Bantuan Misi.2

1K 121 1
                                    

Disclaimir Masashi Kishimoto Sensei, saya hanya meminjam karakternya saja.

Pairing : Uchiha Sasuke x Hyuuga Hinata
World : semi canon

Warning: Typo bertebaran, OOC, Gaje dan efek lainnya yang mungkin membuat mual-mual. Maka dari itu jika tidak berkenan dengan cerita ini. Silahkan klik tombol Back dan biarkan saya berkarya dengan terhormat.
Terima kasih.

.
.
.
.
Chapter 13
Bantuan Misi (2)
.
.
.
.
.
2 hari telah berlalu ketika Sakura dkk meninggalkan desa Konoha guna memberikan bantuan pada Sasuke. Mereka tampak tengah beristirahat didekat pohon besar, Kiba dan Akamaru tengah pergi mencari air, Naruto duduk kelelahan dan Hinata tampak duduk disebelahnya.

“Na-Naruto, a-apa kau mau?” Hinata menyodorkan tempat minumnya dimana masih tersisa setengah airnya.
“Whoaa..terima kasih Hinata..” Naruto segera menerima air tersebut dan meminumnya “Huwaahh..kupikir aku akan mati..”

Wajah Hinata memerah seperti buah tomat, bisa dikatakan itu ciuman tidak langsung dengan Naruto kan? Rasanya benar-benar membahagiakan.
“Kiba dan Akamaru a-akan kembali setelah mengisi persediaan air..”
Naruto mengangguk-angguk,kemudian menghampiri Sakura yang terlihat tengah membaca peta.
“Bagaimana Sakura?” tanya Naruto
“Jika kita benar, beberapa jam lagi kita akan berjumpa dengan Sasuke dititik yang telah dijanjikan” jawabnya pada Naruto.
“Baguslah..aku sudah tidak sabar..” ujarnya melihat jauh kedalam hutan yang akan mereka lewati.

Sakura tampak terdiam,dalam hatinya tentu banyak sekali perasaan khawatir yang menyusup kala Sasuke orang yang amat dicintainya kini membutuhkan bantuan. Bagaimanapun kemampuan Sasuke bukanlah kemampuan yang sepele hingga harus membutuhkan bantuan.
Naruto yang melihat raut wajah Sakura penuh kekhawatiran kemudian menepuk pundak gadis itu.
“Tenang saja, Sasuka akan baik-baik saja. Kita harus berpikir positif. Mungkin saja memang Sasuke memerlukan bantuan kita untuk lebih memudahkan tugasnya saja. Dia kan akhir-akhir ini sedang malas.”

Sakura tersenyum kecil dan mengangguk. Ucapan Naruto setidaknya membuatnya merasa sedikit lebih lega. Jika ada Naruto pasti akan baik-baik saja kan.
“Iya..maaf jika aku terlalu berlebihan..”
“Maka dari itu, lupakan Sasuke dan jadilah kekasihku Sakura..” canda Naruto guna mencairkan suasana. Tapi itu malah membuatnya mendapatkan pukulan dikepalanya.
“Apaaaaa….!!??”

Melihat  Naruto dan Sakura bisa bercanda dan akrab, membuat Hinata iri. Hatinya merasa agak sakit karena ucapan Naruto yang ingin sekali Sakura menjadi kekasihnya. Naruto tidak mungkin mengatakan hal itu padanya.
Hinata menghela nafasnya dan tidak lama Kiba dan Akamaru kembali.

“Oi..ini jatah air kalian..” Kiba melemparnya ke arah Naruto dan Sakura, mereka berdua langsung menangkapnya.
“woii yang bener ngasihnya.. hampir saja..”
“Kalau jatuh kau ambil lagi sana disungai..” Kiba menyeringai kemudian duduk didekat Hinata yang berwajah muram.
“kenapa mukamu kusut begitu Hinata?” Kiba menaikan alisnya
Sementara yang ditanya menggeleng sambil tersenyum.
“Bukan apa-apa. Kau istirahat saja dulu dengan Akamaru..”
.
.
.
.
.
[Tap….!!!]
Keempatnya tiba dititik pertemuan, namun tidak ada tanda-tanda bahwa Sasuke tengah menunggu mereka.
“Sakura?”
“Sebentar..harusnya benar disini..”

[Syuutttt….]
Sebuah kunai melesat dan hampir mengores pipi Sakura. Kemudian mereka semua menoleh kearah datangnya kunai. Disana berdiri sosok Sasuke. Namun terlihat agak berbeda.
Hinata kemudian mengaktifkan Byakugannya.
“Sa-sasuke..”
“Ada apa Hinata?”
Akamaru tampak siaga sambil menggeram, membuat Kiba merasa aneh
“Akamaru kenapa?” Kiba nampak berusaha untuk menenangkan Akamaru, biasanya anjingnya ini tidak akan mengeram pada temannya.
“Aliran cakra Sasuke, dan dilehernya..ada sesuatu..” ujar Hinata

Baru Sakura akan menjawab ucapan Hinata. Sasuke sudah mengaktifkan Susanoo nya dan melesat menyerang Sakura dan semuanya.

[BRAAKKK…KRAAAKK..BOOUUMMM…]

Tanah yang mereka pijak terbelah dan hancur, untungnya mereka segera mengindar.
“Oiiii… teme… kau kenapa!!!? Sudah gila..!!!” seru Naruto yang kesal.
“Mungkinkah Sasuke dikendalikan?” tanya Kiba
“I-itu bisa saja mengingat  aliran cakranya sangat aneh” jawab Hinata.
“Tapi sekelas Sasuke bisa dikendalikan yang benar saja..” ujar Sakura yang nampak tidak percaya.
“Lebih baik kita pukul saja kepalanya..!!” Naruto yang tanpa basa-basi langsung membuat jurus bunshin kemudian hendak menyerang Sasuke dengan rasenggannya.
“Na-naruto tu-tunggu..!!” teriak Hinata

Harusnya mereka pelan-pelan dahulu. Sebab kalau tiba-tiba menyerang seperti itu. Juga akan membahayakan Sasuke.

“Hinata, beri intruksi. Aku dan Naruto akan melemahkan Sasuke. Kiba juga akan mencoba mengalihkan perhatian Sasuke. Saat itu tolong singkirkan apapun yang menempel pada Sasuke dengan Jyuuken mu..kau mengerti?” ujar Sakura yang memakai sarung tangannya.

Hinata mengangguk dan membiarkan ketiganya bertarung dengan Sasuke. Namun itu menjadi pertarungan yang cukup sengit.
Siapakah gerangan yang dapat membuat ninja sekelas Sasuke menjadi seperti ini?

.
.
.
.
.

Bersambung

Our Destiny (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang