Halo, kamu baca part ini sambil ngapain?
Dari judulnya kayaknya udah tau ya?
Medergeng tolong tembusin 100+ vote 50+ komen ya, biar aku next lagi🥹
Thankyou yang udah meninggalkan jejak, jangan siders ya 😗
HAPPY READING
3. EPISODE 1
Sapu tangan yang sudah dijemur kering oleh Maylea baru saja diambil lalu ia melangkah mendekati ranjangnya, ia melipat sapu tangan tersebut hendak dimasukkan ke dalam ransel untuk membawanya ke sekolah dan mengembalikannya pada Novastra.
Namun, ia menarik sapu tangan tersebut kembali karena penasaran dengan tulisan yang dibordir, ia baru sadar hari ini, semalam ia tidak begitu memperhatikannya. Ia membalik sapu tangan itu hingga tulisannya kini dapat dibaca oleh Maylea karena sebelumnya dalam posisi terbalik.
Novastra Rayendra Atmaja
Jl. Cendana Asri No. 05Maylea termenung beberapa saat, tulisan bordir pada sapu tangan ini untuk mengingatkan Novastra jika lupa dengan alamat rumahnya? Kini Maylea pun sudah tau alamat rumah Novastra. Ia bergegas memasukkan sapu tangan Novastra ke dalam ransel. Benda ini ia yakini sangat penting bagi Novastra.
Setelahnya Maylea menutup ritsleting ranselnya dan kemudian menyampirkan di sebelah pundak lalu segera keluar dari kamar untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
Setelah selesai sarapan bersama Aine dan Satria, ayahnya Maylea. Maylea pun menyalim tangan Aine dan pamit ke sekolah diantar oleh Satria seperti biasanya.
"Lea berangkat dulu ya, Bun."
"Iya, sayang, hati-hati," balas Aine kemudian mencium gemas pipi Maylea. Kemudian ia kembali berujar, "Kamu juga hati-hati, Mas."
"Iya, sayang," balas Satria dengan senyuman menawan.
Maylea tersenyum melihat kemesraan Aine dan Satria yang tidak pernah luntur.
Aine dan Satria pun masuk ke mobil dan mobil Satria pun perlahan meninggalkan perkarangan rumah dan melewati jalan kompleks rumah sebelum bergabung di jalan raya.
Maylea melamun sambil menatap keluar kaca jendela mobil. Melihat senyuman Aine dan Satria membuat ia cemas jika suatu saat senyuman mereka hirap karenanya. Ia hanya berharap dapat hidup lebih lama. Ia tidak akan tega menghancurkan kebahagiaan keluarganya sendiri.
"Lea, kenapa?" tanya Satria membuyarkan lamunan Maylea.
"Eh, gapapa, Yah." Maylea menoleh menatap Satria sambil tersenyum.
"Kalau ada apa-apa bilang ke Ayah dan Bunda, ya, sayang."
"Iya, Yah." Maylea tau jika Satria begitu mengkhawatirkannya, walau tidak tampak dari ekspresi wajah Satria tapi ia bisa membawa melalu tatapan ayahnya.
Keheningan terjadi selama perjalanan hingga tiba di SMA Tunas Karya. Maylea pun menyalim tangan Satria dan dibalas kecupan ringan di dahinya.
"Berjuang melawan penjajah, Lea!" seru Satria dengan humor.
Maylea tertawa pelan. "Tapi Lea bukan melawan penjajah, Ayah, tapi melawan pelajaran."
Satria tertawa keras. "Apa pun itu, berjuang melawannya, ya!"
"Siap. Ayah!" Maylea bergerak menghormat pada Satria yang kemudian membalasnya. Mereka tertawa bersama.
"Lea turun ya, Yah." Maylea membuka pintu mobil dan keluar dari jok sebelah pengemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Novastra & 8 Episode (On Going)
Teen FictionPerjalanan kisah cinta mengharukan, penuh perjuangan dan pengorbanan dari lelaki bernama Novastra yang mengidap Kleine Levin Syndrome dan gadis bernama Maylea yang merupakan salah satu pejuang melawan Leukimia. Dari Novastra dan Maylea, mereka menga...