Sacrifice et échec -7- End

46 18 2
                                    

Kurang baik apa aku. Aku turutin nih yang minta sekalian double up. Nih aku kasih. Biar yang pinisirin bisa langsung tidur nyenyak. Kekekekekeke.
.
.
.

Dari sudut pandang manapun apa yang Chanyeol alami bukan pekara mudah. Eksistensinya sebagai manusia baru memiliki cobaan di luar dugaan, membutuhkan sebuah kerelaan dari keputusan besar yang merubah hidupnya lalu menghadapi kenyataan lain yang menyesakkan dada.

Keadaan Yoona tak lebih baik. Profesor Han menyalurkan jarum yang tersambung dengan kantung darah di salah satu bagian tangan Yoona karena si kecil dalam kandungan menunjukkan pergerakkan aktif.

Itulah mengapa Yoona sangat dilarang berinteraksi dengan Jinyoung. Karena jika sampai terjadi, aliran darah vampir yang di miliki si kecil akan membangkitkan jiwa pemangsanya. Dia memang tidak bisa melakukan itu secara langsung, tapi Yoona menjadi satu-satunya penghubung dimana rasa haus si kecil akan bisa terobati dengan menghisap darah pemanas Jinyoung.

Rumit. Dan begitulah fakta yang ada.
Sekarang Jinyoung sudah tiada. Pembangkit rasa haus si kecil tidak lagi memiliki eksistensi. Dengan begitu masalah baru mulai terbuka. Rasa haus yang tidak tersalurkan membuat Yoona harus merelakan darahnya yang di konsumsi. Dalam satu jam, dia menghabiskan dua kantong untuk di alirkan dalam tubuhnya untuk mengganti darah yang hilang.

Keadaan ini tidak bisa terus berlanjut. Harus ada jalan keluar. Bukan karena Chanyeol tak mampu membeli berkantung-kantung darah, tapi persediaan darah yang ada tidak bisa dijangkau dalam waktu cepat.

Hingga pada suatu malam, Chanyeol melakukan pertemuan penting dengan Profesor Hal. Hasilnya tak lebih baik karena Chanyeol menghadapi pilihan-pilihan yang lebih sulit. Membinasakan si kecil yang mulai berwujud vampir, atau menyelamatkan si kecil tapi mengorbankan Yoona.

Hasil USG khusus yang Profesor Han lakukan menunjukkan jika si kecil sepenuhnya akan lahir menjadi vampir berkekuatan khusus karena darah manusia dan darah vampir yang menyatu. Proses kelahirannya tidak akan mudah karena berbeda dengan proses melahirkan pada umumnya. Yoona jelas akan kehilangan banyak darah, normal ataupun operasi akan memiliki hasil yang sama. Si kecil akan menjadi brutal saat ia akan melihat dunia, dan Yoona hanya memiliki kekuatan 10% untuk bisa bertahan hidup.

"Hei, sudah bangun?"

Mata sayu itu berusaha terbuka, tapi tak
begitu bisa dilakukan karena rasa lelah yang menggerogoti. Tenaganya juga seperti terhempas jauh, membuat Yoona hanya ingin berbaring karena tak sanggup melakukan apapun.

"Hmm."

"Tidurlah kembali. Kau pasti sangat lelah."
Tangan Yoona menggenggam seadanya, kulitnya sedikit pucat dan lingkar hitam di sekitar matanya terlihat kontras.

"J..ji..jinyoung.."

Apa yang harus Chanyeol katakan?

"Di..dima..na?"

Haruskah berkata jujur?

"Aa..pa..di..a baik?"

Atau menyembunyikannya?

Tidak sampai Chanyeol membuka mulut untuk menjawab, Yoona kembali terlelap. Kali ini nampak lebih pulas, deru napasnya juga menunjukkan keteraturan yang menenangkan.

Beberapa hari setelahnya Yoona terlihat membaik. Lingkar hitam di sekitar mata mulai memudar meski tubuhnya masih memucat. Kesadarannya kembali, seiring dengan itu juga Yoona semakin kuat menanyakan keberadaan Jinyoung. Maid yang membantu merawat tidak membuka suara. Bahkan Profesor Han yang setiap hari memeriksa keadaannya juga memilih tutup mulut saat Yoona mulai menyinggung nama Jinyoung. Yoona mencium sesuatu yang sedang disembunyikan. Ada satu pikiran di mana Yoona sedang menolak keras kebenarannya dan masih berpegang tegung ada kenyataan lain yang lebih baik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 21 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•SHORT SERIES• 2nd [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang