3. Perubahan Drastis

26 0 0
                                    

Lucas bangkit dari duduknya. "Kita harus bergegas untuk mengemasi barangmu dan segera pindah ke mansion tempat tinggal saya."

Ana mengangguk patuh, ia membangkitkan tubuhnya perlahan-lahan. Saat Ana hendak memakai pakaiannya, ia terdiam. Ana lupa tak membawa baju bekal. Sangat tak mungkin menggunakan gaun terbuka yang digunakannya semalam.

Lucas, pria itu menoleh pada Ana sebelum memasuki kamar mandi. Seperti mengerti dengan keresahan Ana, pria itu berkata, "Tunggulah sebentar, asisten saya akan segera kemari untuk memberimu pakaian baru."

Ana menoleh. "Terima kasih banyak, Tuan."

Lucas tak menjawab dan langsung memasuki kamar mandi. Sementara Ana, ia duduk di tepian ranjang. Tangannya meraih ponsel yang dari semalam tak disentuhnya. Ana menyalakan sambungan internetnya dan langsung mendapatkan banyak notifikasi dari Kiran.

Ana tersenyum kecil, jari-jari lentiknya mulai mengetikkan satu-persatu huruf untuk membalas pesan Kiran. Di sela-sela kegiatan Ana, sebuah ketukan pintu membuyarkan fokusnya. Ana bangkit dengan perlahan dan mencoba berjalan se-normal mungkin.

Ana membuka pintu sembari tersenyum, terlihat di balik pintu ada seorang wanita yang terlihat lebih tua darinya. Ana langsung menerima beberapa paper bag yang diduga berisi pakaian barunya.

Ia kembali menutup pintu dan segera menggunakan pakaiannya. Tak hanya itu, di salah satu tas lainnya terdapat beberapa alat berias seperti pewarna bibir, tabir surya, bedak tabur, mascara, dan juga parfum.

"Astaga, banyak banget," celetuk Ana.

Ia menggapai beberapa alat kecantikan di dalam tas dan membawanya ke dalam tangannya. Ana meniliknya, membaca setiap huruf yang tertera di bungkus produknya.

"Ini Dior?" Ana tercengang.

"Ini mahal banget, Tuan Lucas bisa-bisanya ngabisin uang cuma buat tambahan alat kencatikan gini." Ana bermonolog.

"Uang saya tidak akan habis karena alat kecantikan seperti itu," celetuk Lucas yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Ana terkejut dan langsung menoleh pada sumber suara. "Tapi ini terlalu berlebihan bagi saya."

Lucas mengangkat sebelah bibirnya. "Terbiasalah dengan semua ini, kau akan hidup penuh kemewahan mulai hari ini."

Ana hanya terdiam sembari menatap Lucas yang sedang mengeringkan rambutnya.

"Mulai besok perawatan tubuhmu, kulitmu, rambutmu, dan semua yang ada pada tubuhmu akan dijadwalkan untuk melakukan perawatan rutin," sambung Lucas.

"Bahkan makanan yang akan kau makan pun akan diatur, olahragamu, kesehatanmu, dan tentu saja tambahan waktu belajar hal yang kau inginkan. Saya memberikan itu juga." Lucas menambahkan.

Ana menelan salivanya. Apakah ini sebuah keberuntungan? Dibeli oleh seorang pria yang baru ditemuinya semalam, dan dalam semalam juga kehidupannya akan benar-benar berubah.

"Apakah itu tak berlebihan?" Ana bertanya ragu.

"Apanya yang berlebihan? Ini seperti sebuah imbalan karena kau telah memberikan tubuhmu pada saya."

Lucas berjalan mendekati Ana. Mata Ana menatapnya sedikit ketakutan, tangan besar Lucas mengusap wajahnya, lalu beralih pada bibirnya.

"Namun kau juga harus bekerja lebih keras, kau harus bisa memuaskan saya di atas ranjang."

Tangan Lucas semakin turun pada lehernya, ia membelainya pelan, lalu mengecup singkat bibir Ana.

"Segeralah menyelesaikan persiapanmu, setelah ini kita harus mengantarkan ibumu."

Money Talk (18+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang