Phase 1 - 10. Still Alone

33 11 2
                                    


Saevyl menapakkan kakinya di pekarangan kastil D'yavol. Beberapa puing dan bercak darah kering pasca perang masih bertebaran disana-sini. Namun mayat Dark Elf yang tumbang sudah tidak ada, termasuk mayat ayahnya yang entah sudah dibawa kemana. Saevyl hanya menunduk getir di area sekitar tempatnya menebaskan pedang ke kepala sang ayah. Namun tak ada waktu untuk menyesal, karena saat ini dirinya harus segera menemukan cara untuk menyadarkan Wynn kembali menjadi sosok wanita yang kenalnya.

Disinilah semuanya dimulai. Saevyl terlambat untuk menyadari bahwa semua ini tidak akan terjadi jika dirinya tidak membawa Wynn ke kastil ini, yang merupakan tempat dimana semua Dark Elf melakukan ritual kebangkitan, termasuk Saevyl. Padahal nyatanya, kastil ini menyimpan begitu banyak misteri.

Saevyl adalah Dark Elf yang tumbuh di lingkungan Black Wings, namun ia tidak pernah tau bagaimana asal muasal kastil ini berdiri. Semua yang datang pasti punya tujuan untuk di bangkitkan. Namun tak ada satupun dark elf yang menjaga kastil atau tinggal di kastil sebesar ini. 

Padahal jika kastil ini hancur, maka generasi muda Dark Elf dimasa yang akan datang, tidak akan bisa melakukan ritual. Mereka tidak akan sekuat Dark Elf pada umumnya, dan bahkan diantara mereka tidak akan memiliki sayap.

Dan sosok pendahulu Dark Elf yang merasuki satu Lord ke Lord yang lain itu tidak akan puas dengan kekuatan minim dari Dark Elf yang belum di bangkitkan.

Disitulah perlahan kejayaan Black Wings ini akan runtuh. Jika saja Saevyl menyadarinya lebih awal.. bahkan jika dia menyelesaikannya sebelum bertemu Wynn, maka semuanya akan berakhir lebih cepat.

TRAKK

Kecurigaan Saevyl semakin besar ketika pedang terbaiknya patah dalam usahanya untuk mendobrak kastil D'yavol.

Aneh kan?. Beberapa hari lalu kastil itu terbuka lebar ketika Wynn datang, tapi sekarang --seakan tau kalau kedatangan Saevyl adalah untuk maksud lain-- pintu itu justru terkunci rapat.  

Sal dan Ryven yang kini bersamanya juga ikut melakukan hal yang sama, tapi mereka jadi lebih berhati-hati karena tidak ingin pedang mereka ikut patah. 

"Pakai ini" Ryven memberikan sebuah pedang yang Saevyl kenali sebagai pedang milik ayah Wynn. Tanpa menunggu apapun lagi, Saevyl lekas menerimanya dan mengeluarkan pedang itu dari sarungnya.

Saevyl melaju terbang, beralih dari pintu utama dan memilih mendekat pada salah satu jendela di lantai 3. Lanjut berusaha untuk mendobrak dan menghancurkan jendela tersebut.

Dan Saevyl melihatnya.. cahaya kehijauan itu yang nampak seperti pelapis sihir untuk melindungi kastil. Semua akan sia-sia jika Saevyl terus keras kepala. Jadi iapun kembali turun dan menggelengkan kepala kearah Sal dan Ryven. Memberitahu mereka untuk berhenti.

"Lalu apa lagi yang bisa kita lakukan?" tanya Ryven "Kita tidak mungkin menunggu 'seseorang yang mau dibangkitkan' itu datang kan?"

"Bisa, tapi akan lama" jawab Sal, juga beranggapan kalau hal itu bukanlah solusi yang tepat "Dan Wynn akan lebih dulu menemukan cara ke Hereisle"

Sejujurnya, Saevyl buntu. Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Ia tidak tau bagaimana cara agar menyadarkan Wynn dan membuatnya kembali. Cara bagaimana bisa bicara dengannya saja.. rasanya Saevyl harus memikirkannya secara matang. 

Saevyl harus bicara, ia tau ia harus menemui Wynn. Saevyl harus mencobanya. Tapi Saevyl tidak siap jika harus menghadapi sosoknya yang .. 'bukan Wynn'. Saevyl harus sadar benar kalau dia bukan Wynn dan apapun yang keluar dari mulutnya bukanlah berasal dari Wynn.

Jika Saevyl tidak siap, bisa-bisa dia yang terpengaruh.

"Bukankah kita perlu cari bantuan?" tanya Ryven yang Saevyl langsung pahami maksudnya. 

The Vision - III. War of The Eternal Lords || NCT AESPA AU + SungSho RIIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang