Episode 9: Sovereign Land

4 1 0
                                    

Nick dan Boomer berkendara melintasi gurun, menuju lokasi terpencil untuk bertemu Tony Alpert, seorang pedagang senjata dan kontak lama Boomer. Matahari yang terik dan lanskap kosong yang luas memberikan suasana yang mencekam saat keduanya bercanda, namun ada ketegangan yang terasa di bawah permukaan.

Boomer (melirik Nick): "Lo yakin mau ketemu si Alpert? Orangnya agak-agak susah ditebak, sih. Bisa aja dia nggak suka ada tamu tiba-tiba."

Nick (fokus ke jalan): "Ya terus? nggak ada pilihan lain. Dawes makin-makin aja nyekek kita, dan Alpert,  cewek ini punya kunci buat bongkar semuanya."

Misi mereka adalah mendapatkan robot pembuka brankas yang mereka butuhkan untuk menyusup ke brankas Dawes di Miami. Kontak Boomer, Alpert, konon memiliki teknologi yang mereka perlukan, tetapi Boomer merasa ragu—dia sudah lama tidak bertemu Alpert, dan pria itu terkenal suka main di dua sisi.

Pertemuan – Pengkhianatan di Gurun

Mereka tiba di sebuah kompleks terpencil yang kumuh di tengah gurun. Dune Alpert menyambut mereka dengan ramah, tetapi ada sesuatu yang terasa salah. Kompleksnya dipenuhi orang-orang bersenjata, dan ada aura bahaya di setiap sudut.

Alpert (tersenyum, menjabat tangan, dan peluk Boomer): "Boomer! Long time no see. Ngapain lo bedua ke sini? Panas panas gini di tengah gurun..."

Boomer (gugup): "Long time no see, Alpert. Kita pengen itu....tahulah, "Robot" itu."

Saat mereka berjalan masuk ke dalam kompleks, Nick merasa seolah mereka sedang diawasi. Keramahan Alpert perlahan berubah menjadi kecurigaan ketika Nick membahas robot pembuka brankas. Alpert mulai mencurigai niat mereka, mengisyaratkan bahwa dia tahu lebih banyak tentang Nick daripada yang mereka sadari.

Alpert (bersandar di kursinya): "Hmmm...robot pembuka brankas, ya? Emang yang lo mau bobol punya nya siapa sih? Pasti orang yang bukan maen... kayak Stoddard, maybe?  hehe..."

Ketegangan pun pecah saat Alpert mengungkapkan niat aslinya—dia sudah mendapat informasi tentang pelarian Nick dari penjara dan tahu bahwa ada harga yang dipasang di kepalanya oleh Stoddard. Alpert berencana menjual Nick demi imbalan besar.

Alpert (menyeringai): "But, sebelum itu...Ada "harga tinggi" buat lo, Mendoza. Dan gue mau ambil kesempatan itu."

Pertarungan untuk Bertahan Hidup – Pelarian di Gurun

Nick dan Boomer terpaksa berjuang keluar dari kompleks tersebut saat anak buah ayahnya Dune, Tony Alpert, mulai mengepung mereka. Tembakan terdengar di mana-mana, dan kompleks itu berubah menjadi zona perang. Keterampilan taktis Nick mulai bermain saat dia menyingkirkan penjaga dengan presisi, sementara Boomer memanfaatkan keahliannya untuk menciptakan gangguan dan mengganggu komunikasi musuh.

Boomer (bersembunyi di balik pelindung, berteriak di tengah baku tembak): "See?! Gue kan udah bilang, Nick! Si perek itu anjing!"

Nick (balas menembak): "Ya, gue minta maaf nya nanti aja!"

Kejar-kejaran berlanjut ke luar gurun saat Nick dan Boomer melarikan diri dengan mobil, dikejar oleh anak buah Alpert. Medan gurun yang berat membuat mobil mereka terkena tembakan. Mereka berhasil lolos dari pengejar dengan membawa mereka ke sebuah ngarai sempit, di mana Nick membuat penyergapan, menyingkirkan penjaga yang tersisa dalam baku tembak brutal.

Konfrontasi dengan Alpert – Pertarungan di Gurun

Setelah mengatasi anak buah Alpert, Nick dan Boomer kembali ke kompleks untuk mengkonfrontasi Alpert. Mereka menemukan Alpert bersembunyi di bagian kompleks yang dilindungi dengan ketat, namun Nick tak kenal ampun. Dia menerobos masuk, memojokkan Alpert yang mencoba tawar-menawar untuk menyelamatkan nyawanya.

Alpert (putus asa): "Denger, Nick! Ini cuma bisnis. Lo tau lah gimana. Kita bisa bikin kesepakatan!"

Nick (dengan dingin): "Gue nggak ke sini buat ngeloby, sat!"

Nick sudah muak dengan permainan ini. Dia memaksa Alpert untuk menyerahkan robot pembuka brankas dan mengungkapkan kebenaran tentang keterlibatannya dalam pembuatan obat Hot Shot. Alpert ternyata telah bekerja sama dengan Dawes sejak awal, menggunakan kompleks gurunnya untuk memproduksi obat mematikan yang telah merusak jalanan Miami.

Nick (dengan marah): "Lo bantu Dawes ngeracun kota ini. Berapa banyak nyawa yang udah lo hancurin?"

Alpert (memohon): "Itu nggak personal, cuma bisnis!"

Nick tergoda untuk menghabisi Alpert saat itu juga, tetapi Boomer mengingatkannya bahwa mereka masih membutuhkan teknologi tersebut untuk menumbangkan Dawes. Dengan enggan, Nick membiarkan Alpert hidup, tetapi meninggalkannya terikat untuk ditangkap pihak berwenang, memastikan bahwa kerajaan Alpert akan runtuh bersama dengan Dawes.

Menguak Kebenaran – Keterlibatan ATF

Saat mereka memeriksa kompleks Alpert, Nick dan Boomer menemukan bukti penting yang menghubungkan Alpert dengan pembunuhan seorang agen ATF bernama Darius Barnes. Agen ini telah menyelidiki keterlibatan Alpert dalam produksi obat Hot Shot sebelum dibunuh. Nick menyadari bahwa Alpert adalah kunci untuk menutupi rencana Dawes dalam memicu kekacauan dan keresahan sipil dengan membanjiri jalanan dengan obat berbahaya ini.

Nick (membaca laporan yang mereka temukan): "Ternyata, Alpert nggak cuma terlibat di Hot Shot—dia nyiapin sesuatu yang lebih gede. Dawes mau kekacauan, dan ini cara dia melakukannya."

Penemuan ini memberikan Nick potongan terakhir dari teka-teki yang dia butuhkan untuk menjatuhkan Dawes. Bukti ini tidak hanya menjerat Dawes tetapi juga memberikan bukti konspirasi yang lebih besar untuk mengacaukan kota-kota di seluruh Amerika.

Penyergapan di Pom Bensin – Pengkhianatan Terakhir

Saat Nick dan Boomer bersiap untuk meninggalkan kompleks, mereka berhenti di pom bensin gurun terdekat untuk mengisi bahan bakar dan mengatur ulang rencana. Saat mereka berpikir telah aman, mereka disergap oleh sisa anak buah Alpert, yang masih ingin mendapatkan hadiah atas kepala Nick. Baku tembak tegang terjadi di pom bensin yang berdebu dan terbengkalai, dengan Nick dan Boomer berjuang untuk bertahan hidup sekali lagi.

Boomer (berteriak): "Mereka nggak kapok-kapok ya?!"

Nick (balas menembak): "Bukan masalah kapok, coy! Ini soal pala gue!"

Dengan pemikiran cepat dan tekad kuat, mereka berhasil melarikan diri dari penyergapan, namun mobil mereka mengalami kerusakan parah. Boomer meretas menara komunikasi terdekat untuk mengacak sinyal, membuat musuh sulit melacak mereka.

Ancaman Baru Muncul

Setelah selamat dari penyergapan, Nick dan Boomer pergi dari pom bensin dengan tubuh yang terluka namun masih hidup. Mereka akhirnya mendapatkan robot pembuka brankas dan bukti yang dibutuhkan untuk membongkar operasi Dawes. Namun, saat mereka melaju melintasi gurun, Nick menerima panggilan dari Khai, yang telah bekerja menyamar untuk mengumpulkan lebih banyak intel tentang Dawes.

Khai (serius, di telepon): "Nick, gua dapet intel lain soal Dawes. Stay in contact."

Bersambung...

HARDLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang