Memasuki hari ketiga sekaligus hari terakhir orientasi, kegiatan hari ini adalah pengenalan cara belajar di sekolah. Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya siswa baru dapat merasa nyaman dalam lingkungan sekolah, sekaligus pengenalan tata cara belajar di lingkungan pendidikan yang berbeda. Kemudian diakhiri dengan penutupan orientasi dan pengumpulan tanda tangan anggota OSIS.
Penutupan orientasi dilakukan setelah istirahat makan siang, dimana akan ada sambutan dari kepala sekolah, ketua yayasan, serta Byakta selaku ketua OSIS. Penutupan dilaksanakan di aula sekolah sama seperti demo ekskul kemarin.
Sebenarnya sudah sedari semalam lagi-lagi Byakta tidak enak badan, tubuhnya demam disertai dengan sakit perut yang lumayan parah, tak lupa wajahnya yang terlihat pucat. Byakta tetap kekeh untuk hadir pada orientasi hari ini atas dasar tanggung jawabnya sebagai ketua OSIS.
"Ta, lo oke gak? kuat gak?" tanya Dylan sembari memberikan pijatan pada pundak Byakta. Saat ini Byakta yang tubuhnya dibalut oleh jaket hitam itu sedang duduk terlungkup di pojok aula, yang tidak terlihat oleh murid lainnya.
"Santai lan, Insha Allah masih kuat. Nanti kasih tau gue ya kalo udah mau sambutan penutupan. Ini kayanya mau gue tidurin bentar biar enakan" ujar Byakta pelan. "Iya nanti gue bangunin, sekarang lo tidur dulu aja, apa mau di UKS?" tawar Dylan.
"Udah gausah gapapa disini aja"
Setelah kepala sekolah dan ketua yayasan, tibalah saatnya Byakta memberikan sambutan. Tentu ia sudah mengganti jaket hitamnya dengan jaket OSIS. Byakta naik keatas panggung dengan sedikit tertatih lantaran perutnya sangat perih. Tapi ia usahakan terlihat sebaik mungkin dihadapan para siswa.
"Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, yang terhormat bapak kepala sekolah, serta ketua yayasan, rekan-rekan OSIS dan adik adik semuanya. bagaimana kabarnya adik-adik semua? saya harap kalian dalam kondisi yang baik dan sehat ya setelah melaksanakan orientasi selama tiga hari ini.
Adik-adik semua kami harap melalui program orientasi ini kalian dapat mengenal lingkungan, teman, dan budaya yang baru ya. Kami juga berharap kalian dapat pelajaran dari seluruh rangkaian kegiatan orientasi ini. Selamat kalian telah resmi menjadi murid SMA Cinta Bangsa, jangan segan untuk menghubungi kakak-kakak OSIS ya apabila selama masih adaptasi kalian mengalami kesulitan" Byakta kelihatan sedikit terengah, ia mencoba mengatur nafasnya.
"Demikianlah kegiatan orientasi ini, kami mohon maaf apabila selama pelaksanaan ada kekurangan dan kesalahan. Setelah ini jangan pulang dulu karena kalian harus mengumpulkan tanda tangan seluruh anggota OSIS ya. Akhir kata saya Byakta Adhiatama mewakili OSIS SMA Cinta Bangsa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terlibat, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu"
Atha yang berada di bawah panggung melihat sang kakak sedang menyampaikan sambutan. Seturunnya Byakta dari panggung tiba tiba terjadi sedikit keributan di belakang panggung. Terlihat beberapa anggota OSIS yang berjaga di bagian belakang berlari kearah belakang panggung.
"Eh ada apa sih? kok pada panik ya mukanya" ujar siswi yang berada di barisan samping Atha. "Gatau, ini kakaknya pada ke backstage semua ya" saut siswi lainnya.
"Itu kayanya kak Byakta sakit deh, tadi ada yang liat katanya pas abis turun panggung dia kaya lemes gitu, mukanya juga pucet kan tadi pas penutupan" ujar siswa yang berada di depan Atha.
"Eh demi apa sih? ya Allah ka Byakta gue kasihan banget" ujar siswi samping Atha.
Atha tidak mengatakan apapun, ia hanya mendengarkan siswa siswi yang berada disekitarnya saja.
Dibelakang panggung, seturunnya Byakta dari depan ia merasakan kepalanya pusing sekali, perutnya mual dan demamnya kian tinggi. Ia langsung luruh ke lantai, menyebabkan orang yang berada disekitarnya panik bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABYAKTA
Teen FictionMeskipun terlahir sebagai kembar, hubungan Byakta dan Atha tidaklah seperti yang kalian bayangkan. Hubungan persaudaraan mereka terkesan rumit, dan dingin. Disaat Akta selalu menempatkan Atha sebagai prioritas utama, Atha sama sekali tidak menjadika...