Disclaimir Masashi Kishimoto Sensei, saya hanya meminjam karakternya saja.
Pairing : Uchiha Sasuke x Hyuuga Hinata
World : semi canonWarning: Typo bertebaran, OOC, Gaje dan efek lainnya yang mungkin membuat mual-mual. Maka dari itu jika tidak berkenan dengan cerita ini. Silahkan klik tombol Back dan biarkan saya berkarya dengan terhormat.
Terima kasih.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di suatu pagi yang cerah, Hinata sedang duduk di taman kecil di belakang rumahnya, menikmati ketenangan hari itu. Sudah beberapa minggu sejak insiden penculikan yang membuatnya lelah secara fisik dan emosional. Namun, ia tak bisa menghilangkan rasa rindu tentang Sasuke, tapi apa boleh buat memang Hinata tidak diijinkan keluar oleh ayahnya dan harus beristirahat. Jadinya.. Ia hanya bisa dirumah saja.Lalu tanpa diduga, suara ketukan pintu terdengar dari dalam rumah. Hinata dengan hati-hati mendekati pintu dan membukanya, terkejut melihat Sasuke berdiri di sana dengan tatapan serius. Sebelum Hinata bisa menyapanya, Sasuke langsung berbicara.
"Sasuke? Ada apa? " Tanya Hinata dengan nada khawatir.
"Hinata, aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi," katanya tegas. "Aku ingin menikahimu."
Hinata hanya bisa terdiam, tubuhnya membeku di tempat. Tidak pernah sekalipun terpikir olehnya bahwa Sasuke akan muncul dengan permintaan seberani itu. Wajahnya memerah.
"Ap-apa?! " Tentu saja ia terkejut.
Namun, sebelum Hinata bisa memberikan jawabannya, Hiashi, ayahnya, tiba-tiba muncul dari balik pintu. Wajahnya menunjukkan ekspresi tegas dan penuh keberatan.
"Apa yang kau bicarakan, Sasuke?" Hiashi bertanya, suaranya penuh nada penolakan. "Tidak mungkin aku mengizinkan Hinata menikah begitu saja denganmu."
Sasuke menatap Hiashi dengan penuh ketenangan. "Hinata telah melalui banyak hal, dan aku ingin menjaganya," ucapnya dengan nada yang lebih lembut, namun tetap serius. "Aku mencintainya dan siap melindunginya."
Namun, Hiashi tetap tidak goyah. Baginya, Sasuke adalah sosok yang keras dan berbahaya, yang terlalu sering berada dalam dunia kelam. Dia khawatir pernikahan ini akan membawa Hinata ke jalan yang penuh risiko.
"Kau tidak mengerti," ujar Hiashi tajam. "Hinata adalah putriku, dan aku hanya ingin yang terbaik untuknya."
Hinata yang masih kaget cuma bisa terdiam.
Melihat hal itu, Sasuke menunduk hormat. "Aku berjanji, aku tidak akan membuatnya kecewa atau terluka."
Hiashi melipat kedua tangannya di depan dada, sambil memandang Sasuke dengan mata tajam. "Jika kau ingin melamar Hinata, buktikan dirimu layak. Kau harus mengalahkanku dalam pertarungan," katanya dengan nada penuh kewibawaan.
Meskipun semua orang tahu bahwa Sasuke adalah Uchiha terkuat didesa, Satu-satunya. Yang bahkan dalam logikapun Hiashi tidak mungkin bisa mengalahkan nya. Namun sebagai orang tua, bukankah tindakan nya adalah hal yang tepat?
Sasuke mengangguk, mengisyaratkan bahwa ia siap menerima tantangan Hiashi.
"Ayah tapi... "
Belum sempat Hinata mengeluarkan pendapat nya, Hiashi langsung memandangnya dengan tatapan tegas.
Hanabi yang datang karena mendengar keributan didepan rumah segera menghampiri Hinata, kemudian dengan sentuhan lembutnya. Mengisyaratkan bahwa Hinata harus percaya pada ayah mereka..
.
.Merekapun kemudian beralih kesebuah lapangan terbuka, dibelakang tempat latihan keluarga Hyuuga. Saling berhadapan dan kemudian, memulai pertarungan mereka.
Hiashi langsung mengaktifkan Byakugan, mata putihnya yang terkenal dalam klan Hyuuga. Dengan segera, dia mengambil posisi Taijutsu khas Hyuuga dan menyerang Sasuke dengan cepat menggunakan teknik Jūken. Serangan cepat yang mengincar titik-titik chakra membuat Sasuke harus menghindar dan mengandalkan kecepatan serta refleks Sharingannya.
Sasuke melompat mundur, menghindari serangan Hiashi yang bertubi-tubi. Dia menyusun beberapa segel tangan dan mengaktifkan Chidori Nagashi, sebuah aliran petir yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Sasuke mengarahkan petir itu ke arah Hiashi, memaksanya untuk mundur sejenak.
Hiashi menyadari bahaya dari teknik Sasuke, tetapi dia tidak gentar. Dia dengan sigap menggunakan teknik Kaiten atau Rotasi Hyuuga, menciptakan perisai chakra berbentuk pusaran untuk memblokir serangan listrik dari Chidori Nagashi. Petir dari Sasuke tidak mampu menembus putaran tersebut, dan Sasuke segera mencari celah lain.
Sasuke lalu mengeluarkan jurus Susanoo dalam bentuk parsial, melindungi bagian tubuhnya dengan lapisan pelindung berwarna ungu gelap. Hiashi melihat ini sebagai peluang untuk menggunakan jurus pamungkasnya. Dia melompat mendekati Sasuke, mengaktifkan Hakke Kūshō yang melepaskan serangan telapak tangan udara, menghantam Susanoo Sasuke hingga membuatnya terhuyung.
Sasuke tidak menyerah. Dia mengumpulkan kekuatan dan melepaskan Amaterasu, api hitam dari mata Mangekyou Sharingan, ke arah Hiashi. Hiashi dengan cepat melakukan lompatan untuk menghindarinya, namun sebagian api Amaterasu berhasil menggores ujung pakaiannya, meninggalkan jejak hangus.
Dalam situasi yang menegangkan ini, Hinata terlihat sangat panik saat melihat ayahnya, Hiashi Hyuuga, bertarung di sisi Sasuke Uchiha. Matanya terbuka lebar,sementara dia menatap medan pertarungan dengan cemas.
Hiashi akhirnya mengakui kemampuan Sasuke dengan sedikit senyuman tipis, tanda hormat. "Kau benar-benar kuat, Sasuke," katanya sambil menghela napas.
Sasuke membalas dengan senyum tipis dan menonaktifkan Susanoo-nya. Hiashi berjalan mendekati Sasuke, mengulurkan tangan sebagai tanda persetujuan. "Aku mengizinkanmu untuk melamar Hinata," ujarnya dengan penuh kehormatan.
Bersambung
![](https://img.wattpad.com/cover/133145899-288-k894271.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny (SLOW UPDATE)
FanfictionMereka bagai bumi dan langit. Akankah mereka dapat bersatu dalam sebuah ikatan bernama 'Cinta' ? SasuHina fanfiction..