awalnya

67 13 3
                                    

Typo.

Tama berlari di penjuru rumah sakit dengan rasa panik dan pikiran kosong
dan berhenti saat melihat sahabat nya sudah berdiri di depan kamar yang dia yakin kalo itu kamar tujuannya

David selaku sahabat Tama prihatin denganya
"Tama,dia ga kenapa napa"

tanpa pikir panjang Tama langsung masuk dan mendorong pintu ruangan berbusana putih serta aroma obat dimana mana

Hati Tama seperti di remes remes kepala nya tiba tiba sakit tak lama air di matanya juga ikut keluar
saat melihat putra nya yang masih berusia sepuluh tahun duduk di pinggir kasur rumah sakit dengan tangisan kecil dan beberapa goresan yang ada di wajah nya

langkah nya terasa berat untuk mendekati anak nya
"ar-ga"

merasa nama nya di sebut argaino menoleh
"papa, mama kemana papa kenapa cuma papa yang di sini papa kenapa kaki arga ga bisa di gerakin papa tadi kata om David kalo mama-

Tama langsung memeluk anaknya tangisan argaino pun terasa saat dadanya terasa banyak nya tumpahan air mata dari wajah argaino
Tama semakin tak sanggup menahan tangis nya

papa bener mama udah ga ada" Tanya argaino yang masih senggukan

maafin papa nak" Tama kembali mengerat pelukan nya
maafin papa nak, ini semua salah papa

papa sayang sama kamu sama mama kamu papa minta maaf nak"

"papa jawab pertanyaan aku, bener ma-ma udah ga-ada

Tama ga sanggup untuk menjawab pertanyaan ini hati nya kembali seperti di remat remat kini air mata nya pun sudah jatuh deras
dan mengangguk sebagai jawaban

argaino juga sama melihat jawaban dari sang papa dia kembali menangis dalam pelukan papanya

dia masih merasa kalo dunia ini mimpi baginya
argaino ga sanggup membayangkan nya begitu juga dengan Tama






.....
tiga bulan sudah berlalu Tama sudah memikirkan matang matang bahwa dia akan membawa argaino pulang ke Indonesia dan akan merawat nya serta dengan putra nya raskal

Tama selalu menceritakan dengan raskal bahwa dia punya saudara dan raskal selalu menanti kedatangan saudaranya yang selalu di bilang Tama

sedangkan argaino Tama sudah berusaha membujuk nya tapi tetap saja argaino terlalu keras mengaggap bahwa kelahiran raskal yang membuat keluarga nya hancur

gerbang besar di buka dengan penjaga rumah besar yang pemiliknya adalah Tama saat masuk ke penjuru halaman rumah Tama melirik argaino yang masik kekeh dengan gadget yang di pegangnya

Tama membawa argaino masuk dan memperkenalkan pada beberapa  pekerja yang membantu merawat rumah nya

Tama masuk di ruangan utama di rumah nya dengan sentiasa argaino di samping nya

teriakan melengking terdengar seorang anak kecil berlari dengan wajah gembira
"paapaa"

Tama langsung menangkap raskal ke dalam pelukannya memeluknya erat
"papa aku rindu banget sama papa"

"papa juga sayang" kata tama dan tertawa saat raskal memberi kecupan rindu padanya

seperti ada yang janggal raskal memberi tahu Tama dengan berbisik di telinga Tama
"papa apa dia saudaranya aku"

Tama tertawa dan mengangguk membuat balasan girang dari raskal

raskal melepas tubuhnya dari pelukan nya dengan Tama

"hai aku raskal papa sering cerita tentang kamu bahwa kita saudara"
raskal memperkenalkan dirinya dengan senang namun argaino hanya memandang nya dengan wajah datar

KANUYA SABATILI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang