2

16 3 0
                                    

Keesokan harinya, Haerin teriak memanggil Taeil yang ingin minum karena haus

"Hey, apakah ada orang??" teriak Haerin di balik pintu rahasia Taeil

Tidak lama Taeil datang sambil membuka pintunya dengan kunci yang khusus

"Ada apa kau berteriak? Apakah kau ingin aku melakukan kekerasan lagi kepadamu??" tanya Taeil dengan menatap Haerin

"Oh eng-enggak.. aku hanya ingin meminta segelas air minum, karena bibirku sangat kering dan aku haus." ucap Haerin

Tanpa ada aba-aba, Taeil pun menyosor ke bibir Haerin dan akhirnya mereka berciuman

Haerin yang menyadari itu, tiba-tiba mendorong bahu Taeil agar Taeil menjauh dari bibirnya

"Kenapa kau mencium bibirku?" tanya Haerin yang heran dengan Taeil

"BUKANKAH AKU INI PACARMU? SEHARUSNYA KAU MEMBOLEHKAN KU UNTUK MENCIUMMU KAN? KENAPA KAU BERANI SEKALI MENDORONGKU!! DASAR PEREMPUAN MURAHAN!" ucap Taeil dengan wajahnya yang memerah

Taeil kembali melakukan kekerasan kepada Haerin dan Taeil tidak segan-segan mengambil sebuah pisau untuk membunuhnya

"Dengarlah, kau itu hanya seorang perempuan yang tidak bisa melakukan apa-apa disini. Bisa-bisanya kau membangkang kepadaku dan mendorongku!! Apakah kau ingin mati di tanganku?!" ucap Taeil dengan memegang pisau yang ada di tangan kanannya dan pisau itu menyusuri pipi Haerin

"Ti-tidak.." ucap Haerin dengan gugup

"Kalau kau tidak ingin mati di tanganku, kau harus menuruti semua perkataanku. Paham?!" ucap Taeil

Haerin hanya mengangguk dan Taeil pun menjauhkan pisau itu di pipi Haerin, lalu ia pergi meninggalkan Haerin di dalam pintu rahasia itu

Disisi lain, Rora yang sedang ketemuan dengan Hyein di sebuah kafe

Hyein terlihat tampak murung ketika Rora mengajaknya untuk berbicara

"Hyein? Are u okay?" tanya Rora yang sedang bingung dengan ekspresi wajah Hyein yang terlihat murung

"Yeah." ucap Hyein dengan senyum terpaksanya

"Jika kau ada masalah, kau bisa berbagi cerita denganku, siapa tau aku bisa membantu." ucap Rora

"Emm, aku merindukan Haerin Eonnie yang sudah hilang sejak 3 hari yang lalu dan dia sama sekali tidak ada kabar." ucap Hyein sambil menahan air matanya

"Ah aku paham dengan masalahmu, aku akan berusaha untuk membantumu mencarinya." ucap Rora sambil memeluk Hyein

"Thanks ya, kau adalah sahabat terbaik yang pernah aku temui." ucap Hyein

"Btw, kapan terakhir kau menghubungi Eonnie mu?" tanya Rora

"Sebelum 3 hari dia menghilang. Setelah itu dia tidak ada kabar sama sekali." ucap Hyein

"Ah, I see. Bagaimana jika aku mengantarmu pulang agar kau bisa istirahat dan pikiranmu tenang." ucap Rora

Hyein hanya mengangguk dengan apa yang dikatakan oleh Rora

Rora pun akhirnya mengantar Hyein pulang

20 menit kemudian, Rora sampai di rumahnya

"Gue langsung pulang aja ya, takutnya gue dicariin ama Ruka dan Ahyeon Eonnie." ucap Rora

Rora pun pulang menggunakan mobilnya

"Hyein-ah, kau darimana saja? Kenapa wajahmu sangat pucat sekali?? Apakah kau sedang sakit?" tanya Hanni

"Tadi aku ke kafe di tempat biasa bersama Rora. Aku hanya memikirkan Haerin Eonnie." ucap Hyein

Beauty In Loving Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang