21

19 0 0
                                    

Hari ini dewa di perbolehkan pulang oleh dokter, ia duduk di atas kursi roda yg di dorong oleh Nalea, kenapa dewa menggunakan kursi roda?

Itu akibat, kecelakaan yg menimpanya beberapa waktu lalu, tangan nya hingga badan nya banyak luka baret, lalu kakinya, keseleo sebelah kanan, serta banyak gores-gores besar

Jadilah, dewa menggunakan celana pendek se lutut, lalu baju lengan pendek

Sebenarnya dewa di perbolehkan pulang esok hari, namun ia merengek bak anak kecil
Sudah tidak mau makan, tidak mau ini tidak mau itu, membuat Nalea Dan Maureen ke walahan

Berakhirlah ia di perbolehkan pulang oleh dokter, dokter juga berpesan agar, dewa banyak beristirahat dan rutin meminum obat, serta luka-luka yg di beri salep secara rutin

"Pelan-pelan mas" ujar nalea sambil ikut satpam menopang tubuh dewa,

Di kamar

Nalea tengah mempolesi salep pada luka-luka dewa dengan dewa yg duduk di atas sofa lalu Nalea yg berlutut di depan nya

Sesekali dewa meringis kesakitan, alay memang, badan doang gede, ngolesin salep Luka kecil langsung ciut

"Udah-udah" tegas dewa

"Sebentar, yg ini kan belum" jawab nalea dengan kekehan di akhir

Dewa kembali memejamkan mata menggigit bibir bawah nya, menahan rasa sakit, dan Kodam yg akan keluar, berbeda jika di rumah sakit, awal-awal ia sudah menangis, hingga di obatin sambil memeluk nalea

"Nah, udah"ucapan Nalea membuat dewa bernafas lega

"Udah sekarang mas makan, habis itu minum obat" dewa hanya mengangguk-angguk saja, nalea membenahi salep-salep dewa, melangkah keluar kamar menuju ke dapur

_____________

Dewa terasa haus, ia tak tega jika harus membangunkan nalea yg terlihat sangat lelap tidurnya, sepertinya nalea kelelahan akibat mengurusnya seharian tanpa banyak istirahat. Dewa memutuskan untuk bergerak sendiri mengambil air yg Berada di meja tv, ia melangkah dengan kasur menjadi tumpuan nya

"Shhh.." mengapa rasanya begitu jauh. Seperti 2× lebih jauh dari sebelumnya, hingga..

Brukk..

Dewa terjatuh ia tak sanggup kakinya terasa begitu sakit

Nalea ter usik dari tidurnya, ia meraba kasur sebelah kanan,ia membuka matanya lalu menengok ke samping,kemana dewa, pikirnya

"Shhh" nalea beranjak lalu membantu dewa kembali ke kasur

"Mas ngapain, kenapa ga bangunin aku sih" tanya nalea dengan ngegas, membuat dewa tersenyum kecil

"Ga tega"

Nalea langsung membantu dewa kembali berbaring lalu ia mengambil air yg berada di nakas, setelah itu ia membantu dewa meminum

"Makasih ya" Nalea hanya mengangguk-angguk

Setelah itu Nalea naik ke atas ranjang Dan kembali tidur sama Hal nya seperti dewa mereka be2 sudah lelap dan masuk ke dalam mimpi masing-masing

___________

Keesokan harinya

Suara-suara burung bernyanyi,dan suara air terjun kecil mengalir membuat  suasana menjadi sangat tenang, dewa tengah berjemur di halaman belakang ia duduk di atas kursi roda dengan eang nya dan nalea yg sesekali bergurau sambil menanam bunga-bunga cantik

"Nanti kalo balik ke London bawa kabar gembira ya buat eang!" Ucap karima yg di angguki kaku oleh pasutri

Eang tertawa kecil, ia membayangkan jika dewa dan nalea memiliki anak, eang akan membelanjai apapun yg di inginkan oleh buyut nya nanti

"Eang kenapa ketawa-ketawa sendiri?"
Maureen menggeleng lalu berhenti tertawa ekspresi nya berubah seketika tetapi langsung di ubah dengan senyum paksa

"Eang takut ga bisa liat buyut eang nanti" ujar Maureen yg membuat dewa dan nalea bungkam tak bisa berkata-kata

"E-eang ngomong apa sih" tegur nalea, ia mengelus punggung Maureen

"Eang sudah tua nal dew, enag ingin melihat cucu kesayangan eang memiliki darah dagingnya sendiri, bersama kamu nal, eang ingin melihat foto keluarga kecil kalian kelak, eang ingin cucu bontot eang menjadi seorang kepala keluarga untuk istri dan anak tercinta" ujar Maureen dengan suara lembut namun sesekali tercekat akibat menahan tangis, hal itu kembali membuat nalea merasa tak enak dengan Maureen

Dewa menunduk ia tak bisa melihat eang nya menangis, walau tak menangis tapi entah dewa rasanya tak sanggup

"Maafin nalea eang" Maureen menggeleng karena nalea yg duduk di bawah dan Maureen di atas, jadi terlihat seperti nalea berlutut di hadapan Maureen

"_mafin nalea yg belum bisa kasih yg terbaik buat eang"

"Engga nalea kamu ga salah begitupun dengan dewa"






___________

Halo-halo-halo

Yeeyyyy, cerita terbaru aku udah ku post lohh

Cerita Artika ga kalah seru loh Dari cerita suamiku dosenku

Heumm

Maaf baru up soal nya kemarin lagi obrak abrik alur, hehehehhehe

Babayyy😻🤩




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suamiku Dosenku!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang