Nick, Tyson, dan Boomer yang sedang memulihkan diri dari serangan di gudang Kang. Mereka berkumpul di bunker, sambil mengobati luka dan menilai kerusakan yang mereka timbulkan pada kerajaan Dawes. Boomer sibuk menganalisis data yang mereka dapat dari operasi Kang, sementara Nick dengan tekad yang semakin kuat berusaha menjatuhkan Dawes, langkah demi langkah.
Boomer (mengetik dengan cepat): "Kang cuma salah satu bagian puzzlenya. Dawes udah nyebar di mana-mana. Liat nih..."
Nick (frustrasi): "Kita udah ganggu kerjaannya, tapi tetep nggak cukup. Dawes punya lebih banyak koneksi dari yang kita kira."
Saat mereka memeriksa intel, mereka menemukan satu hubungan penting—Neil Roark, seorang raja narkoba yang bekerja langsung di bawah Dawes. Roark bertugas mencuci uang Dawes melalui jaringan bisnis kriminal. Jika mereka bisa menjatuhkan Roark, mereka bisa mengganggu seluruh operasi pencucian uang Dawes.
Tyson: "Roark itu kepingan domino selanjutnya. Kita jatuhin dia, kerajaan si Dawes mulai runtuh."
Nick (dengan penuh tekad): "Yup, Kita bakar semuanya. One by one."
Persiapan – Benteng Roark
Neil Roark bukan hanya raja narkoba; dia juga seorang pengusaha dengan kompleks besar di sebuah lahan mewah yang dijaga ketat. Rumah mewahnya, yang dijuluki "Rumah Kaca," adalah benteng tempat dia mengadakan pertemuan dengan berbagai penjahat dan politisi. Nick, Tyson, dan Boomer tahu bahwa menyusup ke kompleks Roark tidak akan mudah.
Mereka mendapat informasi dari Khai, yang mengklaim bahwa Roark sedang mengadakan pertemuan besar dengan kaki tangan Dawes untuk membahas langkah selanjutnya dalam memperluas kerajaan mereka. Meski Nick masih merasa curiga terhadap Khai setelah kejadian di LA, dia tahu mereka membutuhkan informasi dari dalam untuk bisa mendekati Roark.
Khai (di telepon): "Si Roark itu parno. Pengamanannya lebih ketat dari yang lo duga. Lo harus pinter kalo mau masuk sana."
Nick (dengan nada dingin): "Kita bakalan masuk sekarang. Pastikan info semuanya oke."
Meski masih ragu, Nick mengizinkan Khai ikut dalam misi ini. Mereka harus bertindak cepat, dan pertemuan Roark adalah kesempatan sempurna untuk menjatuhkannya.
Penyusupan – Masuk ke Rumah Kaca
Tim berpisah saat mereka mendekati kompleks Roark. Boomer tetap di dalam van, memantau kamera keamanan dan mematikan alarm. Tyson dan Nick berpura-pura sebagai pembeli yang ingin berbisnis, masuk ke dalam kompleks melalui salah satu anak buah Roark.
Tyson (berbisik ke Nick saat mereka melewati keamanan): "Santai ae. Anak buah si Roark nggak bakal ngenalin."
Nick (mengangguk, memindai area): "Ok, lets wrap this up.."
Di dalam rumah, mereka disambut oleh kemewahan dan kesombongan. Roark, berpakaian rapi, mengawasi mereka dari balkon di atas, dikelilingi oleh para pengawalnya. Ketegangan terasa saat Nick dan Tyson bergerak melalui lorong-lorong, berpura-pura sebagai mitra bisnis potensial sambil tetap memperhatikan Roark sebagai target utama.
Sementara itu, Khai menyelinap masuk dari belakang, menggunakan panduan Boomer untuk melewati keamanan kompleks. Dia berhasil sampai ke kantor pribadi Roark, menanam alat penyadap dan mencuri informasi tentang operasi Dawes yang lebih besar.
Kesepakatan yang Berujung Buruk – Perang di Rumah Kaca
Saat Nick dan Tyson bertemu dengan Roark, keadaan segera memburuk. Roark sudah curiga sejak awal, kecurigaannya semakin meningkat setelah serangan terhadap operasi Kang. Dia sudah mendengar tentang pelarian Nick dari penjara dan serangan di gudang Kang.
Roark (menyalakan cerutu, menatap dingin ke arah Nick): "Lo tau, Mendoza, berita cepet baken viral di bisnis ini. Gue denger lo udah bikin masalah. Kabur dari penjara, ngerusak gudangnya anak buah gue... Berani banget lo!"
Nick (meremas tangannya): "Gue cuma mau bisnis, Roark. Lanjut apa nggak nih?"
Kecurigaan Roark semakin dalam, dan saat situasi tampaknya akan mereda, anak buahnya masuk dengan senjata terhunus, mengungkap bahwa mereka tahu tentang penyusupan itu.
Roark (menyeringai): "Enak bener lo?... nuntut, terus mau pergi gitu aja? Ini dunia gue, bangsat!"
Baku tembak besar terjadi di rumah Roark, dengan Nick dan Tyson berlindung saat peluru beterbangan. Khai, yang masih di kantor Roark, mendengar kekacauan itu dan bergegas membantu. Boomer, dari dalam van, mematikan lebih banyak sistem keamanan Roark, memberi Nick dan Tyson kesempatan bertahan.
Mengejar Roark – Pertarungan di Atap
Baku tembak berlanjut saat anak buah Roark jatuh satu per satu. Menyadari bahwa operasinya mulai runtuh, Roark melarikan diri menuju helikopter pribadinya yang berada di atap rumah. Nick dan Khai mengejarnya, bertukar tembakan dengan pengawal Roark yang tersisa saat mereka naik ke atap.
Khai (berlari di samping Nick, terengah-engah): "Helipad Nick!"
Nick (fokus): "Gotcha!"
Di atap, Roark terpojok saat helikopternya mulai siap siap take off. Tanpa sempat untuk melarikan diri, dia mengarahkan senjatanya ke Nick, tetapi Nick lebih cepat. Dia menembak Roark di kaki, menjatuhkannya ke tanah. Roark, berdarah dan putus asa, mencoba menawar nyawanya, menawarkan uang dan informasi pada Nick sebagai imbalan untuk dibebaskan.
Roark (terengah-engah, memegangi kakinya): "Nick, denger! Gue bisa kasih lo apa aja—duit, kekuasaan—tinggal minta aja, bebas!"
Nick (dengan nada dingin, mengarahkan pistol): "Bebas? Kalo gitu, gue pengen lo mati, Roark."
Nick menarik pelatuk, mengakhiri kekuasaan Roark, tubuh Roark tergeletak di atap.
Konsekuensi – Dawes Membalas
Dengan matinya Roark dan terganggunya operasi pencucian uangnya, Nick dan timnya meraih kemenangan besar melawan Dawes. Namun, kemenangan mereka tidak bertahan lama. Kembali di rumah aman, mereka merayakan keberhasilan mereka, hanya untuk menemukan bahwa Dawes sudah membalas. Salah satu sekutu mereka ditemukan tewas, dan Dawes mengirim pesan mengerikan: "Ini belum selesai."
Tyson (membaca catatan yang ditinggalkan anak buah Dawes): "Pastinya lah, yang sekarang ini, cuma main-nan dia aja. Dia terus nyiapin rencana yang lebih besar."
Nick (dengan marah): "Kita juga siap. Terusin rencana kita sendiri."
Langkah Selanjutnya Dawes
Kapten Dawes di kantornya yang mewah, menyaksikan laporan berita tentang kematian Roark. Dia tersenyum puas, tidak terpengaruh oleh hilangnya letnannya, mengetahui bahwa dia masih memegang kendali. Dawes menelepon seseorang yang tidak dikenal, merencanakan langkah berikutnya.
Dawes (dengan tenang, di telepon): "Roarky, roarky, roarky... 1 beban, ilang. Thanks, Nick. Tapi... Dia juga tikus yang harus dibasmi."
Terlihat bahwa Dawes sedang bersiap. Kian dekat meng-konfrontasi Nick, dan taruhannya belum pernah sebesar ini.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDLINE
Action(Powered by ChatGPT😂penulis pemula🙇mohon pengertiannya) Sinopsis: Di tengah perang narkoba yang melanda Miami, Petugas Nicholas "Nick" Mendoza dipromosikan menjadi detektif. Bersama rekannya yang berpengalaman, Khai Minh Dao, mereka menelusuri jej...