Kemudian setelah pemuda tersebut mencabut penisnya dari anus Bu Santi, baru lah saat ini dia kemudian pindah ke lubang yang benar alias Vagina Bu Santi. Dan Meskipun ukuran Penis pria tersebut lumayan besar, tapi tampaknya Vagina Bu Santi lebih ahli dalam menelan penis tersebut, karena hanya dalam satu kali penetrasi saja, Penis besar tersebut sudah langsung tenggelam dilahap vagina Bu Santi.
"Uuugghhhh... enaakkk Tooommm!!" racau Bu Santi menerima sodokan si pemuda yang mulai dipercepat.
Kedua tangan Pemuda itu kemudian mendekap dada Bu Santi dari belakang, telapak tangannya menggerayangi bongkahan daging kedua payudara montoknya yang bergoyang-goyang hebat karena sodokan pemuda tersebut. Nisa melihat kalau payudara Bu Santi tetap tidak muat secara keseluruhan di telapak tangan pemuda tersebut karena payudaranya berukuran sangat besar. Bahkan lebih besar dari Nisa sendiri.
"Uugghh...oohh !" desah Bu Santi dengan mencengkram kasur dengan kuat saat penis itu kembali melesak ke dalam vaginanya.
Tangan pemuda itu memegang dan meremas pantat Bu Santi sambil menyodok-nyodokkan penisnya, cairan yang sudah membanjir dari vagina Bu Santi menimbulkan bunyi berdecak setiap kali penis pemuda itu menghujam masuk dan keluar menembus liar surgawinya. Suara desahan Bu Santi pun membuat Pemuda itu semakin bernafsu sehingga dia meraih payudara wanita cantik itu dan meremasnya dengan gemas seolah ingin melumatkan tubuh sintal itu.
"Aahhh...mau keluar Toomm!! sodoknya yang kuat!! oohhh...oohhh!" Bu Santi menceracau tak karuan karena kenikmatan itu dirasanya semakin memuncak.
Sontak Pemuda itu mempercepat dan menyodok penisnya dengan penuh nafsu. Di sisi Nisa, dia tidak mengerti apa maksud dari perkataan Bu Santi yang bilang kalau dia akan "Keluar", tapi saat dia bercoba berpikir sejenak, Nisa sudah dikagetkan dengan lenguhan yang keluar dari mulut Bu Santi.
Sebuah desahan dan lenguhan panjang diiringi tubuhnya yang mengejang menandakan ia telah mencapai puncak kenikmatannya,
"Aahhh...aaaaaaaaaahhh.. keluaarrrr!! keluarrrrrr !!" teriak Bu Santi.
Nisa pun semakin kaget ketika dia mendengar kata "Keluar" yang diucapkan oleh Bu Santi, bahkan Nisa berpikir kalau Bu Santi sedang mencoba mengusir pria yang tengah menyetubuhi badan moleknya tersebut.
Tapi ketika menyaksikan wajah Bu Santi, Nisa pun jadi semakin bingung apa yang sebenarnya terjadi. wajah majikan perempuannya tersebut terlihat sangat puas dan bahagia sekali, matanya merem-melek tidak tahu bagaimana lagi mengekspresikan kenikmatan yang baru saja diraihnya.
Tubuh Bu Santi seketika langsung ambruk lemas di atas kasur, namun pemuda di belakangnya itu tampak belum selesai dengan urusannya, ia masih terus menyentak-menyentakkan pinggulnya naik turun di pantat Bu Santi, menghujamkan Penis besar miliknya ke dalam liang senggama wanita yang terlihat sudah tidak berdaya lagi.
Nisa semakin sangat panik ketika mendapati kalau Bu Santi tidak bergerak sama sekali dan hanya diam menerima sodokan kasar dari pemuda tersebut. Hatinya berkata untuk menolong Bu Santi yang mungkin saja memang benar-benar butuh bantuan. Namun akal sehat membuatnya bertahan ditempat. Nisa semakin bingung alasan apa yang harus ia berikan jikalau ia sampai menerobos masuk ke dalam kamar dan mengganggu "Kegiatan" majikan perempuannya itu.
