Videocall

163 26 1
                                    

Papa Yoon telah kembali keruang rawat Dino.
"Apa ada masalah serius?" Tanya mama Yoon
"Tidak, sayang. Kata dokter, jungchan harus tetap dirumah sakit sampai hasil scan keluar." Jawab papa Yoon

Saat itu juga HP mama yoon berdering.
"Oh sayang, mama kamu videocall." Ucap mama yoon kepada chan

Pov telepon.
"Halo"
"Adik ipar.. aku dengar chan sedang dirumah sakit? Bagaimana kondisinya??" Mama lee terdengar panik
"Kami sedang menunggu hasil scannya, eonni."
"Biarkan aku bicara dengannya." Pinta mama lee

"Mama.." ucap chan
"Sayang, kamu kenapa bisa sampe gitu?" Mata mama lee berkaca-kaca
"Aku jatuh ma, aku gapapa."

"Kenapa kamu naik sepeda? Apa seungcheol hyung mengizinkannya?" Celetuk papa Lee
"Papa.. hyung sempat melarang tapi aku memaksanya. Karna aku-"
"Kenapa? Kenapa maksa? Ga semua orang dianter jemput enak-enak kayak kamu loh."
"Iya tapi hari itu aku cuma ingin pergi sekolah pake sepeda pa."
"Ternyata keras kepala banget kamu? Baru tau papa. Tadi waktu papa nelpon kakakmu, tapi dia bela kamu terus. Tolong jangan merepotkan siapapun, chan udah gede kan?" Ucapan papa nya itu membuat senyum chan luntur. Begitu juga dengan mama papa Yoon.
"Maaf pa." Jawab chan sendu

"Kamu ngomong apasih!?" Mama lee langsung mengambil alih telepon itu
"Sayang, gapapa jangan didengerin dulu papa kamu. Kamu turutin kata dokter biar cepet pulih."
"Hmm Mama papa mau lanjutin kerjaan dulu, nanti mama telpon lagi. See you sayang."

————

Setelah telepon dimatikan, chan masih kepikiran dengan perkataan ayahnya.
"Maafin chan yaa kalian jadi ga bisa istirahat karna nemenin chan disini." Ucap chan tiba-tiba
"Sayangnya mama bilang apa? Hehe kamu kepikiran kata-kata papa kamu? Aduhh ga usah." Jawab mama yoon
"Chan, papa engga sibuk. Sekalipun mau istirahat, tuh kasur ada, sofa juga ada." Ucap papa Yoon
"Udah, ga perlu mikir macem-macem. Kamu tidur dulu ya. Keliatan nya kamu capek gitu." Mama yoon membantu chan merebahkan dirinya. Chan memang lelah dan dia segera tidur setelah merebahkan dirinya.

"Sayang, kakakku ingin meneleponku." Bisik mama yoon kepada suaminya.
"Sekarang? Yaudah yuk diluar biar ga ganggu ichan."

Pov telepon (lagi)
"Halo"
"Sun Mi-yaa.. kau pasti tau banyak tentang anakku kan?"
"Lalu kenapa? Tentu aku tau banyak, aku dan suamiku menganggapnya seperti anak sendiri."
"Senakal apa jungchan?"
"Nakal? Tidak juga"
"Jangan bohong, aku tahu banyak."
"Ya aku juga gak bohong. Memang dia sedikit lebih keras dibanding seungcheol, tapi dia samasekali tidak pernah lewat batas."
"Tuh kan, emang dia tuh gak bisa kayak hyungnya. Gagal aku mendidik anak itu"
"Oppa, cukup ya. Kau berlebihan."
"Sun Mi.. kau sama saja. Kau membelanya. Aku akan pulang dan melihat seberapa nakal Jungchan."
"Terserah!"

———

"Sayang, sabar." Papa yoon merangkul mama yoon.
"Ada apa dengan kakakku. Kenapa dia tiba-tiba seperti ini. Ku rasa Jungchan tidak senakal yang dipikirkannya." Jawab mama yoon sambil memijat keningnya.
"Kamu benar, chan memang tidak senakal itu. Mungkin kakakku sedang lelah? Udah ya sayang, kamu tunggu disini sebentar biar aku belikan minuman ya." Papa yoon mengecup kening mama yoon.

Di sisi lain, jam sudah menunjukkan waktu istirahat. Para siswa pun berbondong-bondong ke kantin untuk mengisi perutnya.
"Jadi gak nih nanya ke jeonghan hyung?" Tanya seungkwan kepada vernon yang masih menikmati makanannya.
"Oh iya, chat aja duluan. Gue makan lagi dikit." Jawab vernon
"Ck.. yaudah gue chat nih ya." Seungkwan mengambil ponselnya dan mencari nomor jeonghan untuk dihubunginya.

"Seungkwan, Vernon!" Panggilan itu menghentikan aktivitas mereka.
"Gue denger Jungchan ga sekolah hari ini? Parah gak dia? Temen gue juga opname." Ucap anak yang kemarin berada ditaman bersama mereka.
"Belum ada info jelas, intinya Chan dirumah sakit juga. Terakhir kemarin periksa, tangannya keseleo." Sahut seungkwan dingin.
"Kita janji merahasiakan ini kan?" Tanya orang itu lagi
"Iya, GWS temen lo. Harap ga pernah bikin masalah kek kemarin ya!" Seungkwan menarik tangan vernon dan pergi dari kantin.

Seungkwan menarik tangan vernon dan berjalan tanpa tahu mau kemana, intinya cuma pergi dari kantin itu saja.
"Kita kemana nih?" Tanya vernon
"Eh iya ya.. ahh gue cuma males ngomong sama orang itu." Jawab seungkwan
"Mending minggir dulu trus chat jeonghan hyung."
"Oh iya jadi lupa gue.."

Tingg

"Eh chan ngirim pesan di grup kita!" Ucap seungkwan lalu segera membuka pesan itu

✉️
🦦: bro, gue ga sekolah
🍊: ya kan emang, kenapa lo? Tangan lo baik-baik ajakan?
🦦: retak katanya
🐻‍❄️: anjir chan??!!! RS mana lo? Kita jenguk entar
🦦: 📍location.
🐻‍❄️🍊: oke..















Tbc.

abitudine || Dino seventeen (Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang