Papa....?"
Reon memandang tajam dua gadis yang tengah berkelahi di depan nya , tatapan nya sangat dingin , tajam , setajam silet..
Apa lagi tangan salah satu gadis itu yang menjambak rambut putri kesayangannya itu
Dengan lembut reon menarik anzea agar terlepas dari jambakan Clarissa , ia memandang Clarissa tajam , yang di pandang hanya bisa bergetar ketakutan
" Apa maksudmu menjambak putri saya?" Tajam nya dengan aura dingin
Clarissa hanya terdiam dia tidak berani berkata apa apa , yakin lah aura reon sekarang sangat berat dan menakutkan
"Saya bertanya , jadi jawab pertanyaan saya! , apa kau tidak punya mulut untuk berbicara?" Lugas nya
"Itu.... anzea menampar Clarissa tadi om" bukan Clarissa yang menjawab tapi Anna lah yang menjawab
Gadis itu menunduk malu malu melihat ka arah reon , suara nya pun di lembut lembut kan oleh nya
"Dasar lontong sate" batin anzea yang melihat itu
" Saya tidak bertanya dan berbicara denganmu , dan saya bukan om mu , jangan sok dekat dengan saya " ujar reon lalu menatap tajam sekali lagi ke arah Clarissa
" Saya bertanya kepada dia , jadi jawab pertanyaan saya"
Reon terus menyudutkan Clarissa , saat buk bk ingin membuka suara ingin menjelaskan apa yang terjadi tapi suara dingin menginterupsi
"Saya bertanya kepada dia , dan dia yang harus menjawab tidak ada bantahan"
Ngeri ngeri batin anzea melihat papa nya
"Itu .... Anzea menampar saya tadi saat di lapangan " ujar Clarissa sambil menunduk takut , bisa takut ya Lo dek?
Reon menoleh ke arah anzea "apa benar?"
Anzea mengangguk dia tidak berniat berbohong "bener pa , anzea tampar karena udah berani ngehina orang tua nya zea , dan anak mana yang cuma bisa diam kalo orang tua nya di hina?"
Reon mengangguk lalu menatap Clarissa dingin "kenapa kamu melakukan itu?"
Clarissa terlihat gugup dan lidah nya Kelu untuk berbicara "itu ...itu saya terbawa emosi"
"Alah bacot lo , emosi emosi yang wajar aja kek tolol , ini malah bawa bawa orang tua segala , percuma Lo sekolah di sekolah elit kalau attitude Lo aja kayak gitu , sekolah elit attitude sulit" sarkas anzea
Clarissa mengepalkan tangan nya menahan amarah milik nya sedangkan Anna masih sibuk memandang wajah tampan reon
" Sekarang minta maaf dengan anak saya" tajam reon
"Loh...kok saya pak harus nya dia dong yang minta maaf sama saya"
"Lah anjir , yang duluan siapa hah? Lo yang duluan kalik minta maaf kek minimal , udah salah malah ga tau minta maaf "
"Lo--"
" Sudah sudah sekarang ibu minta kalian berdua minta maaf saya biar adil " ujar buk bk menengahi
" Ga mau buk , dia duluan bukan saya" kesal Clarissa
" Saya juga ga mau buk , dia yang salah kok saya yang minta maaf , amit amit deh aku kids"
"Udah , Clarissa kamu minta maaf aja sama anzea" kali ini Anna yang berujar dengan nada lembut nya tapi percayalah pandangan nya tetap ke arah reon
"Aku ga mau Anna dia yang salah"
"Ngaca bos"
Anna mengelus bahu Clarissa guna menenangkan gadis itu
"Udah minta maaf aja , memaafkan itu baik Clarissa "
Mau tak mau Clarissa meminta maaf
" Maaf , gue salah tadi " maaf nya dengan jutek
" Apah? Ga terima maaf kayak gitu gue"
" Ck maaf gue yang salah "
" Apaan tuh ga ada rasa bersalahnya sama sekali "
Clarissa pun mulai kesal di buatnya" mau Lo apa sih"
" Idih slow kek minta maaf aja Lo ga bisa , sekarang minta maaf sambil sujud di kaki gue sekarang "
"Lo apa apan Lo" sarkas nya , apa apan anzea ini menyuruh nya sujud di bawah kaki nya
"Anzea lakukan yang sewajarnya" ujar buk bk , anzea hanya mengangguk
"Ya udah cepet minta maaf"
"Gue minta maaf , gue yang salah sama Lo tadi "
"Oke Lo gw maaf in tapi kalau Lo ngelakuin lagi gw ga bakal maafin Lo ngerti!" Ujar nya dengan senyum manis yang mematikan
Dari tadi reon menatap putri nya kagum , benar ajarannya memang tidak pernah salah
"Semua nya udah kan buk , saya mau pergi boleh kan?" Hal itu di angguki oleh buk bk anzea pun keluar dengan reon di samping nya
Sedang kan Clarissa menatap punggung anzea penuh amarah "liat aja Lo nanti , ga bakal selamat Lo dari gue"
Berbeda dengan Anna yang menatap reon dengan pandangan memuja " gue mau dia , gue bakal rebut dari si sialan anzea itu"
Hah....dasar ya PPB taik
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sedang kan........
Anzea tengah berada di dalam mobil milik ayah nya , dia langsung di mintai izin pulang oleh ayah nya , dia yakin ayah nya sangat cemas sebelum ke sini
"Kamu ga papa zea , ada yang terluka?" Tanya reon mengelus sebelah tangan anzea , dan sebelahnya memegang stir mobil
Anzea tersenyum " aku ga apa apa kok pa , kan anzea kuat , dia mah cuma remahan rengginang , kecil" ujar nya sombong membuat reon terkekeh
" Putri papa memang kuat dan tidak lemah ya" hal itu di angguki anzea
" Tapi kalau ada hal seperti ini lagi jangan ragu untuk memberitahu papa ya , papa akan bantai mereka nanti" ujar reon dingin dia serius dengan perkataan nya sekarang , anzea yang mendengar nya sedikit ngeri dan hanya mengangguk saja
" Sekarang kita pulang ya , bagaimana kalau nanti malam papa ajak ke suatu festival , bagaimana apa princess nya papa mau ikut?"
Anzea mengangguk dengan berbinar-binar " mau pa mau banget....eh tapi Papa ga sibuk kah?" Tanya nya memiring kan kepalanya Dengan lucu
"Putri ku sangat lucu"
" Tentu sayang papa tidak sibuk nanti malam"
" Yes kalo gitu nanti malam ya"
Anzea sudah tidak sabar untuk pergi ke festival , walaupun di kehidupan dulu dia seorang ketua gang tapi tetap saja anzea sama seperti anak anak perempuan lainnya
Dia masih ingin bermain bersama dengan orang tua nya walaupun di kehidupan yang dulu dia tidak bisa seperti ini dengan orang tua nya
Tapi dia bersyukur bisa melakukannya hal yang biasa di lakukan orang tua dan anak nya di kehidupan nya yang sekarang
_________________________________________
Vote ya , jangan lupa komen
Sorry juga jarang up , aku beberapa bulan ini lagi sibuk urusan teater
Oh ya makasi yang udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI KETUA GENG
Teen FictionMenceritakan tentang seorang gadis yang menjabat sebagai Ketua dari sebuah gang, suatu hari gadis itu mengalami sebuah kecelakaan yang mengakibatkan ia mengalami sesuatu yang menurut nya mustahil. "Transmigrasi yang bener aja?"