Sementara Nisa jatuh dalam pemikirannya sendiri, Pemuda yang menyetubuhi Bu Santi masih terus melancarkan serangannya, cairan yang meleleh dari vagina Bu Santi makin melicinkan gerakan penisnya sehingga otomatis sodokannya pun makin cepat, terdengar bunyi decak cairan setiap penis itu menyodoknya.
clakk!! claaakk!! claaakkk!!! kclaaakk!! kcaaakkk!!!
Bunyi suara pertemuan dua kelamin anak manusia itu memenuhi ruangan kamar sekaligus gendang telinga Nisa, badannya terasa lemas dan panas tidak tau harus bagaimana. Iblis-iblis yang berada di sekitarnya mensugesti pikiran Nisa untuk tetap menonton adegan senonoh tersebut sampai selesai meski akal sehatnya terus melawan dan mengingatkan kalau seorang muslimah tidak pantas menyaksikan hal seperti ini.
Namun apa mau dikata, karena saking hebat dan panasnya adegan ranjang majikan perempuannya tersebut, mau tak mau membuat nafsu dan syahwat Nisa juga ikut bangkit meski dia sudah memaksa untuk menahannya. Nisa bahkan terus meneguk ludah sendiri setiap kali dia melihat Penis besar milik pria tersebut yang entah kenapa sangat menarik perhatiannya.
Penis itu terlihat berurat dan sangat gagah di mata Nisa, apalagi dengan cairan wanita yang membuat batang tersebut mengkilat sangat jelas, membuat akal sehatnya pun tak mampu membuat matanya berpaling dari sana.
"Kamu kok kuat banget sih Tom!! aku udah keluar tiga kali loh!! tapi kamu masih semangat aja"
Akhirnya setelah beberapa menit terdiam, Bu Santi pun kembali bersuara. Hal itu membuat Nisa jadi lega karena tidak terjadi apa-apa dengan Bu Santi.
"Hehehehe, Ibu enak banget buat dientot! sayang kalau saya buru-buru" komentar Pemuda itu sambil terus memompa batang kejantanannya. "Tapi saya udah mau keluar kok!!" lanjut pemuda tersebut.
"Tahan sayangg!!! aku kayaknya bakalan dapet lagi nihhhh!!" Ucap Bu Santi manja sambil kembali mulai menggoyangkan pinggulnya.
"Plaakkk!!!" sebuah tamparan langsung mendarat di Pantat putih milik Bu Santi "Nakal banget!!!" sambung pemuda itu merespon.
Lagi-lagi Nisa dibuat kaget dengan perlakuan pemuda tersebut yang terkesan sangat kasar terhadap Bu Santi. Padahal setau Nisa, yang namanya hubungan seks seharusnya dilakukan dengan lembut penuh cinta dan kasih sayang. Namun apa yang diperlihatkan oleh kedua manusia di depannya tersebut sangatlah berbeda. Kedua nya lebih mirip seperti hewan buas di masa kawin, Ganas dan beringas.
"Ganti posisi Bu!" Pinta pemuda tersebut.
Lalu Dia mengatur posisi Bu Santi sedemikian rupa sehingga wanita cantik itu kini duduk berhadap-hadapan dengannya. Ditatapnya wajah wajah Bu Santi yang cantik, wajah itu terlihat sangat penuh dengan birahi, matanya yang sayu membuat pemuda itu tersenyum merasa kenikmatannya bertambah.
"Sekarang ibu yang goyang ya...," kata pemuda itu.
Bu Santi pun mengangguk dan menyambut ajakan pemuda itu dengan senyum penuh birahi. Bu Santi melingkarkan kakinya di pinggul pemuda itu dan keduanya mulai mengayuh bergantian menggerakkan pinggul mereka, membuat kemaluan mereka yang bersatu kembali terbenam dalam sensasi seksual yang menggebu.
Bu Santi mulai menggerakkan pantatnya maju mundur sesuai permintaan pemuda tersebut, sementara laki-laki itu juga mengimbanginya dengan mencengkeram pantat Bu Santi dan mendorong pantatnya sendiri maju mundur. Sementara bibirnya yang tebal sibuk menyusu pada payudara montok Bu Santi sambil sesekali mengulum dan menjilati putingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijab Yang Terkoyak
RomanceJantung Nisa berdegup sangat kencang ketika dia semakin mendekat, adegan yang sangatlah vulgar dan porno tersebut semakin jelas terpampang di hadapannya, apalagi fakta bahwa saat ini ternyata orang yang melakukan adegan tersebut adalah majikan barun...