Eps 6 : Kode penghianatan

2 0 0
                                    

Sofia tak bisa tidur malam itu. Panggilan mendadak dari Hensley masih terngiang di kepalanya, menimbulkan bayang-bayang ketakutan dan kecurigaan yang terus menghantuinya. Hensley jelas sudah mulai menaruh curiga, dan Sofia tahu, setiap langkahnya kini diawasi. Satu kesalahan saja, dan namanya bisa berakhir dalam daftar target eksekusi.

Namun, kegelisahan itu tak mengubah tekad Sofia. Minggu depan, ia akan menghadiri pertemuan rahasia yang dibicarakan Jasper, meskipun risiko yang menyertainya semakin besar. Malam itu, Sofia hanya bisa berharap bahwa keputusan yang diambilnya akan membawa hasil, bahwa kebenaran yang mereka cari bisa terungkap, dan bahwa perjuangannya tidak akan sia-sia.

...

Hari pertemuan yang dinantikan akhirnya tiba. Jasper menjemput Sofia di suatu tempat terpencil, jauh dari jangkauan kamera pengawas. Mereka berdua berjalan melalui gang-gang sempit dan lorong-lorong tersembunyi, hingga akhirnya tiba di sebuah gedung tua yang tampak tak terurus. Di dalamnya, Sofia melihat beberapa orang semua wajah yang tidak ia kenali, namun semuanya memiliki ekspresi yang sama: wajah-wajah yang letih namun dipenuhi harapan dan tekad.

Pertemuan itu dimulai dengan seorang pria paruh baya bernama Marcus yang berbicara di depan. Ia adalah mantan eksekutor yang kini menjadi buronan, hidup dalam persembunyian karena menolak sistem. Dengan suara yang tegas namun penuh ketenangan, ia menjelaskan bahwa sistem angka ini bukan hanya sekadar alat pengendalian, tetapi sebuah mekanisme untuk memperkuat kekuasaan pihak tertentu yang ingin menekan suara-suara yang berani mempertanyakan.

"Selama bertahun-tahun, sistem ini menilai kehidupan kita hanya berdasarkan angka-angka yang tak pernah kita pahami, namun menentukan apakah kita layak hidup atau mati," ucap Marcus dengan nada serius. "Kita telah menjadi alat pembunuh bagi mereka yang berkuasa, dan kita kehilangan kebebasan serta kemanusiaan kita sendiri."

Sofia mendengarkan dengan penuh perhatian, merasa bahwa kata-kata Marcus menyuarakan apa yang selama ini hanya ia rasakan dalam hati. Semua eksekutor di ruangan itu, termasuk dirinya, sudah muak dengan kehidupan yang dikendalikan oleh angka. Mereka ingin membebaskan diri dari sistem ini, meski risikonya begitu besar.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya salah seorang peserta dengan nada tegas.

Marcus memandang mereka dengan tatapan penuh harapan. "Kita harus mencari kode utama sistem ini kode yang mencatat dan mengatur semua angka serta keputusan eksekusi. Jika kita bisa menemukannya, kita bisa menghancurkan sistem ini dari dalam."

"Kode utama?" bisik Sofia, terkejut. Ia pernah mendengar tentang keberadaan kode ini, tetapi selalu menganggapnya sebagai rumor. Kode utama ini disebut-sebut sebagai kunci dari seluruh sistem angka, yang dikendalikan oleh para petinggi dan digunakan untuk menentukan nasib jutaan orang.

Marcus mengangguk. "Ya. Kode itu ada, tersembunyi di pusat data rahasia yang hanya bisa diakses oleh segelintir orang. Kita butuh seseorang yang bisa menyusup ke sana, mengambil kode itu, dan menghancurkannya. Tapi ini adalah misi berbahaya, dan mungkin takkan ada jalan keluar bagi yang mencoba."

Semua orang terdiam, menyadari betapa besar tantangan di hadapan mereka. Sofia menatap Jasper di sampingnya, bertanya-tanya apakah ia memiliki keberanian untuk melakukannya. Di satu sisi, ia tahu ini adalah langkah yang sangat berbahaya, tapi di sisi lain, ia tahu bahwa inilah kesempatan terbaik mereka untuk menghancurkan sistem ini sekali dan untuk selamanya.

"Biar aku yang melakukannya," kata Sofia akhirnya, meski suara hatinya bergetar. Semua mata menatapnya, penuh keterkejutan sekaligus kekaguman.

"Kau yakin, Sofia?" tanya Jasper, memandangnya dengan ragu.

Sofia mengangguk mantap. "Jika kita tidak menghancurkan sistem ini sekarang, kita akan selamanya hidup sebagai alat yang terjebak dalam penjara tanpa dinding. Aku siap mengambil risiko."

Marcus mengangguk setuju. "Baik, Sofia. Kau akan menjadi harapan kita. Namun, kau tidak akan berjuang sendiri. Kami akan membantumu semampu kami. Kau hanya perlu mencari jalan masuk ke pusat data rahasia dan mengambil kode utama itu."

...

Malam itu, Sofia mulai menyusun rencana dengan Jasper. Mereka mempelajari denah pusat data dan mencoba mencari cara agar Sofia bisa menyusup ke dalam tanpa terdeteksi. Namun, misi ini tidak akan mudah. Sistem keamanan di sana sangat ketat, dan hanya petinggi terpilih yang diizinkan masuk ke ruangan utama tempat kode utama disimpan.

"Jika ada yang mengetahui niatmu, Sofia, kau akan dianggap sebagai pengkhianat. Mereka tidak akan ragu menempatkan namamu di daftar eksekusi," Jasper memperingatkannya.

"Aku tahu risikonya," balas Sofia tegas. "Tapi aku tidak bisa lagi hidup dalam ketakutan. Jika aku tidak mencoba, aku akan menyesal selamanya."

Selama berhari-hari, Sofia mempersiapkan diri. Ia mempelajari setiap sudut pusat data, mencoba memahami jadwal pengamanan, dan mengatur semua peralatan yang mungkin ia perlukan untuk menyusup. Meskipun takut, ia tahu bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk mengubah nasib semua orang.

...

Pada malam yang ditentukan, Sofia berangkat menuju pusat data. Ia mengenakan seragam eksekutor yang biasa ia pakai, berharap penampilannya bisa membantu menghindari kecurigaan. Dengan jantung yang berdebar, ia melangkah menuju pintu masuk, berpura-pura bertugas seperti biasa.

Begitu ia memasuki gedung, Sofia langsung menuju ruang pengawas keamanan. Dengan bantuan dari Jasper, ia berhasil mengalihkan perhatian petugas yang sedang berjaga, memberikan Sofia kesempatan untuk bergerak tanpa diketahui. Dengan cepat, ia menuju ruang utama di mana kode utama disimpan.

Ketika Sofia membuka pintu ruangan, ia tertegun melihat layar besar yang penuh dengan angka dan data. Di sinilah semua informasi tentang sistem dan angka-angka yang mengendalikan hidup dan mati orang-orang disimpan. Dengan tangan gemetar, ia mencari kode utama, berpikir tentang semua nyawa yang bisa ia selamatkan jika berhasil.

Namun, tepat saat ia menemukan kode yang dicari, suara langkah kaki mendekat dari luar ruangan. Sofia segera bersembunyi, menahan napas, berharap petugas keamanan tidak menemukannya. Tapi saat ia melongok keluar dari persembunyiannya, ia terkejut melihat siapa yang datang.

Itu adalah Petugas Hensley.

Sofia langsung menyadari bahaya yang dihadapinya. Jika Hensley melihatnya di sini, segalanya akan berakhir. Namun, saat Hensley melangkah masuk, Sofia merasa bahwa ini adalah kesempatan terakhirnya. Ia harus memilih melarikan diri dan menyelamatkan diri, atau mengambil risiko untuk menghancurkan sistem.

Dalam detik-detik yang mendebarkan itu, Sofia mengambil keputusan. Ia maju dan menghampiri Hensley dengan tatapan penuh tekad.

When Life Becomes a NumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang