Seharian itu, Karin sama sekali tidak memerhatikan pelajarannya di kelas. Pikirannya mengawang. Ia tidak nafsu makan dari tadi malam. Sarapan pagi dan makan siang pun, ia lewatkan karena kekenyangan oleh permasalahan hubungan orang tuanya. Begitu jam pelajaran terakhir selesai, ia dengan lemah membereskan buku-bukunya dan melangkah keluar kelas. Sudut matanya lalu menangkap Wonbin yang baru saja berjalan begitu saja melewatinya, tanpa sedikit pun menyapanya. Gadis itu mengernyit.
"Bin, kita harus bicara," kata Karin di koridor sekolah.
"Aku pikir vidcall tadi malam itu udah jelas banget," lirih Wonbin. "Orang tua kita masih saling cinta."
Karin seolah terpukul. Wonbin tiba-tiba bersikap begitu dingin padanya. Biasanya di saat pulang sekolah seperti ini, Wonbin dengan ceria akan menghampirinya dengan senyum termanisnya, menggenggam tangannya, menemaninya berjalan kaki menuju dorm sekolah untuk mengepak barang. Berhubung hari ini hari Jumat, Wonbin biasanya akan mengantar Karin pulang ke rumah dengan mobil.
"Mau pulang bareng ngga Bin?" pinta Karin penuh harap.
"Maaf Kar, aku ngga bisa nemenin kamu pulang hari ini. Sampai ketemu Senin ya."
Wonbin berbalik begitu saja dan menghilang dari koridor. Tidak ada senyuman hangat dan candaan. Karin masih berdiri di tempatnya dan merenung. Namun, rasa sakit di perut atasnya tiba-tiba datang. Ia menghela napas pendek. Sepertinya maag-nya kambuh lagi. Wajar saja. Sejak tadi malam ia tidak makan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of Two Generations || Wonbin x Karina
RomanceWonbin kini resmi berpacaran dengan Karin, gadis yang ia anggap sebagai penyelamat hidupnya. Namun, siapa sangka orang tua mereka justru menyimpan rahasia yang dapat berpengaruh ke hubungan mereka berdua.