Stuck with sister in law

16

Becky berlari mengikuti laju brankar freen, sampai freen masuk kedalam ruangan UGD, perawat menghalangi becky karena yang di izinkan masuk hanya dokter dan tim medis, becky pun terpaksa menunggu di depan pintu ruangan, dan membiarkan dokter mengobati freen.

Becky menundukkan kepalanya dengan lemah sambil bersandar di dinding, kemudian Richie datang dengan wajah sangat panik nya ia setengah berlari menghampiri becky.

"Becky bagaimana dengan freen?!"

"Freen kritis"

Richie terkejut mendengar apa yang dikatakan becky.

"Apa!? Kritis, itu semua pasti gara-gara kau!"

"Aku terlambat menyelamatkan nya"

Richie mengepalkan tangannya dengan erat.

"Kau memang keterlaluan ya!! Gara-gara mu freen terluka, jika hal buruk terjadi kepada freen, aku tidak akan pernah memaafkan mu!!"

Ucap Richie dengan menunjuk wajah Becky, bahkan disaat seperti ini Richie lebih membela freen, becky mengepalkan tangannya dengan kuat.

"Seharusnya kau khawatir juga pada ku, adik kandung mu sendiri!! Seandainya aku yang kecelakaan mungkin kau tidak akan menanyakan keadaan ku, Kakak macam apa kau"

"Becky jaga ucapan mu!! Kau lihat sendiri freen terluka karena siapa? Itu karena mu!! Jika aku disuruh memilih maka aku lebih memilih freen di bandingkan adik tidak tau diri seperti mu, yang selalu menyusahkan ku!!"

DEG

Ucapan Richie benar-benar menusuk ulu hati Becky, Richie benar-benar buta hanya karena freen, apa jadinya Richie jika becky membongkar semua kelakuan freen selama ini? Pasti kakak nya itu bisa gila.

"Kau memilih freen? Maka di sayangkan sekali jika suatu saat freen malah memilih ku lalu meninggalkan mu!!"

Plak!!

Becky meringis tamparan Richie begitu kuat, Richie merasa nafasnya memburu, amarah nya langsung naik karena ulah becky.

"Berani kau mengatakan hal seperti itu lagi!! Ku pastikan aku benar-benar akan membuang mu!!"

Perdebatan keduanya terhenti saat dokter keluar dari ruangan tersebut, Richie langsung menghampiri dokter.

"Dokter bagaimana keadaan istri saya?"

"Maaf tuan, benturan di kepala pasien lumayan keras tapi keadaan nya baik-baik saja, dan tidak mengakibatkan luka serius"

Richie menghela nafas lega, sama halnya dengan Becky.

"Apakah saya boleh menemui nya sekarang"

"Boleh tuan, sepertinya istri anda sudah siuman"

"Terimakasih dokter"

Setelah dokter pergi, Richie langsung masuk kedalam ruangan freen, becky ingin masuk namun Richie menahan nya.

"Kau tunggu diluar saja, nanti freen semakin parah karena melihat wajah mu"

Ucap Richie, setelah itu ia langsung masuk dan menutup pintunya, membiarkan becky diluar, becky hanya bisa memandang dari pintu kaca tersebut bagaimana keadaan freen sekarang, ia bisa saja melawan Richie tapi ia harus mengalah, agar tidak menjadi keributan yang mengakibatkan freen semakin parah.

Richie mendekati freen yang berbaring di atas brankar namun sudah siuman.

"Freen kau baik-baik saja, aku sangat menghawatirkan mu"

Freen memejamkan matanya dan mengangguk, Richie menggenggam tangan freen ia sangat khawatir.

"Dimana becky? Apakah dia baik-baik saja"