17. All Is Black.

168 26 1
                                    

-MIVANNY

Caine menatap jendela kamar nya itu, terlihat air-air dari atas langit mulai berjatuhan ke bumi, sembari menarik selimutnya agar hangat. Sebentar lagi mendekati musim salju, musim favoritnya ia sangat-sangat menunggu di saat-saat ia bisa memberikan hadiah kecil untuk anak-anak di panti asuhan. Sapu tangan berwarna cokelat itu ia usap ke hidung mancungnya ya akhir-akhir ini penyakitnya kembali kambuh.

Hidung pemuda itu tampak memerah dan matanya yang sembab. Ia kembali merebahkan tubuh nya pada kasur empuk itu laku tertidur lelap.

Disisi lain Rion sang kaisar juga melakukan hal yang sama sedari tadi ia menatap jendela. Lalu eksistensi nya itu teralihkan dengan kehadiran putri pertama nya dengan pakaian berpedang khas nya dan surai biru yang di ikat. "Ayahanda, aku baru saja bertemu dengan nona Patricia dan keluarga Lacostra mereka sangat aneh dari memberikan ku lintingan ini... "Gadis cantik rupawan itu menyodorkan sebatang rokok yang terlihat mencurigakan.

(Nona Patricia itu bu Sur ges)

Kedua alis tebal kaisar itu naik. Keluarga Lacostra memang memproduksi tembakau dengan kualitas tinggi memangnya kenapa jika mereka menawarkan seorang putri mahkota sebatang rokok lintingan itu?

"Ini bukan sembarang tembakau, aku melihat mereka mulai menanam banyak tumbuhan terlarang. "Kaisar berkata demikian.

"Sedari dulu keluarga kerajaan dan kaisar tak pernah memiliki hubungan yang baik. "Entah sejak kapan kakek tua itu datang ia berujar sembari tersenyum di akhir katanya.

"Noir dan Lacostra hampir membelah negara ini. "Gumam Istmo, Key berdecak sebal sembari melipat kedua tangan nya.

"Bagaimana dengan pergaulan sosial yang akan di adakan di kerajaan? Ini adalah acara yang sangat besar diikuti dengan arena berpedang. "Tanya Istmo, Key menganggukan kepala nya setuju dengan perkataan Istmo.

"Semuanya telah di urus oleh 3 Pilar, mungkin sekarang mereka sedang sibuk mempersiapkan semua nya. "

Beberapa hari kemudian di arena kerajaan terlihat banyak rakyat-rakyat yang datang untuk menonton arena berpedang disana, Riji si putra kedua dengan Mako di sebelahnya tampak menyaksikan dimana Garin dan Krow berduel terlihat kedua nya sama-sama unggul. Wajah pemuda bersurai hitam itu selalu datar.

Garin dan Krow terlihat sangat fokus menggerakan pedangnya, hampir tebasan pedang milik Krow mengenai lengan sang adik. Riji tertawa lepas disaat itu hampir terjadi, pemuda bersurai putih itu melirik kakaknya yang tertawa. Karena pertarungan mereka yang terlalu lama mereka pun dianggap seri.













TBC

Sori bgt gak update lama

Tungguin chap berikutnya ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[RIONCAINE] Noir Kingdom. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang