The Cullens - 5

66 21 1
                                    

Sudah dua hari sejak [Name] mulai bersekolah di Forks High School bersama Bella. Selama itu pula, ia mulai terbiasa dengan rutinitas sekolah yang, meskipun sangat membosankan bagi iblis sepertinya, masih bisa menawarkan hiburan kecil yang cukup menghibur. Terlebih lagi perhatiannya langsung tertuju pada keluarga Cullen yang mencolok dengan aura dingin dan misteriusnya.

Tidak seperti para manusia di sini, [Name] dengan cepat menyadari bahwa keluarga Cullen bukan manusia biasa. Namun, berbeda dengan siswa-siswa lain yang penasaran dan terpikat, dia lebih sering merasakan sedikit rasa jijik. Kehadiran mereka yang tampak dingin dan kaku, aroma yang entah mengapa mengingatkan [Name] pada kematian yang tidak terlalu berkelas, serta pandangan mereka yang menusuk kadang membuatnya sedikit muak.

Sebaliknya, dia justru memperhatikan mereka dengan caranya tersendiri, seolah tengah menyaksikan pertunjukan teater yang berusaha terlalu keras. Terlebih lagi, [Name] merasa cukup yakin bahwa salah satu dari mereka, salah satu dari mereka yang berambut pirang, yang Jessica temannya Bella katakan seperti selalu kesakitan, bernama Jasper, adalah vampir yang ia lihat sedang memangsa kelinci di malam hari beberapa waktu yang lalu.

Saat pelajaran selesai pada hari ketiga, Bella mendekatinya dengan raut wajah senang. "Hei, [Name], kau mau pulang dengan ku?" Tawarnya sambil tersenyum.

[Name] menggeleng pelan. "Tidak, terima kasih, Bella. Ada hal lain yang harus aku lakukan." Dia tersenyum tipis, dengan ekspresi misterius yang membuat Bella hanya bisa mengangguk.

"Oh, baiklah. Kalau begitu, sampai ketemu nanti di rumah." Bella melambai padanya sebelum berjalan menuju mobilnya di parkiran.

Sambil melangkah ke arah yang berlawanan, [Name] memutuskan untuk melewati parkiran sekolah sebelum benar-benar meninggalkan area tersebut. Dari kejauhan, ia melihat Bella yang tengah mendekati truk tua miliknya. Namun, saat itulah ia melihat sesuatu yang aneh-sebuah mobil lain melaju dengan kecepatan tinggi ke arah gadis itu, seperti akan menabraknya.

Sebelum sempat bereaksi, [Name] melihat bayangan lain bergerak cepat ke arah Bella. Edward Cullen, vampir itu tiba-tiba muncul entah dari mana, mendorong mobil itu dan menahannya dengan satu tangan hingga bagian samping mobil penyok akibat benturan tersebut. Bella, yang terlihat syok, menatap Edward dengan penuh kebingungan, sementara Edward buru-buru menghilang dari tempat kejadian, meninggalkan Bella yang masih terpaku.

Dari jauh, [Name] mendesah panjang. "Hebat. Aku bahkan belum sempat menegur vampir satu itu dan dia sudah membuat kekacauan," gumamnya, menatap tajam ke arah Edward yang berjalan menjauh dengan langkah tergesa-gesa.

Keingintahuannya pada Edward segera berubah menjadi kekesalan. Vampir ini tak hanya membuat keadaan menjadi lebih rumit, tapi juga menarik perhatian Bella, yang jelas-jelas akan lebih penasaran sekarang. Tanpa pikir panjang, [Name] mengikuti Edward yang menghilang ke arah tepi parkiran.

Begitu Edward berhenti di salah satu sudut terpencil di belakang gedung sekolah, [Name] muncul dengan tenang, menatap Edward dengan ekspresi dingin dan sedikit mengintimidasi.

Edward, yang terkejut melihat kehadiran [Name], hanya bisa menatapnya dengan waspada. "Kau, kau melihat kejadian tadi?" tanyanya dengan nada berbisik, berusaha menjaga suara agar tidak terdengar orang lain.

[Name] tidak menjawab, hanya menyipitkan mata sambil melipat tangan di depan dada. Sorot matanya seolah menyampaikan rasa jijik dan kekesalan yang dalam. Ia tidak mengatakan apa-apa, tetapi tatapan tajamnya cukup untuk menyampaikan rasa tidak suka.

"Begini, aku tidak punya pilihan lain," kata Edward, mencoba memberikan alasan dengan suara rendah. "Aku hanya.. ingin menyelamatkannya."

Setelah beberapa saat, [Name] memutuskan untuk berbicara. "Kalau kau ingin menjaga rahasiamu, sebaiknya kau lebih berhati-hati," katanya dengan nada yang sangat dingin. "Tindakan seperti ini hanya akan membuat manusia curiga, dan aku cukup yakin kau tidak ingin mereka tau siapa kau dan keluarga mu sebenarnya."

Edward terdiam, seolah menyadari bahwa [Name] sepenuhnya tahu siapa dia. Tatapan Edward yang semula tegang perlahan berubah menjadi rasa ingin tahu. "Kau tau siapa kami? Kau bukan manusia biasa, ya?" Tanyanya dengan suara pelan.

[Name] tidak menjawab pertanyaan itu secara langsung, melainkan menatap Edward dengan senyum samar. "Yang perlu kau tahu hanyalah bahwa aku tidak akan mengganggu rahasiamu, selama kau juga tidak membuatku terlibat dalam masalah yang sama," jawabnya dengan nada tegas.

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, [Name] berbalik dan berjalan menuju hutan yang berada di belakang sekolah. Ia tidak berniat pulang ke rumah Charlie langsung, melainkan memilih untuk mencari ketenangan di hutan. Sesekali, ia memikirkan kejadian tadi, merasa kesal bahwa vampir seceroboh Edward justru tertarik pada Bella.

Saat melangkah semakin dalam ke hutan, [Name] mulai merasa tenang. Hutan Forks memang memiliki suasana yang sejuk dan sedikit mistis, yang entah kenapa membuatnya merasa lebih nyaman daripada di kota yang penuh dengan manusia.

Iblis itu terus berjalan dalam diam, menikmati keheningan dan aroma tanah basah yang menenangkan. Namun, ia tidak sepenuhnya sendiri. Di kejauhan, dia bisa mendengar langkah kaki yang cepat dan ringan, suara yang hampir seperti bayangan. Senyumnya tipis saat ia menyadari bahwa suara itu adalah milik vampir yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Menarik," gumam [Name] pada dirinya sendiri, memandang ke arah bayangan makhluk penghisap darah itu yang sekilas tampak di antara pepohonan.

Vampir itu, yang sepertinya tidak menyadari kehadiran [Name], bergerak dengan cepat dan penuh kehati-hatian, seperti seekor predator yang sedang berburu mangsa. [Name] mengamati dengan penuh minat, tidak berniat untuk mengganggu, namun juga tidak berniat menghilangkan kehadirannya sepenuhnya.

Saat vampir itu menghilang ke dalam bayangan pepohonan, [Name] menarik napas dalam dan terus melangkah lebih dalam ke hutan, membiarkan suasana tenang dan damai menghilangkan kekesalannya pada Edward. Dia tahu, di dunia yang penuh dengan makhluk seperti vampir dan manusia, dirinya harus berhati-hati. Tapi di sisi lain, ia juga merasa tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang keluarga Cullen dan rahasia-rahasia yang mereka simpan.

Deal With the Devil [Twilight Saga x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang