semua makhluk merasa hidup
Selalu ada keinginan untuk pergi
Namun ia tahu, menjadi ketiadaan adalah akhir yang tragis
Satu hal yang diketahui Matahari namun tidak dengan hujan ialah bahwa seribu kutukan itu akan selalu hilang seiring dengan cahaya Matahari yang menyinari bulir tubuh Hujan diakhir tugasnya
"Matahari, aku ingin menjadi sepertimu yang disukai mereka."
Ucapan Hujan yang selalu Matahari ingat dulu ketika dirinya diambang keputusasaan
Tanpa Hujan tahu, keberadaan Matahari selalu menjadi bencana
Ketika hujan tak mengakhirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOSPHENES: A Poetic Exploration of Inner Turmoil
PoesiaSetiap baitnya merupakan cermin dari keraguan, harapan, dan langkah menuju pemahaman diri. Dalam perjalanan yang dipenuhi ketidakpastian, penulis ingin mengajak kita semua menyelam kedalam misteri konflik batin tak berujung dan bersama-sama membangu...