I Become a Father[Setiap Hari Senin]

13

.

.

.

.

Arc penyerangan istana sudah selesai, kini jika susunannya tidak terkena butterfly effec seharusnya masuk ke lautan lebih tepatnya arc dimana pergantian pov

walaupun Alice merupakan karakter utama dala nove ini, tapi ada beberapa arc yang memang di khususkan untuk beberapa karakter sebagai pelengkap. Arc ini akan berfokus pada Arfan yang akan menjalani ujian di pulau terpencil, namun mereka akan di hadang oleh iblis laut yang benama Morgalith

Sebenarnya ini salah satu plot hole dalam novel, karena memang monster itu sudah di ketahui oleh para manusia dan itu salah satu sebabnya Monster itu memiliki nama

Hanya saja, monster itu merupakan iblis yang tinggal di dalam dasar laut yang sangat dalam. Monster itu juga seharusnya tidak pernah muncul ke permukaan karena selain tubuhnya yang besar, Morgalith juga di kenal sebagai makhluk yang anti sinar matahari

Oleh karena itu, Arsenio merasa ini merupakan salah atau plot hole dari cerita itu. Apalagi penyerangan terjadi ketika tengah hari, yang dimana matahari sedang sangat terik menyinari dunia

Arsenio memegangi kepalanya, dirinya tahu ini sebuah plot kecil untuk menjelaskan plot yang akan datang. Hanya saja aneh

Arsenio memutar otaknya dan mencoba sekuat mungkin mencari plot yang berhubungan dengan arc yang akan datang ini, memang banyak yang akan terjadi tapi dirinya yakin pasti akan ada benang merah nya

Air, laut, iblis laut, sinar matahari...

Kapal, dasar laut, makhluk laut...

Penyerangan, tempat tinggal, dan...

Penyerangan makluk laut?

Arsenio segera bangun dan mencoba ingat-ingat kejadian itu, jika tidak salah ingat arc itu masih sangat jauh tapi jika di ingat-ingat itu adalah salah satu peperangan yang cukup sengit

Penyerangan makluk laut, seperti namanya yang dimana di bagian pipir laut muncul berbagai iblis dan montser laut yang menyerang manusia. Banyak yang menjadi korban bukan karena tidak ada persiapan saja, melainkan para monster laut itu sangatlah kuat

Itu pasti ada alasannya

Mustahil jika ada asap tanpa api

Arsenio makin memikirkan nya, makin membuatnya frustasi. Bagaimana tidak, itu karena yang bisa ke sana hanya bisa Arfan sebagai peserta saja. Dirinya mustahil ikut dan itu juga yang membuat ya tidak bisa ada di TKP untuk menyelidiki lebih lanjut

"Apa yang seharusnya ku lakukan... Apa.." gumam Arsenio 

.

.

.

.

.

Di sisi lainnya juga, Alice sedang memikirkan hal yang sama seperti ayahnya.

Tragedi yang akan terjadi pada kakak nya, memang kakaknya masih selamat tapi tidak dengan beberapa temannya yang lain. itu mengakibatkan angkatan kakaknya menjadi satu-satunya angkata yang memilki jumlah murid paling sedikit

Alice mengakui dirinya sangat naif dan seraka, dirinya sangat naif dan gegabah jika di keadaan genting dan juga sangat serakah untuk bersikeras menyelamatkan semua orang. 

Alice terus menatap ke arah tangan-tangan kecilnya, mengeng nya dengan erat karena merasa bersalah atas lemahnya dirinya saat ini. 

"apa yang bisa ku lakukan dengan tubuh ini.."