Episode 3: Checking Out

3 1 0
                                    

Nick Mendoza duduk di meja kerjanya, menelusuri file di komputernya, mengumpulkan informasi tentang Remy Neltz, seorang pengedar narkoba terkenal yang terkait dengan obat mematikan "Hot Shot" yang telah menyebabkan kekacauan di jalanan Miami. Saat dia bersandar di kursinya, tiba-tiba dia dikejutkan dengan kedatangan Khai Minh Dao—partnernya yang kembali meski dokter menyuruhnya istirahat. Khai berjalan dengan tekad kuat, meskipun terlihat masih lebam dan terluka.

Nick (terkejut): "Khai, lo harusnya istirahat aja."

Khai (tersenyum): "Istirahat tuh buat yang udah mati. Lagian, siapa lagi yang bakal jagain lo?"

Candaan mereka meringankan suasana, tapi di balik itu Nick khawatir Khai terlalu memaksakan diri, mengingat bahaya yang akan mereka hadapi.

Tugas Baru:

Kapten Julian Dawes memanggil Nick dan Khai ke kantornya, memberikan mereka tugas baru: mereka harus menemukan dan menangkap Leo Ray, penjahat kelas teri yang bisa menjadi kunci untuk mencapai Remy Neltz. Leo sedang menginap di Elmore Hotel, sebuah tempat kumuh yang sering dikunjungi oleh pengedar narkoba dan kriminal. Dawes menegaskan bahwa mereka harus membawa Leo hidup-hidup untuk diinterogasi, tapi Nick dan Khai tahu itu tidak akan mudah.

Dawes: "Leo adalah jalan kalian. Kalau dia bicara, kita mungkin akhirnya punya cukup bukti buat jatuhin Neltz. Gue nggak perlu ngingetin ya, operasi ini harus bersih."

Setelah meninggalkan kantor, suasana hati Khai berubah. Dia tampak fokus, namun ada intensitas di matanya yang belum pernah dilihat Nick sebelumnya.

Nick: "Lo baik-baik aja, Khai? Kayak... beda gitu."

Khai (menepis): "Gue baik kok. Cuma udah nggak sabar aja nangkep si kampret Leo ini."


Penggerebekan di Elmore Hotel:

Nick dan Khai tiba di Elmore Hotel pada siang itu. Area itu terlihat kumuh, dengan mobil-mobil reyot dan sosok-sosok mencurigakan berkeliaran di jalanan. Mereka bisa merasakan energi tegang yang menunjukkan ada sesuatu yang besar sedang terjadi di dalam.

Khai (melihat sekitar): "Fix! Tempat ini ada yang gak beres. Mudah mudah-mudahan Leo masih di sini."

Mereka masuk ke lobi hotel, dan atmosfer langsung terasa penuh permusuhan. Setelah konfrontasi singkat dengan petugas hotel, mereka mengetahui bahwa Leo berada di salah satu lantai atas. Keduanya naik tangga kayu yang berderit, menyadari bahwa baku tembak tak terelakkan. Saat mereka semakin dekat, terdengar suara orang berbicara di balik salah satu pintu. Itu Leo, sedang bernegosiasi dengan pria-pria bersenjata.

Nick memberi sinyal pada Khai, dan mereka mendobrak pintu, mengejutkan para kriminal di dalam. Baku tembak sengit pun terjadi. Nick dan Khai dalam pertempuran jarak dekat yang intens saat mereka menghabisi para penjaga Leo dengan keterampilan luar biasa.

Nick (berlindung di balik dinding): "Fuck!"

Khai (sambil membalas tembakan): "Kuat juga nyalinya lu pada ya!."

Saat baku tembak mereda, mereka mendapati Leo Ray yang mencoba melarikan diri melalui jendela. Mereka menangkapnya dan memaksanya untuk berlutut.

Nick: "Selesai lo, Leo. Sekarang, ngomong!"

Leo (terengah-engah, menantang): "Lo pikir lo tuh pahlawan, ya? Nyadar nggak, lo sama kotornya kayak kita semua."

Perkataan Leo mengusik Nick lebih dari yang dia kira. Isu korupsi di kepolisian telah lama ada di benaknya sejak pertemuan dengan Stoddard. Namun, Khai tidak tertarik dengan filosofi Leo.

Khai (menonjok Leo): "Terus aja ngomong! Gue sikat lo."

Meskipun marah, Nick menarik Khai, mengingatkan bahwa kapten menginginkan Leo hidup-hidup. Mereka memborgolnya dan menyeretnya keluar dari kamar.

Interogasi:

Kembali di kantor, mereka menempatkan Leo di ruang interogasi. Nick dan Khai bergantian menginterogasi, berusaha membuatnya berbicara tentang operasi Neltz. Awalnya, Leo yang babak belur menolak memberikan informasi berguna. Dia malah mengolok-olok mereka dengan komentar misterius tentang keterlibatan orang-orang mereka sendiri dalam perdagangan narkoba, memberikan petunjuk tentang korupsi di kepolisian.

Leo: "Lo beneran ngerasa beda? Kapten lo, partner lo... mereka juga ikut main. Lo cuma belum nyadar aja."

Nick (mendekat): "Maksud lo apa?"

Leo (menyeringai): "Lo bakal tahu juga. Neltz, Stoddard... mereka semua udah bikin perjanjian. Lo cuma pion, Mendoza."

Frustrasi Nick semakin memuncak saat kata-kata Leo mengingatkan kembali keraguan yang selama ini berusaha ia singkirkan. Dia tahu ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi, tapi dia belum tahu seberapa dalam.

Khai (agresif): "Cepetan kasih tau di mana Neltz, atau lo busuk di penjara seumur hidup."

Akhirnya, Leo menyerah. Dia memberikan petunjuk tentang salah satu operasi narkoba Neltz di Everglades, daerah terpencil tempat pengiriman barang dilakukan. Nick dan Khai saling pandang—ini akan menjadi langkah mereka selanjutnya.

Di bawah Permukaan Korupsi:

Saat Nick keluar dari ruang interogasi, ponselnya berbunyi. Itu pesan dari Stoddard. Pesan itu berbunyi: "Hati-hati pilih orang yang bisa lo percaya."

Nick menatap pesan itu, merasa cemas. Khai menyadari reaksi Nick.

Khai: "What's up? Is anything wrong?"

Nick (mengalihkan pandangan): "Nggak... cuma capek aja."

Tapi jelas dari ekspresinya bahwa Nick mulai mempertanyakan segalanya—rekan-rekannya, atasannya, bahkan partnernya sendiri.

Nick meninggalkan kantor dan masuk ke mobilnya. Dia duduk sejenak, merenungkan kata-kata Leo. Isu korupsi mulai muncul ke permukaan, dan Nick tahu, hanya masalah waktu sebelum dia harus menghadapi kenyataan itu secara langsung.

Dia pun mengendarai mobilnya melewati sore hari di Miami, dengan lampu neon memantul di kaca depan mobilnya, meninggalkan penonton dengan perasaan bahwa sesuatu yang jauh lebih gelap sedang menanti.

Bersambung...

HARDLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang