chapter13

102 15 0
                                    

Hello seng,balek lagi nih, setelah sekian purnama akhirnya bisa up.

Ada yang nungguin cerita nya, cuss langsung baca aja ya, di ingatkan untuk vote ya seng seng kuh, dan comentt inget sebanyak banyak nya, oke bebs.

Happy reading

▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎

Dua minggu berlalu, sejak saat itu teman teman mereka terbiasa dengan kedekatan davian dan juga revista.

Bahkan terlihat dua circle itu sering bergabung, entah mengisi waktu luang, bercanda dan selainya.

Rumor pacaran yang sudah tersebar luas, membuat satu sekolah SMA angkasa terkejut.

Pasalnya mereka sangat tahu sifat davian, sejak lelaki itu menggemparkan satu sekolah atas kedatangan nya sebagai murid baru yang beridentitas anak pemilik yayasan.

Lelaki dingin dan cuek, yang selalu malas menaggapi ucapan yang tak perlu menurutnya, bisa bisa nya dengat cepat menggaet cewek, ya walaupun pasti dengan mudahnya lelaki itu mendapat pasangan, namun yang di herankan sifat lelaki itu.

Banyak siswi SMA merasa kesal dan juga marah pada revista, karena yang di pilih davian adalah revista, namun ada juga yang mendukung hubungan itu, karena revista termasuk siswi yang cukup populer atas kepintaran dan kecantikan nya.

Lambat laun semua nampak terbiasa, dengan hubungan davian dan juga revista itu.

°°°°°

Hari ini hari libur, waktu yang tepat untuk merefresh segala yang membebankan.

Saat ini revista masih dengan asyiknya bergelung dalam selimut, matanya sudah terbuka sejak tadi, namun rasa malas yang mendominasi membuatnya malas untuk sekedar beranjak dari kasurnya.

"Rere bangun kamu, udah siang ini ya ampun anak gadis, mentang mentang hari minggu molor terus, liat tuh ayam tetangga udah pada kerja cari nafkah, lah kamu masih tidur di atas kasur leha leha begitu, cepet bangun bersih bersih nggak malu apa sama burung burung tuh ngeliatin kamu yang masih ileran" teriakan menggema dari sang ibu negara.

Jika begini hancur sudah planing manja dengan pacar sejatinya.

Terpaksa revista beranjak dari kasur untuk berberes, dengan malas malasan ia berjalan membereskan kamarnya, kegiatan yang harus di kerjakan revista setiap harinya.

Setelah membersihkan kamar, revista berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Revista terduduk di atas kasurnya, sembari memaikan ponsel, bingung ingin melakukan apa untuk mengisi waktu wekendnya saat ini.

Waktu menunjukan pukul 10:35, bukan lagi pagi, dan sudah cukup di kata siang.

Namun revista belum menemukan plan yang pas untuk di kerjakan nya saat ini, karena plan nya sejak awal adalah bersantay dengan kasurnya.

"Rere yuhu, anak mama yang paling bahenol, keluar tuh ada pangeran berkuda besi menjemput" ucap violin tiba tiba yang masuk ke kamar revista.

Revista mengerutkan alisnya, "sapa emang?" Tanya revista, sepertinya dia tak ada janji dengan siapa pun, atau jangan jangan davian.

DAVIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang