"Saya gak ngerepotin kan Pak??" tanya Nisa berinisiatif untuk mencoba menghindari masalah.
Pak Okto tersenyum "Ya enggak dong! tapi saya mau mengambil sesuatu dulu di dalam sebentar" balas Pak Okto.
"Eh! jangan pak!!" larang Nisa menahan badan Pak Okto. "Maaf" lanjutnya menyingkirkan tangannya sendiri dari dada majikan laki-lakinya itu.
Nisa kembali salah tingkah dibuatnya karena dia harus membuat Pak Okto tidak masuk ke dalam rumah.
"Kamu buru-buru??" tanya Pak Okto sekali lagi.
Dan sebuah anggukan lemah pun diberikan Nisa sebagai respon. Lagi-lagi dia berbohong untuk hari ini demi tidak terjadinya malapetaka yang akan menimpa keluarga Pak Okto.
"Oke deh kalau gitu!" balas Pak Okto.
Akhirnya rencana Nisa untuk menjauhkan Pak Okto sementara dari rumah pun berhasil. Dia pun memilih untuk mengantar Nisa pulang dengan mobil sedan mewahnya. Bagi Nisa ini mungkin hanya sebuah pengalihan saja. Namun tidak untuk Pak Okto yang merasa seperti diberi sebuah lampu hijau untuk mendekati binor akhwat tersebut. Apalagi setelah 10 menit mereka berada dalam mobil yang sama, Pak Okto mendapati kalau suami Nisa akan pergi meninggalkannya selama beberapa minggu.
Hal yang menjadi tanda kalau kesempatannya semakin terbuka.
Sesampainya Nisa di rumah, diapun berterima kasih kepada Pak Okto yang sudah dengan baik mengantarkannya pulang, meski sebenarnya itu hanyalah sebuah keterpaksaan saja. Tapi entah kenapa Nisa merasakan nyaman berbicara dengan Pak Okto. Tidak sadar kalau sebenarnya wanita akhwat tersebut sudah terpikat dengan kAbdulma pria paruh baya yang menjadi majikan barunya itu.
"Assalamualaikum" Ucap Nisa memasuki rumah dengan agak terburu-buru.
Abdul yang mendengar suara istrinya langsung menghampiri "Waalaikumsal--mmppppppphhhhhhhhhhh"
Ucapan Abdul terhenti ketika Nisa langsung saja menyosornya dengan sebuah ciuman panas yang begitu hebat. Abdul begitu terheran-heran dengan tingkah istrinya yang baru pulang tersebut karena dia tidak biasa agresif seperti ini.
"Umi pengen nih Bi!!! ke kamar yuukkkk!!!!" Ajak istrinya tersebut begitu manja.
Nisa menarik tangan Abdul dan memaksa suaminya tersebut mengikutinya ke dalam kamar.
Sementara itu.....
"Kamu bawa gigolo itu ke rumah??" Ucap Pak Okto di telfon.
"Iya Pah!! kok kamu tau??? mainnya jago loh" Ucap suara di seberang sana yang tak lain adalah Bu Santi.
"Nisa kayaknya ngeliat kamu" balas Pak Okto datar.
"Aku tau kok pah! dia ngintipin aku lagi main, jadi aku kasih dia show yang begitu hebat, hihihihi"
"Mamah udah gila!!"
"Papah tenang aja! aku tau kok tipe wanita kayak Nisa. Alim-alim munafik. Hahahahahaha"
"Kalau yang itu, aku kayaknya setuju sama kamu Mah" Ucap Pak Okto tersenyum menatap jok mobil di sebelahnya.
Jok yang menjadi tempat duduk Nisa waktu pulang tadi terlihat basah dan mengkilat karena cairan lendir vagina Nisa yang tadi sempat keluar agak banyak.
Dan sebagai seorang lelaki yang berpengalaman, Pak Okto sangat paham apa yang terjadi dengan Nisa barusan.
"Got you!!" Ucap pria paruh baya tersebut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijab Yang Terkoyak
RomanceJantung Nisa berdegup sangat kencang ketika dia semakin mendekat, adegan yang sangatlah vulgar dan porno tersebut semakin jelas terpampang di hadapannya, apalagi fakta bahwa saat ini ternyata orang yang melakukan adegan tersebut adalah majikan barun...