57. Memory dimasalalu?

126 10 35
                                    

Hai hai! Apa kabar?

Seperti biasa, lama upp

Seharusnya kemarin aku upp, tapi pas aku mau upp bab ini malah hilang. Emosi bgt sumpahh, sampai² ini hp aku banting😌

Si Vivian sama si Lea gak jadi sekelas ya

Typo? Tandain sayang

Tiktok: alden.maheswararey03
Ig: onlyy.as05

Janlup follow akun sosmed ku! Yg folow nanti disayang sama Alden+Shaka+Fahri+zeyan dan disayang sama semuanya, termasuk author jugaa

Happy reading 💙

*****

"Dimana waktu hari kejadian itu, membuatku benci kepadanya. Jangankan menyapanya lagi, menatap wajahnya saja rasa benci itu semakin tinggi."

Vivian Dirgantara

*****

Shaka baru saja keluar dari kelasnya, hari sudah sore. Ia melihat Lea bersama dengan Kanaya dan elvino sedang duduk. Ia menghampiri ketiganya.

"Le"panggil Shaka

"Eh, udah keluar ternyata"

"Aku nunggu kamu selesai kelas"Lea tersenyum mendengarnya."yaudah boleh, emangnya gapapa kamu nungguin aku sampai malem?"Lea bertanya,"gapapa, lagian aku gak bisa biarin kamu pulang sendiri, walaupun naik taksi."balas Shaka

"Shaka? Lo kenapa?"tanya Elvino

"Gak kenapa-kenapa"balas Shaka

"Sekarang kelas kita mau dimulai"ucap Kanaya memberitahu

"Kak, aku ke kelas dulu, ya"pamit Lea

Shaka mengangguk,"iya, semangat belajarnya."Lea lagi-lagi tersenyum."pasti dong, bye."

"Bye"

Shaka memastikan Lea sudah benar-benar masuk ke dalam kelasnya, tiba-tiba saja ia melihat atlan berjalan ke arahnya bersama dengan Vivian.

"Halo"sapa Vivian

"Hmm"

"Yeu, sok cool"ucap Vivian

"Lo mau nunggu disini sampai malem?"tanya atlan dan Shaka mengangguk."gue takut dia ngincar istri gue."balasnya takut. Vivian mengusap-usap punggung saudaranya itu,"tenang, selagi Lo jagain dia, dia pasti baik-baik aja. Berdoa terus sama tuhan, supaya kalian dilindungi terus di manapun kalian berada."yakin Vivian dan Shaka hanya bisa mengangguk membenarkan ucapan Vivian barusan.

"Kita temenin disini"ucap atlan membuat Shaka menyeringainya."hmm? Ngapain? Kalian gak takut dicariin?"tanya Shaka, mereka berdua menggeleng bersama."gak, lagian di rumah juga bosen. Gak ada kerjaan."jawab atlan dan Vivian mengangguk setuju dengannya."bener tuh, dimarahin mulu kalau dirumah."ucap Vivian

"Yaudah, terserah Lo pada"pasrah Shaka

"Woy, kayak ada yang mantau kita"bisik Vivian kepada atlan dan Shaka. Shaka menetralkan pandangannya, mencoba menyipitkan matanya melihat sesuatu dari kejauhan. Benar kata Vivian, ada yang memantau mereka bertiga. Shaka sangat kenal dengan baju itu, ternyata itu musuhnya. Musuhnya bersembunyi dibalik pohon yang besar."dia mantau kita."bisik Shaka

Hello, Shaka! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang