"Chapt 8"
:
:
:
:
:
:
- - -ooOoo- - -"Njun, kau yakin Haechan ke sini?" tanya Jaemin sambil mengedarkan pandangannya.
"Enggak sih, tapi dia pernah bilang kalau tempat ini adalah tempat favoritnya" jawab Renjun yang kuga mebgedarkan pandangannya.
Mendengar ucapan Renjun membuat Jaemin beralih pada Renjun yang masih sibuk mengedarkan pandangannya berharap menemukan sosok Haechan.
"Tapi orang waras mana Njun nge favoritin kuburan" ucap Jaemin membuat Renjun menghentikan aktivitasnya dan melihat ke arah Jaemin.
"Iya juga sih, tapi dia bilang sendiri loh kalau in-"
Brak!
"Aaaaaa....!!!" teriak Renjun terkejut dan reflek meluk Jaemin yang ada di sampingnya.
"Minggir ih! Kalau Haechan lihat cemburu dia"
"Dih! siapanya Echan kau!?"
"Cal-"
Brak!
"Aaaaa...!!! Jaem setan Jaem sumpah itu setan"
"Masih pagi Njun"
"Ya setannya begadang mangkannya munculnya pagi"
"Nnjjjiirrr"
"Coba cek dah Jaem" ucap Renjun menyuruh Jaemin memastikan suara apa itu tadi.
Dan tapa sepatah kata Jaemin turun dari mobilnya untuk memastikan suara yang di kira setan oleh Renjun.
"Jaem ada woe kok kau diem bae" ucap Renjun yang bingunh ini Jaemin kesurupan apa gimana kok malah diem aja.
"Woe Jaem gak lucu ih! di kuburan loh ini jangan bercanda gitu napa" ucap Renjun lagi yang menahan tangisnya karena takut.
Renjun, mau keluar mobil dan melihat ke adaan Jaemin tapi dia gak berani, tapi di dalam mobil pun dia juga takut karena Jaemin dari tadi cuma diem.
"NJUN!"
"AAAAAAA...!!!"
Renjun, berteriak sekencang-kencangnya sambil menutup mata dengan kedua tanggannya saat secara tiba-tiba Jaemin memanggilnya saat Renjun sedang bengong.
Plak!
"Aih! ini aku anjirrr... dan nih" ucap Jaemin sambil menunjukkan dua buah mangga setelah memukul pelan kepala Renjun.
"Kok mangga?"
"Ya emang suara tadi itu mangga jatoh, emang kau minta beneran ada setan"
"Enggak anjirr"
Mereka menyudahi perdebatan tak jelas itu dan kembali mencari keberadaan Haechan.
- - -ooOoo- - -
Sedangkan di sisi lain dua kacung Jeno di bikin bingung karena mereka di tinggalin Jeno di mobil dan tak boleh keluar sebelum Jeno kembali.
"Ngapain dah kita di sini"
"Menurut kau?"
Keduanya terdiam sampai Jeno kembali ke mobil dengan senyum aneh se aneh orang aneh yang pokoknya aneh.
"Boss?"
"Hhhmmm"
"Kenapa boss?"
"Bukan urusan kau" ucap Jeno kembali menyalam mobilnya dan menginjak gas pergi dari area itu di mana sesaat setelah kepergian Jeno wanita paruh baya yang menolong Haechan keluar dari perkarangan rumah yang terlihat sedeharna tapi nyaman.
- - -ooOoo- - -
Kembali ke Renjun dan Jaemin yang akhirnya menyerah dan memilih kembali ke sekolah dengan wajah lesu mereka yang padahal itu percuma karena jam sudah menunjukkan pukul 16:30 ya ngapain gitu mereka balik kesekolah.
"RENJUN...!!!"
Langlah Renjun terhenti saat suara orang yang sedari pagi dia cari memanggil namanya.
"Chan? HAECHAN..!!!" teriak Renjun langsung berlari menghampiri sahabatnya.
"Chan kau kemana seharian ini? dan kenapa ini, ada apa, apa yang terjadi?"
Renjun, memberi banyak pertanyaan pada Haechan yang hanya tersenyum melihat sahabatnya khawatir.
"Tunggu di sini aku ambil mobil dan kau harus ceritakan apa yang sudah terjadi" ucap Renjun dan Haechan mengangguk.
Dan ya Renjun, Jaemin balik kesekolah karena mobil Renjun di sana dan lagian Jaemin ada latihan basket jam 5 sore.
"Masuk" ucap Renjun dari dalam mobil dan Haechan langsung masuk ke mobil Renjun sebelum akhirnya mereka pergi dari area sekolah.
Tak butuh waktu lama untuk sampai ke tempat tujuan di mana Renjun membawa Haechan ke cafe favorite nya.
"Chan?" panggil Renjun sambil meraih tangan Haechan yang mana itu membuat Haechan perlahan mengangkat kepalanya menatap Renjun.
"Apa yang terjadi?" tanya Renjun.
Haechan, menggelengkan kepalanya perlahan, "Aku tak tau Njun" ucap Haechan dengan nada sedih membuat Renjun mengeratkan genggamanya seolah memberi tau Haechan kalau dia ada untuknya dan semua akan baik-baik saja.
"Aku tak tau apa yang salah denganku, aku tak pernah menganggu siapapun apa lagi Jeno dan Jaemin, aku tau batasku Njun aku ta-"
Renjun, menarik Haechan kedalam pelukannya dan itu mrmbuat Haechan langsung menangis.
"Lalu kemana kau pergi dan kenapa?"
"Eomma... aku takut eomma ku akan mengamuk kalau aku tak pulang"
"Tapi kau sedang sakit Chan"
"Aku baik-baik saja Njun"
Renjun, tersenyum dan menghapus air mata yang masih tertinggal di pipi Haechan dengan kedua ibu jarinya.
"Aku akan berusaha untuk melindungimu Chan~aaa" ucap Renjun yang di balas senyuman oleh Haechan.
- - -ooOoo- - -
Serius tanya ini aku.... Ceritanya aneh gk sih woe..??
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate and Love || {NoHyuck}
Fanfiction"Kalau suka bilang suka jangan sok-sok an" "Gak ada kesempatan kedua di kamus ku" : : : : ⚠️ Cerita ini hanya karangan seorang fans, jika ada kesamaan judul atau nama tempat itu bukan semata-mata plagiat karena pikirab orang gak ada yang tau.