Sebuah Gosip. (Delapan)

9 1 0
                                    

Wkwk lama bet gw ga up

***

    Entah kenapa hari ini Ghani merasa sangat kesal, bukan apa-apa. Tadi pagi, ia mendengar para karyawannya membicarakan Daniel membawa wanita ke dalam kantor. Maksud Ghani, siapa wanita itu? Untuk apa Daniel membawanya kemari?

    Ghani tidak ada meeting dengan siapapun, apalagi wanita. Ghani sangat amat tidak mau jika yang meeting bersamanya adalah wanita. Mengapa? Alasannya adalah ia ingin menjaga hatinya untuk Marianne sang istri.

    Dan ketika ia mendengar gosip itu, otak serta hatinya terasa mendidih akibat kesal bukan main. Ghani bersumpah untuk tidak menjawab seluruh pertanyaan Daniel sampai si tiang itu mengakui kesalahannya.

    Sekitar jam 1 siang, setelah mendapatkan jatah makan siangnya, Ghani ke luar dari ruangan miliknya. Berniat mencari kopi di cafe depan kantornya. Tapi langkahnya terhenti ketika melihat Daniel-- orang yang sejak tadi ingin sekali Ghani pukul wajahnya, datang dari arah berlawanan.

    Ghani tidak mau bicara, ingatkan kalau Ghani sudah bersumpah untuk tidak menjawab seluruh pertanyaan Daniel? Maka dari itu agar sumpah yang sudah ia katakan tadi bisa terwujud, Ghani cari aman dengan cara memutar balik tubuhnya, dan cepat-cepat kembali menuju ruangannya.

    Daniel yang melihat hal itu tentu merasa heran, pasalnya Ghani tidak pernah membuang muka atau bahkan mengacuhkannya seperti yang baru saja ia lihat. Apa ada orang di belakang tubuhnya yang Ghani tidak ingin bertemu? Tapi setelah menoleh ke belakang, Daniel tidak menemukan satu orang pun di sana. Itu berarti, Ghani memang sedang menghindarinya.

    Tapi untuk apa? Ghani marah? Atau Ghani sedang badmood? Ataaau-

    "Ekhm, Tuan Anderson? Bisakah saya bertanya suatu hal?" Suara itu memotong otaknya yang sedang berpikir, Daniel menoleh ke samping dan menemukan seorang wanita pendek, tapi tidak lebih pendek dari Ghani.

    Daniel hanya menjawab pertanyaan itu dengan raut wajahnya yang agak datar. Tidak menampilkan ekspresi apapun, namun juga merasa penasaran dengan apa yang wanita di sampingnya ini ingin tanyakan.

    "E-emm, wanita yang Tuan bawa kemarin itu.. Apakah pasangan Tuan? Atau saudara Tuan? Maaf lancang, tapi ini harus ditanyakan agar tidak ada yang salah paham di kantor ini, terutama Tuan Gabrison." Suaranya mengecil ketika mengucapkan kalimat di akhir. Membuat Daniel merasa tambah heran.

    Mengapa semua orang hari ini terasa begitu aneh? Wanita? Wanita yang mana yang dimaksud orang di sampingnya ini? Daniel tidak merasa membawa wanita ke kantor.. Atau maksudnya-

    "Daniel! Oh honey, momma so miss you!" Teriakan nyaring terdengar dari arah pintu masuk kantor yang berupa kaca itu, Daniel sudah tidak terkejut mendengarnya. Hanya saja sedikit malu karena momma datang dengan tiba-tiba dan semua yang ada di sana pasti mendengar ucapan ibu tua ini.

    "Shut up momma, you wanna embarrass me in front of them huh?" Aksen asing yang ke luar dari mulut Daniel membuatnya terlihat 1.000.000.000x lebih tampan dari biasanya. Baiklah.

    Sang momma yang mendapatkan semburan itu hanya dapat tertawa terbahak-bahak dan baru menghentikannya 5 menit setelah itu. Wajahnya berubah serius, momma menatap anaknya dan bertanya dengan suaranya yang agak berat. "Di mana bayi momma, hm? Kemarin kamu tidak memperbolehkan momma untuk melihatnya, dan sekarang momma harus melihatnya. Momma tidak mau mendengar alasan apapun dari mulutmu, jangan karena bayi momma cantik dan menggemaskan, kamu malah mau terus-terusan menyembunyikannya dari momma ya!"

    "I'm not hiding it, it's just that yesterday Ghani didn't want to be disturbed by anyone. So I didn't allow momma to meet him."

    "even that person is me? I'm momma, I have the right to see him because he's the future wife of-

    "Momma! Jangan keterlaluan, ayo ku antar ke ruangannya"

    "Mengapa tidak sedari tadi kau mengantarku?! Dasar anak bodoh!"

***

Mengetik: XXIII-X-XXIV (Wednesday)
Dipublish: XI-XI-XXIV (Monday)
Kata: 569

To
Be
Continued>>>

The Boy Is Mine | BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang