17. Angin Keheningan

11 3 7
                                    

Niza terperanjat ketika ia mendengar suara gaduh dari arah geladak utama di atas sana. Baru saja rasanya gadis itu memejamkan matanya dan berhasil menarik kembali kehangatan di dalam tubuhnya, keadaan kembali ramai dan ricuh.

Setelah mengerjapkan matanya beberapa kali, ia pun menoleh ketika didapati Annia baru saja keluar dari ruangan mesin yang memang berdekatan dengan kabin-kabin awak yang berada di lambung kapal.

"Kita sudah sampai," ucap Annia tanpa mesti menunggu pertanyaan dari Niza.

Niza mengangguk mendengarnya, ia langsung menurunkan kedua kakinya dari tempat tidur gantung seadanya. Tak lupa juga syal dan mantel yang tergantung ia ambil dan segera kenakan.

Dari bawah sini, udara sudah terasa menusuk tulang. Niza harus bersiap-siap menerima udara dingin Kota Oss yang dikenal dengan salju abadinya tersebut.

Meskipun sebenarnya, berbeda dengan Hvinir, Oss justru tidaklah memiliki salju abadi yang tidak pernah pudar sepanjang tahun. Kota ini dikatakan bersalju abadi sebab salju selalu datang lebih cepat dan tinggal lebih lama—berbeda dengan Hvinir yang memang sepanjang tahun selalu berwarna putih.

Annia juga melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh Niza, ia menghampiri pojok kabin miliknya dan mengenakan mantel. Mengikat rambut pendeknya tersebut sebagian lalu menoleh ke arah Niza, jelas hendak naik ke geladak bersamaan.

"Bagaimana di dalam sana?" tanya Niza berbasa-basi.

Annia menjawab pertanyaan tersebut sembari mengedikkan kedua bahunya, "Aku hanya membaca buku."

"Tak ada yang kau lakukan?"

Gadis itu menggeleng pelan. "Semua mesin di sana masih dalam kondisi baik dan berfungsi dengan optimal, tidak ada masalah. Tugasku hanya untuk terus memantau dan menangani jika kesalahan mungkin muncul."

Niza mengangguk.

Sejak jauh-jauh hari sebelum pelayaran ke Oss ini dilakukan, Sera sudah menentukan posisi dari masing-masing anggota. Annia ditugaskan sebagai teknisi kapal. Dia adalah seorang Rinters dan memang berlatar belakang teknisi. Dari yang Niza dengar, ia mengikuti jejak ayahnya yang menjadi pakar mesin dalam beberapa uji coba lab—Annia juga ternyata pernah mendatangi Ihuan untuk menemani ayahnya dalam bertugas dulu sekali ketika ia baru beranjak remaja.

Lantas, apa posisi Niza?

Oh, posisi yang tidak terlalu sulit. Tidak berfokus pada satu bidang seperti Annia dengan ruangan mesin yang menjadi tempatnya bertugas. Niza mendapatkan peran yang sama seperti Lyra, yakni bagian keamanan.

Entah mengapa Sera memberikan posisi tersebut pada Niza. Jangan-jangan si kapten itu tahu riwayat Niza sebelumnya sebagai seorang Zuyo? Ah, tentu saja itu tidak mungkin, bukan?

Kembali pada Niza dan Annia yang rupanya hanya tersisa mereka di dalam lambung kapal—sebab ketika mereka berdua telah naik ke atas geladak, rupanya semuanya sudah berkumpul.

Niza sempat memicingkan matanya, mencoba beradaptasi sejenak atas cahaya yang ia terima. Itu hal yang wajar, sebab di bawah sana pencahayaan sungguh redup dan hanya bergantung pada beberapa lampu minyak saja. Sedangkan di atas sini, langit berwarna oranye pudar dengan semburat kemerah-merahan dari arah barat.

Akan tetapi, kapal tidak bergerak ke arah berat melainkan menjauh menuju timur. Di mana kapal terus bergerak mendekat dan menembus kabut tipis yang melayang di atas perairan dingin. Semburat pertama dari kota Oss mulai terlihat, samar-samar di balik bayangan pegunungan Akrar yang menjulang laksana penjaga setia kota di ujung utara Eryndor. Salju tipis yang turun membuat tepian pantai dan dermaga tampak memutih.

"Salju? Bukankah seharusnya musim gugur baru saja tiba?" Kerim berceletuk, ia sedang bergelantung di tali temali, baru saja turun dari menara pengawas.

"Musim dingin di Oss adalah musim gugur bagi yang lainnya," balas Leo, tersenyum sembari berkacak pinggang. Sorot matanya menunjukkan seolah dialah yang hendak pulang menuju kota Oss, dan bukanlah Sera.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ERYNDOR: Tales Of Sentinel GiftsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang