"Kita harus pergi dari sini."
Anak kecil itu dikejutkan dengan pernyataan yang keluar dari bibir sang lawan bicara.
Kepalanya menunduk, "Apa kita benar-benar harus pergi? Kita akan pergi ke mana?" Yang ditanya terdiam.
Ia tahu kalau anak kecil di depannya, tidak ingin pergi meninggalkan tempat ini.
"Ke tempat yang jauh." Walaupun begitu, ia tetap menjawab pertanyaan yang diberikan. Wajahnya datar, seolah tidak peduli dengan perasaan si gadis kecil.
Gadis kecil itu mendongak, menatap lawan bicaranya. "Tapi bagaimana dengan keluarga (name) di negara ini? (Name) tidak ingin meninggalkan mereka." Raut wajahnya nampak muram, tidak rela untuk berpisah dengan keluarganya.
"Kita tidak punya waktu. Sudah cukup lama aku menunda hal ini." Wajah datar masih dipasangnya.
(Name) terdiam cukup lama, tak bisa membuat keputusan.
Apa benar dia harus pergi? Keluarganya pasti akan khawatir, kan?
Melihat (name) yang belum membuat keputusan, gadis itu angkat bicara. "Kau percaya padaku kan?"
(Name) mengangguk, "(Name) percaya pada Kakak, tapi...." Perkataannya terjeda, kepalanya kembali tertunduk. "(Name)... hanya tidak ingin meninggalkan keluarga (name) di sini."
Gadis itu menghela nafas. "Baiklah, jangan membenciku." Dengan cepat gadis itu membuat (name) tidak sadarkan diri. Menggendong tubuh kecil itu, menatapnya dengan raut wajah yang begitu menyedihkan.
"Maaf (name), aku harus membawamu pergi dari sini. Negara ini tidak aman bagimu."
"Mao!" Seekor kucing mengeong sembari menatap perempuan yang menggendong tuannya.
Perempuan itu tersenyum tipis. "Kau juga harus ikut, Mao. Jangan sampai tertinggal." Gadis itu segera berlari menjauhi pekarangan rumah besar itu. Kucing bernama Mao itu lantas berlari mengikutinya.
— To be continued.
Bagaimana pendapat kalian?
Cr di awal from Pinterest. Jika kalian tau penciptanya. Beritahu saja aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
꧁༒༺ 𝕆𝕦𝕣 𝕃𝕚𝕥𝕥𝕝𝕖 𝕊𝕚𝕤𝕥𝕖𝕣 ༻༒꧂ || 𝙏𝙉𝙁 𝙭 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧
Fanfiction𝑻𝒐𝒌𝒚𝒐 𝑵𝒐𝒊𝒓 𝑭𝒂𝒎𝒊𝒍𝒊𝒂 𝒙 𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆! 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓 Gadis kecil yang selalu dikenal dengan keramahan dan keimutannya. Hampir semua orang di Kota mengenal dirinya. "Selamat pagi Kakak." Dia yang selalu memanggil orang lain Kakak, membuat...