Typo.
Cupcake bukan sekedar nama, tapi semangat hidup lebih berwarna
"tim yang suka cupcake"
🙋🏻"aku udah bilang sama papa!!, jangan paksa akuu, 'aku udah tau end nya bakal gini pahh"
air mata raskal sudah mengalir, raskal memang tipe cowo yang mudah nangisTama memandang putra nya dengan sendu di depan rumah ibu nya
tama tak mampu menahan air matanya dia ingin membela anaknya di sana, namun rasa gigihnya ga mampu melawan ibu nya ego Tama belum kuat
Tama sadar, tama yang salah di siniDengan perasaan bersalah, Tama meminta maaf kepada anaknya atas sikapnya yang tidak mendukung sebelumnya. Ia juga berjanji untuk lebih memahami anaknya di masa depan dan bersikap lebih bijak serta melindungi anaknya dari perlakuan tidak adil.
"papa selalu bilang gitu- nyatanya apa tetap terulang pah!" marah raskal dengan tetesan air mata
"raskal-
"udahlah pah, aku mau pulang aja-"
"raskal papa minta maaf, ini semua salah papa, kamu jangan pernah nyalahin diri kamu ini seratus persen salah papa"
Tama menghela napas nya memandang raskal
"Tarik napas dalam-dalam. Lepaskan perlahan. Kamu lebih kuat dari apa yang kamu pikirkan" ucap tama spontan
"papa punya amarah, tapi tertutupi kasih sayang yang kita miliki"
apa!"
Setiap kesalahan adalah kesempatan untuk belajar. papa harap dapat memperbaiki ini semua dan meminta maaf dengan sepenuh hati.
"papa sadar betul nak bahwa kata maaf mungkin tak cukup, namun papa berharap ini menjadi langkah awal untuk memperbaiki semuanya
"Maafkan papa yang selalu membuatmu terluka. papa engga sempurna, tapi papa janji akan berusaha menjadi lebih baik."
pah-
raskal berlari ke pelukan papa nya, tama adalah obat dari seluruh penyakit bagi nyapapa minta maaf nak"
"stop pah," ujar raskal dengan sedikit sengkukan air mata
.di perjalanan hujan deras turun dengan terpaksa argaino dan Tanaya meneduh di pinggir jalan yang tertutup
"huff diingin" tanaya menggigil
arga melihat itu sedikit kasian tapi dia tak tau harus berbuat apa
"peluk tas gue"- beri arga langsung di terima tanaya
argaino menghampiri pria yang sama meneduh
tanaya memandang gerak gerik arga seperti dia sedang menelpon seseorang dengan ponsel pria tersebut"makasi ya bang" ucapnya
"tahan bentar ya' bentar lagi kita di jemput"ujar argaino sembari duduk di sebelah tanaya
setelah diam diaman sembari menunggu tanaya membuka suara
arga-" panggil naya
argaino menolah"makasi' ya"
Arga memandang tanaya, namun pandangan nya tertuju ke arah mata Tanaya membuat sang empu gugup
"muka lo merah- ujar argaino
pria di dalam kaca mobil berwarna putih memanggil Arga
"itu jemputan kita yuk naik-
"terus motor Lo" tanya tanaya
"itu ga penting" ujar argaino mengajak tanaya
setelah berada di dalam mobil, Tanaya kaget saat melihat raskal duduk di bangku depan
di setengah perjalanan, hujan pun sedikit reda
"blokm di mananya, teman arga? tanya tama yang sudah hampir sampai
Naya ragu menjawab jadi memandang argaino
"di simpang empat pah masuk dikit di belakang toko kue" jawab raskal
"loh kok kamu tau kal? tanya Tama yang tetap fokus ke arah jalan
tanaya semakin bingung raskal dan argaino memanggil bapak ini dengan sebutan papa
apa bener kata mika kalo raskal dan argaino saudaraan
"naya sama raskal teman sekelas" kini argaino yang menjawab
emm' berarti kamu yang namanya Tanaya" ujar Tama
"iya om- bingung tanaya
"kamu anaknya Rania kan" Tanya tama lagi
"ha' iya om,-
"btw papa kok bisa tau" tanya raskal penasaran
"mama nya naya pernah jadi asisten papa dulu, ya' kan nay?"
oh berarti, papanya arga bos tempat bunda nya kerja dulu
iya om"- eh om aku sampai di sini aja om"
ha' kenapa ga mau masuk dalam aja" tawar Tama
ga usah om, gang nya sempit"
makasih yah om, duluan ya argaino, raskal
ujar Tanaya sebelum turun dari mobil putih milik Tamabentar pah aku nyamperin naya dulu
tanaya.."
argaino turun menghampiri naya"rahasian ini ya" ujar Arga pas di hadapan tanaya
ha-"
"soal gue sama raskal"
Votmen plisss ❤️ ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
KANUYA SABATILI
Short Story[ON GOING] by:me hehe😁 dibaca aja aku senang apa lagi di votmen