Seungcheol b'day

148 13 2
                                    

Musim panas bukanlah musim yang disukai chan. Chan jadi tidak begitu melakukan banyak aktivitas diluar ruangan. Saat ini, sepulang sekolah chan tengah berada di kamarnya. Sebagai anak yang begitu ambis, chan tampak berkutit dengan laptopnya.
"Wahh materi-materi gini toh yang biasanya harus dipelajari untuk olimpiade. Berarti tebakan gue ga meleset." Gumam chan
"Baca ini Sambil ngemil enak nih kayaknya." Kemudian chan bangkit dari duduknya.
Chan berjalan kearah dapur, kemudian tanpa sengaja ia melirik kalender yang tertempel diruang tamu.
"Eh? Sekarang tanggal 6? Loh berarti dua hari lagi ulang tahun hyung?" Kagetnya
"Hampir gue kelupaan." Chan menepuk jidatnya. Chan tergesa-gesa hanya mengambil minuman dari kulkas kemudian berlari ke kamarnya.

"Gue harus belajar lebih banyak hari ini, mana tau pas hari itu gue sibuk sama seungcheol hyung kan.." ucapnya kemudian lanjut belajar.

Keesokan harinya chan mendapat pesan dari Seungcheol, seungcheol berkata bahwa ia ada makan malam bersama dengan karyawan kantornya sehingga kemungkinan pulang telat.

"Yess kesempatan gue bikin sesuatu dirumah entar nih, biar gue bisa kasi kejutan jam 12 malam ke hyung hehe." Gumam chan setelah membaca pesan.

Benar saja, sepulang sekolah chan mampir mall untuk membeli hadiah sekalian mencari bahan-bahan yang ia butuhkan disana. Chan membeli hoodie sebagai hadiah untuk Seungcheol. Setelah mendapat semua yang ia butuhkan, chan pun pulang.
Sesampainya dirumah, dia mulai bersiap untuk membuat kue seadanya, lagi-lagi ia melihat resep di youtube.

"Nak, kamu mau bikin apa? Biar Bibi bikinin.." ucap bibi Kang menghampiri chan.
"Tidak.. chan mau buat kue untuk ulangtahun hyung besok. Mau chan kasi tengah malam nanti. Bibi jaga rahasia ya." Ucap chan
"Oalahh iya nak, bibi bantu ya?"
"Gak mau, biar chan sendiri. Chan mau kasi spesial buat hyung."
"Yaudah kalau ada apa-apa panggil bibi, bibi cukup mengerti kok dalam hal ini." Ucap bibi kang sambil mengusap pipi chan yang terkena tepung.
"Hehe okee.."
"Bibi tinggal siram tanaman dulu yaa. Hati-hati jangan sampe terluka."
"Aman bi." Chan mengacungkan jempolnya.

Chan dengan serius membuat adonan dan mulai memanggangnya. Tetapi kecelakaan kecil terjadi saat ia ingin mengeluarkan adonan dari oven.
"Akhhh" luka bakar terjadi diarea pergelangan tangannya. Tapi ia segera menutupinya dan berlagak seperti tidak terjadi apa-apa.

"Ahhh bodoh, itu ada sarung tangan kenapa gue ga pake." Ucapnya kemudian mengambil sarung tangan anti panas dan mengeluarkan kuenya.
"Okey waktunya menghias.. ehh yaahh gue engga beli buah cherry."
"Bibi Kang.. ada buah cherry ga dirumah?" Teriak chan untuk bertanya.
"Apa nak?" Bibi dengan cepat menghampirinya
"Buah cherry"
"Yahh engga ada, biar bibi belikan dulu ya?"
"Gapapa nih? Bibi engga capek?"
Bibi kang terkekeh "Engga dong, deket jugaan. Tunggu ya bibi beli dulu."

Sembari menunggu, chan menghias bagian lainnya dulu kemudian ia membereskan dapur.
"Nak chan, ini cherry nya." Bibi kang datang dengan membawa cherry sesuai pesanan chan
"Ehh kamu fokus hias aja, bibi akan membereskannya. Sekalian bibi mau masak." Ucap bibi kang
"Gapapa kok bi.."
"Udah nak, kamu lanjut hias. Nanti kakak kamu keburu datang."
Chan pun menuruti. Ia menghias kue nya dengan indah.

"Aigoo cantik sekali, kamu emang pandai." Puji bibi Kang setelah melihat kue yang dibuat chan.
"Hehe makasi bi."
"Taruh di kulkas paling atas, nanti bibi bantu tutupi dengan bahan masakan agar tidak diketahui oleh nak Seungcheol." Ucap bibi
"Oke bi."

Singkat cerita, pada pukul 10.30 malam seungcheol tiba dirumah. Ia pulang larut, ia hanya mendapati bibi Kang yang menyambutnya.
"Nak Seungcheol baru pulang.. pasti lelah ya. Mau bibi buatkan teh hangat?"
"Ah tidak usah bi, terimakasih. Ohiya chan udah tidur ya?"
"Kayaknya dia tidur awal hari ini. Setelah makan malam dia langsung ke kamar."
"Apa kondisinya baik-baik aja?" Seungcheol merasa khawatir
"Baik kok nak, tadi dia ceria kok banyak cerita sama bibi."
"Yaudah aku ke kamar dulu ya bi, bibi juga istirahat udah malam."
"Baik nak Seungcheol."

Sebelum ke kamarnya, seungcheol mampir ke kamar chan. Ia melihat adiknya tengah tertidur pulas. Karena semua tampak baik-baik aja, seungcheol pun pergi ke kamarnya.
Chan tidur awal bukanlah tanpa alasan, dia sudah menyetel alarm sebelum jam 12 tepat. Dan saat tiba waktunya, alarm ponselnya berbunyi dan dengan semangat ia dapat terbangun. Chan dengan langkah pelan pergi ke dapur dan mengambil kue nya. Kemudian ia mengambil hadiah dan menyalakan lilin di depan kamar seungcheol. Chan menunggu jam tepat di pukul 00.00. Setelah itu ia mengetuk pintu dan masuk ke kamar seungcheol.

Seungcheol yang belum tidur terkejut melihatnya.
"Happy birthday to you, Happy birthday to you..."
Chan bernyanyi dan kini berdiri di depan hyung nya. Sedangkan seungcheol masih tak dapat berkata-kata.

"Selamat ulang tahun hyung. Semoga panjang umur dan sehat selalu. Terimakasih udah lahir menjadi kakaknya chan. Terimakasih udah menjadi peran orangtua juga buat aku. Chan berharap hyung selalu bahagia ya, karena hidup chan bahagia kalo hyung bahagia."

"C-chan.. lo nyiapin ini.. gue speechless." Seungcheol terharu
"Make a wish kemudian tiup lilinya." Ucap chan dengan senyuman.
"Semoga gue selalu bisa bahagiain chan dan keluarga gue." seungcheol mengatakan harapannya kemudian meniup lilinnya.
"Yeeyy, ini hadiah buat lo. Semoga lo suka." Chan menjulurkan paperbag hadiah kepada seungcheol
"Lo ngapain buang-buang duit lo sih? Beli kue, beli ini. Astaga chan.. besok gue ganti duit lo ya."
"Gue beli hadiah buat lo. Bukan beliin titipan lo, jadi gaada ganti-ganti gitu. Dan kuenya, gue baking sendiri lah." Ucap chan
"Wih serius? Hebat banget lo, hmm makasi yaa." Seungcheol memeluk chan.
"Dah istirahat lagi, besok sekolah kan?" Ucap seungcheol
"Mau disini tidur sama lo, boleh ya." Belum dijawab, chan menarik selimut dan merebahkan diri di kasur seungcheol.
"Eh hyung tolong taruh korek api ini di meja samping lo dong." Chan mengambil korek yang tadinya masih di kantong celananya.
Ketika seungcheol mengambil dari tangan chan, ia menyadari sesuatu.
"Tangan lo kenapa chan?"
"Eh? Ah anu.. gapapa. Jangan khawatir." Chan lupa bahwa tangannya terluka tadi.
"Kok bisa melepuh gini? Udah lo obatin?" Seungcheol khawatir
"Tadi kena oven.."
Seungcheol mengambil salep kemudian mengolesinya di tangan chan.
"Lo kenapa ceroboh? Luka kan jadinya."
"Maaf hyung."
"Gue berterima kasih banget effort lo bikinin kue, gue terharu. Gue suka banget. Cuma gue sedih kalo lo kenapa-kenapa."
"Hyung, gue janji lebih berhati-hati."
"Lo jangan bikin apa-apa sendirian di dapur selama sebulan kedepan ya? Lo harus dibantu gue atau bibi Kang." Ucap seungcheol sambil menggenggam tangan chan.
"Iya hyung chan janji."
"Makasi, dah tidur yuk. Besok gue yang anter lo kesekolah."
"Hm, good night hyung."











Tbc.

abitudine || Dino seventeen (Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang