Eps 7 : Pertaruhan hidup dan mati

1 0 0
                                    

Hensley menatap Sofia dengan pandangan penuh amarah dan keterkejutan. "Sofia… Apa yang kau lakukan di sini?" Suaranya dingin, dan pandangan matanya tajam, penuh kecurigaan.

Sofia menatapnya tanpa gentar, berusaha mempertahankan ketenangannya meskipun dalam hatinya ia merasa ketakutan luar biasa. Namun, saat ini, ia tak lagi punya pilihan untuk mundur. Ia sudah berada terlalu jauh dalam misi ini. Menggenggam data yang berhasil ia temukan tentang kode utama, ia tahu bahwa ia hanya memiliki satu kesempatan untuk menghancurkan sistem.

“Aku tahu semuanya, Hensley,” Sofia berkata dengan suara yang mantap. “Aku tahu bahwa angka-angka ini tidak adil. Mereka hanya alat bagi orang-orang berkuasa untuk menyingkirkan siapa pun yang dianggap ancaman.”

Hensley mendekatinya dengan langkah pelan tapi pasti, wajahnya penuh kemarahan dan penghinaan. “Apa kau tahu apa yang kau katakan, Sofia? Sistem ini bukan hanya angka. Ini adalah fondasi yang menjaga masyarakat tetap stabil, tertib, dan aman. Tanpa ini, dunia akan tenggelam dalam kekacauan.”

“Stabil? Aman?” Sofia tertawa sinis. “Tidak ada yang aman di bawah sistem ini, kecuali mereka yang berada di puncak kekuasaan. Orang-orang diperlakukan seperti angka, seperti objek yang bisa dibuang kapan saja. Ini bukan keadilan, Hensley ini tirani.”

Hensley semakin mendekat, dan Sofia melihat tangan kanannya bergerak ke pinggang, tempat ia menyimpan senjata. Dia tahu bahwa waktu semakin mendesak; ia harus melakukan sesuatu sebelum Hensley menangkap atau membunuhnya di tempat.

“Aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan sistem ini, Sofia. Kau tahu apa akibatnya bagi mereka yang berani menentang.”

Dengan cepat, Sofia melangkah mundur, menyadari bahwa ia harus bergerak cepat atau segalanya akan berakhir di sini. Ia melirik ke arah perangkat utama di ruangan itu satu-satunya tempat di mana ia bisa memasukkan kode utama yang telah berhasil ia dapatkan untuk meretas dan menonaktifkan sistem angka.

Namun, saat itu, Hensley dengan cepat menodongkan senjatanya ke arah Sofia, menghentikan langkahnya. “Satu gerakan lagi, dan aku akan menembak,” katanya dingin.

Jantung Sofia berdegup kencang. Ia tahu ia berada di ujung tanduk, tapi keberanian dan tekadnya tidak mengizinkan dirinya mundur. Ia mencoba berbicara dengan Hensley sekali lagi, berharap bisa meyakinkannya.

“Hensley, bukalah matamu. Berapa banyak orang yang harus mati demi mempertahankan sistem ini? Berapa banyak lagi yang akan jadi korban hanya karena angka? Kau tahu ini salah. Dalam hatimu, kau pasti tahu bahwa ini bukanlah keadilan.”

Namun, Hensley hanya tersenyum dingin. “Keadilan adalah apa yang kita ciptakan, Sofia. Tanpa angka-angka ini, manusia akan saling menghancurkan. Mereka butuh kendali, dan aku… aku percaya pada sistem ini.”

Sofia menyadari bahwa kata-katanya tidak akan mengubah pikiran Hensley. Orang yang berdiri di depannya ini telah sepenuhnya menyerahkan dirinya pada sistem, menjadikannya alat tanpa hati dan tanpa keraguan. Sofia tahu bahwa ia harus bertindak sekarang, atau semuanya akan berakhir.

Dengan gerakan cepat, Sofia melemparkan sesuatu ke lantai bom asap kecil yang telah ia persiapkan sebagai tindakan darurat. Asap tebal langsung memenuhi ruangan, membuat pandangan Hensley terhalang. Memanfaatkan kebingungan itu, Sofia melompat ke arah perangkat utama dan memasukkan kode yang telah ia dapatkan.

Jari-jarinya bergetar saat ia mengetik, namun ia tahu bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk menghancurkan sistem. Di tengah asap yang mulai mereda, ia bisa mendengar Hensley mencoba mencari keberadaannya, tapi fokusnya tetap tertuju pada layar di depannya.

Dalam hitungan detik, Sofia berhasil mengakses kode utama dan memasukkan perintah untuk meretas sistem. Layar di depannya mulai menunjukkan perubahan data besar-besaran, seolah-olah seluruh sistem mulai hancur dari dalam. Sofia bisa merasakan bahwa ia semakin dekat dengan keberhasilannya.

Namun, tepat saat itu, Hensley muncul dari balik asap dengan senjata terarah ke Sofia. Dia tidak memberikan waktu untuk berpikir dan langsung menekan pelatuknya. Sofia merasa sakit yang luar biasa di bahunya saat peluru menghantamnya, membuatnya terjatuh ke lantai.

Meskipun terluka, Sofia menahan rasa sakitnya. Dengan sisa tenaganya, ia menyelesaikan perintah terakhir pada sistem. “Ini… untuk semua orang yang hidupnya telah hancur karena angka ini,” gumamnya pelan.

Dalam satu detik yang mencekam, layar di perangkat utama menunjukkan tanda-tanda sistem yang mulai kolaps. Hensley berteriak marah, menyadari bahwa Sofia telah berhasil menghancurkan sistem. Ia berusaha menghentikannya, tapi semuanya sudah terlambat.

Sofia terbaring di lantai, merasa lelah namun puas. Ia telah melakukan apa yang selama ini ia yakini sebagai hal yang benar. Namun, sebelum kesadarannya hilang, ia melihat Jasper masuk ke ruangan dengan ekspresi cemas. Dengan cepat, Jasper menyerang Hensley, mencoba mengalihkan perhatian dan menyelamatkan Sofia.

Dalam detik-detik terakhirnya, Sofia merasa lega. Ia tahu bahwa perjuangannya tidak sia-sia. Ia telah membebaskan diri dari belenggu angka-angka yang menghancurkan hidup banyak orang. Meskipun ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya setelah ini, ia merasa bahwa pengorbanannya adalah harga yang pantas untuk keadilan.

Sofia menutup matanya, merasakan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, sementara suara sistem yang runtuh terdengar samar di kejauhan.

When Life Becomes a NumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang