Hai, masih aman ya sampai bab ini?
Part ini panjang, pelan aja bacanya 🥹
Mau tau kalian kelas berapa?
HAPPY READING
5. KEMOTERAPI
Aine langsung panik bukan main kala mendapat telepon dari Cilla yang mengabarinya jika Maylea masuk rumah sakit. Aine langsung bergegas ke rumah sakit tempat di mana biasanya Maylea menjalani pengobatan seperti kemoterapi.
Tiba di sana, Aine langsung menuju UGD, di sana ada tiga teman Maylea. Ada Cilla, Valora, dan seorang lelaki ... ia tidak tau siapa karena tidak pernah melihatnya.
"Gimana kondisi Lea?!" tanya Aine panik.
"Lea masih di dalam, Tante," jawab Cilla.
"Maafin kita, Tante, kita nggak bisa jaga Lea dengan baik," ungkap Valora merasa bersalah yang kemudian diangguki Cilla dengan wajah bersalahnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Aine memandang Cilla dan Valora bergantian.
"Tadi, Lea nggak sengaja ketonjok sama Aldi, Tante," cicit Cilla.
"Aldi mantannya Lea?" tanya Aine.
"Iya, Tante," jawab Valora.
"Maaf, Tante, ini salah saya, seharusnya saya yang ketonjok, bukan Lea." Akhirnya Novastra bersuara dengan perasaan bersalah sekali. Andai saja ia tidak menghindari pukulan Aldi, Maylea tidak akan seperti ini.
Aine beralih menatap Novastra.
"Kamu siapa?" tanya Aine dengan lembut, ia tidak akan marah pada siapa pun di sini yang merasa bersalah. Karena Aine tau ini mungkin sebuah kecelakaan.
"Saya Novastra, Tante," ujar Novastra menyalim Aine, diikuti Cilla dan Valora yang menyadari bahwa mereka sampai lupa menyalim Aine saat tiba tadi.
"Gapapa, bukan salah kamu, ini kecelakaan," ujar Aine.
"Sekali lagi, maafkan saya, Tante," ujar Novastra membungkuk.
Pintu UGD terbuka, atensi mereka teralihkan pada seorang perawat yang keluar memanggil keluarga dari pasien. Karena para petugas medis sudah mengenali Maylea sebagai pasien tetap di rumah sakit ini, maka Dokter Intan turut menangani Maylea. Perawat tersebut meminta Aine untuk masuk karena Dokter Intan memanggilnya.
Aine pun bergegas masuk ke ruang UGD. Maylea sudah sadar tapi wajahnya memar lumayan parah, Aine menutup mulutnya terkejut melihat kondisi putrinya yang seperti itu. Ia berusaha menahan agar tangisnya tidak pecah di depan Maylea.
"Bunda ...."
"Sayang, Bunda cemas," tutur Aine sambil mendekapnya.
"Lea gapapa, Bunda."
Aine melepaskan pelukannya setelah beberapa saat. Ia beralih memandang Dokter Intan yang sudah menunggu untuk berbincang dengannya.
"Dok, Lea gapapa, kan? Ini kenapa memarnya besar banget?"
"Bu Aine, berdasarkan keterangan dari teman-teman Lea, tadi nggak sengaja terkena pukul di wajahnya. Tadi Lea juga sempat mimisan, tapi sudah berhenti, secara umum Lea gapapa, hanya saja wajahnya memar, tapi yang membuat wajah Lea seperti ini wajar terjadi pada kondisi Lea karena jumlah trombosit yang rendah dalam darahnya. Benturan ringan atau tanpa alasan saja bisa membuat memar pada bagian tubuh, apalagi dengan sebuah pukulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Novastra & 8 Episode (On Going)
Teen FictionPerjalanan kisah cinta mengharukan, penuh perjuangan dan pengorbanan dari lelaki bernama Novastra yang mengidap Kleine Levin Syndrome dan gadis bernama Maylea yang merupakan salah satu pejuang melawan Leukimia. Dari Novastra dan Maylea, mereka menga...