Untuk mencegah situasi bertambah buruk, Kementerian Luar Negeri mengumpulkan lebih banyak informasi tentang apa yang terjadi.
•Ketika mereka bertanya kepada para petinggi militer dari negara lain dan warga di Kerajaan Fenn, mereka meyakini bahwa unit yang menyerang mereka tidak lain adalah unit penguasa wyvern dari Kekaisaran Parpaldia, salah satu dari 5 negara adikuasa di dunia yang berlokasi di Area Peradaban Ketiga, di benua Philades sekitar 500 km di sebelah barat Kerajaan Fenn.
•Unit tersebut berada di bawah unit lain yang disebut Tentara Pengawas Kekaisaran, yang melapor kepada Biro Urusan Luar Negeri Ketiga, yang menangani diplomasi dengan negara-negara di luar wilayah beradab.
•Bukanlah suatu kebetulan bahwa serangan untuk menghukum Kerajaan Fenn jatuh pada hari yang sama dengan festival militer di mana para pejabat penting dari negara lain berkumpul di satu tempat. Dipercayai bahwa mereka melakukan ini untuk meningkatkan kekuatan dan pengaruh mereka serta untuk menjaga negara lain tetap patuh—contoh nyata diplomasi kapal perang.
•Menurut Pasukan [IMNG]Imperial Maritime Naval Group, mereka dapat memverifikasi satuan armada, berisi 22 kapal yang melaju ke arah timur dengan kecepatan 15 knot sekitar 200 km sebelah barat Kerajaan Fenn.
Di sisi Jepang, kapal patroli lepas pantai mereka Inasa, juga terseret ikut dalam perang antara kedua negara.
Mereka juga membasmi 10 Wyvren lord yang berada di atas mereka sebelum nya.
Sekarang Kekaisaran dan Jepang harus memilih untuk membantu Fenn memusnahkan armada pengawal Parpaldia yang datang menuju Fenn.
Sebelum itu, Raja Fenn menyepakati untuk memberikan sebidang tanah di wilayah Fenn kepada Herry Kurniawan dan Asada Taiji.
Tujuan nya jelas, agar Kekaisaran dan Jepang bertanggung jawab untuk melindungi tanah mereka di Kerajaan Fenn. Dan juga, tanah yang diberikan raja Fenn itu sangat luas, itu dapat membangun sebuah permukiman penduduk.
Tentu Kekaisaran dan Jepang pastinya akan mendapatkan untung darinya. Setelah Kementerian Luar Negeri Kekaisaran di beritahu, mereka bersedia memusnahkan armada Parpaldia yang datang menuju Kerajaan Fenn.
Kementerian Luar Negeri Jepang juga memberikan tanda hijau, yang artinya mengikuti jejak Kekaisaran.
Karena sebelumnya, mereka telah mengirimkan diplomat kepada Kekaisaran Parpaldia dan itu ditolak mentah-mentah oleh mereka.
Bahkan kedua diplomat dari masing-masing negara di katakan sebagai 'bangsa bar-bar'. Tentu Aryasagara memiliki perasaan unek-unek sedikit kesal ketika departemen ketiga Parpaldia mengatakan ini.
[𝐏𝐚𝐝𝐚 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐚, 𝐥𝐚𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐫𝐚𝐭 𝐊𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐅𝐞𝐧𝐧]
13 kapal angkatan laut di bawah kendali langsung istana kerajaan Kerajaan Fenn berpatroli sekitar 150 km sebelah barat kerajaan karena kemungkinan akan terjadi permusuhan dengan Kekaisaran Parpaldia karena memburuknya hubungan mereka.
Untuk patroli ini, yang terbaik dan paling elit dari Fenn dipilih. Mereka yang relatif kurang berpengalaman dikirim untuk berpartisipasi dalam festival militer sebagai gantinya.
Panglima angkatan laut, Kushira, menatap cakrawala di sebelah barat.
“Tuan Kushira, apakah Kekaisaran Parpaldia benar-benar akan datang?”
“Penguasa Wyvern terbang langsung menuju kerajaan beberapa saat yang lalu… Armada mereka tidak jauh di belakang!”
Kushira tidak pernah salah dalam dugaannya. Merasa takut karena musuh mereka adalah negara adikuasa, wajah wakil komandan itu menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summoning Of The Indonesian Empire
Ciencia FicciónDalam dunia yang terjebak antara realitas dan fantasi, "Summoning Of The Indonesian Empire" mengisahkan kebangkitan sebuah negara yang hilang dari bumi. Mengambil inspirasi dari elemen-elemen kisah seperti "Nihonkoku Shoukan" Atau pemanggilan Jepan...