⚠️WARNING!!!
-typo bertebaran.
-banyak kata yang tidak sesuai EBI & EYB.
-jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, itu merupakan ketidaksengajaan.
-jika tidak suka just skip. oke?Happy Reading BB
jangan lupa tinggalkan jejak untuk menambah semangatkuuu!!
kiss kiss🌸🕊️•
•
•
•
Bau khas dari rumahnya yang sudah lama ia tinggal benar benar membekas di otaknya, kejadian menyenangkan dan mencengangkan yang terjadi di rumah ini tidak pernah lepas dari memori. Semuanya Zhak dekap sendirian tanpa bercerita pada siapapun, terlebih pada adiknya karena ia tidak menginginkan adiknya merasa terbebani dengan segala keburukan di dalam keluarganya.Debu debu dirumah itu menandakan rumah yang kurang terurus dan rumah yang bahkan nampak tidak berpenghuni, adiknya sepertinya terlihat tidak begitu peduli dengan keadaan rumah yang ia tinggali itu. fikir zedlyn mungkin karena hanya ia sendiri yang meninggali rumah itu jadi ia hanya membersihkan tempat-tempat yang memang ia pakai saja.
"Yon lu istirahat dulu aja di atas, baru abis itu suruh ade lo kesini, kita ngobrol," suruh zhak pada bion yang terlihat kelelahan usai perjalanan mereka yang cukup memakan waktu.
"Okee, gue istirahat dulu bentar ya," ucap bion sembari memijit lehernya, "nanti ya de cerita-ceritanyaa," sambungnya sambil menatap ke arah zedlyn.
"abang ga istirahat dulu?" tanya zedlyn pada kakaknya yang terlihat malah mengambil kemoceng dan menyalakan mesin pembersih lantai.
"de kalo kamu gamau panggil art buat bantu bersihin rumah nyalain ini aja kan bisa, rumah berdebu gini yaampun kaya bukan cewe ajaa," ucapnya pada zedlyn yang hanya merespon dengan mengerucutkan bibirnya, setelah itu ia pergi ke kamar tanpa menjawab nasihat abangnya. sedangkan zhak hanya menggelengkan kepala, namun ya dia juga cukup faham pada adiknya itu, dari dulu zedlyn tidak terbiasa mengenakan alat-alat kebersihan semuanya terima beres oleh art-nya dulu sebelum sampai beliau meninggal, dan mereka tidak pernah mempekerjakan art lagi di kediaman xaverio itu.
𖤘 ָ࣪ ˖┉┈𖥻𖥻𖥻┉┈ ָ࣪ ˖𖤘
Bion menuruni tangga untuk membuka gerbang yang sedari tadi sudah terdengar ada yang menekan tombol bel, namun tidak ada yang membukakan gerbang tersebut. Dan nampak zhak yang tengah tertidur di atas sofa ruang tamu dengan kemoceng yang masih ia genggam, sepertinya zhak kelelahan karena harus membersihkan beberapa tempat dirumahnya yang cukup berdebu dan ukuran rumahnya yang tak main main.
"sorry ya bang gua ga jemput lu di bandara tadii," ucap lelaki dibalik pagar besi yang baru saja dibukakan oleh bion.
Tidak banyak bicara bion langsung mengajak adiknya itu masuk ke rumah yang ia tinggali untuk saat ini. Di perjalanan dari gerbang menuju rumahnya yang cukup panjang bion menjelaskan pada adiknya azkana bahwa dia bertemu dengan regan di bandara yang mana tengah mengantar zedlyn untuk menjemput mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM XAVERIO | without saying goodbye (ON GOING)
Teen FictionTidak ada seorangpun yang bisa mencampur tangani garis takdir yang telah ditetapkan Tuhan. Seperti hal nya Zedlyn yang hanya bisa pasrah tumbuh dari keluarga Xaverio yang keras dan keji. Sisi baiknya, zedlyn kedatangan seorang lelaki tengil yang men...