9 - Akhirnya Bisa Ngumpul

340 67 2
                                    

Ruang tengah dipenuhi manusia-manusia berbeda gender

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang tengah dipenuhi manusia-manusia berbeda gender. Mereka sedang bersantai dan becanda ria.

Sementara sang kepala keluarga sedang mencoba menghubungi saudaranya yang bekerja di kepolisian. Tapi teleponnya tidak kunjung diangkat. Rion berdecak.

Beralih mendekati keluarganya di ruang tengah, mendudukkan dirinya di sofa. Anak gadisnya yang bersurai biru bertanya. "Kenapa Pak? Kayak kesel gitu mukanya."

Seluruh atensi tertuju pada Rion. Mereka menunda aktivitas mereka sejenak. Ingin mendengar jawaban Rion.

"Engga. Tadi gue coba nelpon Marcel, tapi ga diangkat. Lagi sibuk mungkin anaknya. Lanjut aja, lanjut."

Mereka pun melanjutkan aktivitas bercanda mereka. Rion memperhatikan setiap wajah yang ada di sini. Dahinya mengernyit menyadari hilangnya dua orang dari line.

"Mana Mia sama Mako? Kok ga ikut ngumpul?"

"Mereka lagi ke uwu, beli makan." Ungkap pemuda dengan surai merah muda, Jaki. Lalu terdengarlah suara mesin mobil dari luar. "Nah, itu mereka datang tuh." Lanjutnya.

Dan nampaklah dua orang yang sempat Rion tanyakan keberadaannya. Mia berjalan santai ke arah mereka, meninggalkan Mako yang kesulitan membawa beberapa bungkus makanan di belakang.

"Astaga cucu. Itu Mako ga mau dibantu itu?" Ucap Istmo yang melihat Mako kesulitan di belakang Mia.

"Udah Adek bantu tadi Grandpa, tapi sama Kak Mako ga dibolehin. Adek udah paksa juga tapi Kak Mako tetap ga mau dibantu." Jelas Mia, tidak ingin membuat image jahat di depan keluarganya.

"Aman aja Grandpa. Ini inisiatif Mako sendiri kok. Kasihan juga Dedek kalo harus bawa yang berat-berat." Mako menambahkan, seraya menata makanan di kitchen island yang juga berfungsi sebagai meja makan informal.

"Itu yang mau sarapan, makanannya ada di meja dapur." Mako berucap, melangkah menuju sekumpulan orang yang merupakan keluarganya.

"Bawa sini napa. Males gue yang mau ngambil." Titah Echi yang sedang berbaring di sofa. "Apa susahnya sih Chi? Kalo gue taro situ, entar sofanya kotor karena makanan. Lu pasti bakal makan di sofa kan?" Balas Mako yang kini bergabung dengan mereka.

"Bangun Chi! Ga usah malas-malas kau ya. Makan tu di meja makan. Kalo sofa ni kotor, siapa yang mau bersihin pao." Rion menambahkan, merasa ucapan Mako ada benarnya.

Caine membuat gestur menenangkan dengan tangannya. Hari masih pagi, jangan sampai anak dan bapak ini berakhir bertengkar karena masalah sepele. "Sudah-sudah. Bagaimana kalau kita sarapan bersama di meja makan. Jarang sekali kita bisa berkumpul seperti ini kan?"

Perkataan Caine tidak salah, karena biasanya ada beberapa orang yang sering keluar kota karena ada kepentingan, termasuk Caine sendiri. Jadi Caine berpikir, kenapa kita tidak memanfaatkan hal ini dengan baik.

꧁༒༺ 𝕆𝕦𝕣 𝕃𝕚𝕥𝕥𝕝𝕖 𝕊𝕚𝕤𝕥𝕖𝕣 ༻༒꧂  || 𝙏𝙉𝙁 𝙭 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang