6. Hati Yang Berbunga

20 2 0
                                    

Pecinta angst direkomendasikan terus membaca, buat yang nggak suka gapapa jangan dibaca, baca cerita aku yang lain ya 🫶🏻

Kalian kalau baca enaknya sambil apa?

Tembusin 100+ votes 50+ komen ya biar aku next lagi🥹

HAPPY READING

6. HATI YANG BERBUNGA

Novastra mungkin dipandang sebagai siswa aneh, pendiam, dan jarang berinteraksi dengan siapa pun di sekolah. Ia diam bahkan ketika ada yang mengolok-oloknya. Namun, ia tidak akan tinggal diam jika ada perempuan yang ia cintai diusik apalagi disakiti. 

Novastra menunggu seseorang di ujung jalan tak jauh dari sekolahnya.Hingga terlihat sebuah motor ninja hampir melewatinya, dengan segera Novastra menghadangnya dengan motornya. Adldi refleks mengerem karena keberadaan Novastra secara mendadak yang mencegatnya. Sial, bisa-bisanya ia dicegat lelaki cupu seperti Novastra.

Novastra turun dari vespanya dan melepas helm yang kemudian ia letakkan di salah satu spionnya. 

"Kurang ajar!" desis Aldi.

Aldi yang tersulut emosi langsung turun dari motor dan meletakkan helm di jok motornya. Ia menghampiri Novastra dan mendorongnya dengan kasar. Namun, tidak disangka Aldi, Novastra membalas dengan sebuah bogeman mengenai hidungnya yang seketika berdarah. 

Aldi mengusap darah yang mengalir dari hidungnya. Amarahnya kian meledak diperlakukan seperti itu oleh Novastra. Siapa sangka seorang cupu seperti Novastra seperti yang Aldi bilang jago berantam. 

"Berengsek lo!" erang Novastra. Ia berhasil menghindar pukulan Aldi yang kemudian ia tendang perutnya hingga jatuh terjengkang. Saat Novastra akan menghajarnya lagi, Aldi telah berdiri dan langsung memberi satu bogeman mengenai pipi Novastra. Namun pukulan berikutnya berhasil ditangkas Novastra dan balas meninju bagian ulu hatinya. Membuat Aldi refleks membungkuk memegangi perutnya. 

Dengan amarah yang sudah memuncak, ia menghajar Novastra dan membuat sudut bibir Novastra berdarah.  Kemudian ia mendorong menendang Novastra dengan kuat hingga lelaki itu jatuh terjengkang sedikit jauh hingga hampir mengenai sebuah mobil yang melewatinya. Novastra hendak berdiri tapi Aldi tidak membiarkannya. Ia hendak menghajar Novastra kembali, tapi pengemudi mobil keluar dan berusaha memisahkan mereka, ia menarik Aldi yang membabi buta. Novastra pun berdiri sambil mengusap sudut bibirnya. Jujur saja, ia belum puas menghantam Aldi. 

"Sudah, sudah! Bubar! Apa-apaan kalian berantam di jalanan seperti ini." Satria mendorong Aldi menjauh yang sesekali memberontak. 

"Bajingan lo, Astra!" geram Aldi.

"Lo yang pengecut, bisa-bisanya mukul cewek!" 

Aldi pun memberontak lepas dan kembali ke motornya dan beranjak dari sana. Sementara Satria menghampiri Novastra yang masih meringis di tempat terhadap luka-lukanya.

"Ada apa ini? Kenapa berantam?" tanya Satria. "Kalau saya tadi tidak lewat apa kalian akan saling menghabisi?"

"Saya cuma balas dia, Om. Pengecut sekali sudah memukul perempuan."

Satria menggeleng, memukul perempuan? Tidak etis sekali. 

"Ayo, ikut saya ke rumah, obati lukamu," ajak Satria.

"Tidak perlu, Om, terima kasih," tolak Novastra sopan.

"Tidak, ayo, masuk ke mobil saya, motormu biar saya yang urus."

Novastra & 8 Episode (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang