Planet Helheim merupakan planet misterius yang tersembunyi di kegelapan angkasa. Meskipun terletak di salah satu tata surya terbesar dalam galaksi Tetra, sinar gemilang dari miliaran bintang tidak mampu memberi petunjuk keberadaan dunia tersebut, seolah ada kekuatan misterius yang menutupi keberadaannya.
Tidak ada yang mengetahui di mana letak dunia misterius itu, selain entitas kosmik sang penguasa alam semesta atau mungkin penghuni dunia itu sendiri. Di dunia tersebut, hanya ada spesies iblis 'spesial' yang tinggal di dalamnya, tanpa keberadaan spesies lain seperti dunia pada umumnya.
Planet Helheim, atau dunia iblis, memiliki penguasa tunggal yang berkuasa atas keseluruhan dunia ini, sosok yang dihormati dan menjadi kiblat bagi seluruh penghuni dunia itu sendiri. Sang penguasa itu adalah Eliza La Giga, yang disembah sebagai Ratu Iblis.
Sementara itu, sebuah tempat yang menjadi pusat dari dunia ini terletak pada kastil megah yang berada di ibukota Lienza Le Stelle, yaitu Gehenna. Konon, kastil Gehenna yang merupakan lambang kekuasaan Eliza ini, seringkali dianggap sebagai inti dari keberadaan dunia itu sendiri.
Saat ini, di tengah salah satu ruangan dalam kastil Gehenna, suasana dipenuhi oleh kemewahan yang mendalam dan megah. Langit-langit ruangan besar itu melengkung anggun, dihiasi dengan relief yang menggambarkan kisah peperangan kuno, ukiran para prajurit, dan makhluk-makhluk agung dalam mitologi mereka.
Di sepanjang dinding, tergantung lukisan-lukisan besar yang menceritakan sejarah panjang dunia iblis, mulai dari pertempuran melawan malaikat hingga saat-saat penting ketika Eliza naik takhta. Beberapa lukisan menggambarkan pertempuran yang brutal, sementara yang lain memperlihatkan momen-momen damai yang langka, saat sang ratu memimpin rakyatnya dalam kemenangan.
Meskipun ruangan itu dipenuhi kemewahan, suasana di sana sangat sunyi tanpa kehadiran siapa pun. Tidak ada iblis yang berjaga, ataupun bangsawan yang melakukan pekerjaan dalam ruangan tersebut.
Beberapa saat kemudian, Eliza tiba-tiba muncul di tengah kesunyian ruangan. Tubuhnya menyala dengan kilauan cahaya biru yang perlahan meredup, sisa-sisa dari sihir teleportasi yang dia gunakan.
Sejenak, Eliza menatap sekeliling, masih dengan ekspresi yang datar. Tidak ada rasa rindu pada rumah yang terpancar di wajahnya, walaupun dia sudah lama tak kembali ke dunia ini. Kemudian, dia melangkah menghampiri sebuah singgasana megah yang berada di ujung ruangan.
Namun, baru saja dia melangkah, tiba-tiba seorang wanita muncul di belakang Eliza. Langkah kaki Eliza berhenti sejenak, menoleh ke arah wanita tersebut, lalu kembali melangkah seolah acuh tak acuh dengan kehadiran wanita itu.
"Sudah lama tidak bertemu, Eliza."
Suara wanita itu terdengar sangat lembut dan merdu. Dia tersenyum hangat pada Eliza, kilauan pada bola mata birunya tampak begitu indah memperhatikan setiap gerakan Eliza.
Gaun hitam pendek yang dia kenakan tampak kontras dengan kulitnya. Rambut putihnya terurai indah, mengingatkan pada salju musim dingin yang turun lembut di pagi hari. Sepasang anting dengan simbol elemen es menghiasi telinganya, seolah menjadi lambang kekuatan dan ketenangan yang ada di dalam dirinya.
Setelah Eliza duduk di singgasananya, dia menatap wanita menawan itu dengan ekspresi yang masih sama—dingin—tanpa menunjukan kerinduan sedikit pun. Ada jeda keheningan beberapa saat, sebelum Eliza mulai bersuara.
"Ada suatu hal penting yang ingin aku katakan," ujar Eliza. Padahal, dia baru saja kembali ke dunia ini setelah sekian lama, tetapi dia justru lebih mementingkan urusannya, daripada harus melakukan basa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
World Destruction II : Symphonia Universum
FantasyApa yang ada di akhir kehidupan? Bagaimana jika makhluk yang mewakili keburukan dan pemimpin kebaikan bersatu, untuk menghadapi Entitas Kosmik? Entitas Kosmik adalah Dimensional Being yang disembah sebagai Dewa, eksistensi yang menembus batas dimens...