Matahari dan Hujan

5 0 0
                                    


Ada masa dimana hujan menolak untuk turun

Ada masa dimana hujan mengeluh mengenai keadaannya

Ia, hujan, berkata, "bisakah aku bersinar sepertimu, Matahari?"

Matahari pun menjawab, "aku tak tahu. Bahkan aku tak ada disaat kau muncul."

"Bisakah aku bersinar sepertimu, Matahari?" tanya Hujan, untuk kedua kalinya.

"Sepertinya tidak. Kau dan aku jelas berbeda." Jawab Matahari.

"Dapatkah aku bersinar sepertimu, Matahari?"

Lagi, pertanyaan berulang itu membuat matahari berpikir:

"Cahayaku bisa membuatmu lebih indah dari diriku."

Hujan tahu bahwa terkadang kedatangannya tak banyak diinginkan oleh penduduk bumi

Ia tahu tiap bulir tubuhnya membawa seribu kutukan saat menyapa mereka

Ia tak mengerti mengapa ia jenuh akan posisinya

Sedangkan keberadaannya membuat semua makhluk merasa hidup

Selalu ada keinginan untuk pergi

Namun ia tahu, menjadi ketiadaan adalah akhir yang tragis

Satu hal yang diketahui Matahari namun tidak dengan hujan ialah bahwa seribu kutukan itu akan selalu hilang seiring dengan cahaya Matahari yang menyinari bulir tubuh Hujan diakhir tugasnya

"Matahari, aku ingin menjadi sepertimu yang disukai mereka."

Ucapan Hujan yang selalu Matahari ingat dulu ketika dirinya diambang keputusasaan

Tanpa Hujan tahu, keberadaan Matahari selalu menjadi bencana

Ketika hujan tak mengakhirinya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PHOSPHENES: A Poetic Exploration of Inner TurmoilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang