"Akhirnya selesai."
Alinea memandangi hasil kerja kerasnya selama dua bulan ini. Meskipun pada akhirnya dia banyak mengandalkan orang lain, Alinea sangat puas dengan hasilnya. Desain satu set perhiasan yang akan diajukan sebagai model untuk lomba tahun ini adalah hasil terbaik yang bisa dia buat.
"Kau sudah selesai? Apakah itu hasil desain akhirnya?"
Alinea menoleh ke arah dua orang yang paling berkontribusi dalam lombanya kali ini. Sasha yang memberikan banyak masukan terhadap desain yang mungkin akan disukai oleh target pasar, dan Diego yang mengenalkan Alinea pada beberapa workshop. Pada akhirnya, Alinea menggunakan jasa workshop yang sudah bekerja sama dengan perusahaan ayahnya.
"Desainnya sudah selesai. Aku akan mengirimnya ke workshop besok. Jika semuanya sesuai jadwal, aku bisa mengirimkan model set perhiasan ke panitia lomba minggu depan."
Sasha melihat hasil desain milik sahabatnya itu, namun tetap berkutat dengan pikirannya sendiri.
"Alin, apakah kau yakin panitia akan mengembalikan set perhiasan itu setelah selesai dinilai?"
Alinea bingung mendengar pertanyaan Sasha. Dia tentu yakin panitia lomba akan mengembalikan model perhiasan, baik untuk pemenang maupun peserta yang tidak berhasil menang. Ini adalah lomba yang diselenggarakan oleh perusahaan Gedith Jewelry. Tidak mungkin keluarga itu membiarkan reputasi lomba mereka tercemar.
"Sha, kau tahu kan siapa penyelenggara lomba ini setiap tahunnya?"
Sasha mengangguk. Tentu saja dia tahu. Bukankah karena penyelenggaranya itulah Alinea sangat bersemangat memenangkan tempat pertama?
"Aku tahu, hanya saja untuk membuat model set perhiasan ini tidak membutuhkan sedikit biaya, kan? Lagi pula, bagaimana dengan kontestan lain? Apa mereka juga mengeluarkan uang sebanyak ini untuk mengirimkan satu set model?"
"Tentu saja. Lagi pula sejak awal, peserta sudah menyiapkan rancangan anggaran biaya yang nantinya akan diganti oleh perusahaan Gedith. Kami semua harus melalui seleksi awal untuk menentukan sepuluh finalis. Jadi, Gedith akan mengganti biaya set model perhiasan sesuai dengan anggaran yang diusulkan."
Sasha tersenyum mendengar penjelasan itu. Meskipun uang tiap peserta akan diganti, tetap saja mereka harus mengeluarkan dana pribadi terlebih dahulu, sesuatu yang mungkin Sasha tidak akan pernah mau lakukan.
Dia tak pernah bisa mengerti pola pikir para orang kaya yang mengikuti lomba ini, termasuk Alinea. Ah, dia ingat bahwa Alinea mengikuti lomba ini hanya karena diselenggarakan oleh Gedith.
Memiliki teman yang sudah jatuh cinta terlalu dalam tapi menolak mengakui perasaannya sendiri memang merepotkan.
.
.
.
Sudah tiga minggu sejak Alinea mengirimkan model set perhiasannya kepada panitia lomba. Hari ini akhirnya pemenang lomba desain set perhiasan yang diadakan oleh keluarga Gedith akan diumumkan.
Sama seperti bulan lalu, Alinea terus-menerus memuat ulang halaman pengumuman lomba. Namun, setelah halaman termuat sepenuhnya, harapan Alinea kembali pupus.
Kali ini namanya bahkan tidak muncul sebagai pemenang peringkat pertama. Dia bahkan tidak masuk dalam jajaran tiga besar. Hasil tahun ini lebih mengecewakan dibandingkan tahun lalu.
Tok tok...
Suara ketukan pintu terdengar sebelum pintu itu terbuka tanpa izin dari Alinea. Alinea tahu siapa satu-satunya orang yang bisa seenaknya masuk ke apartemennya tanpa izin.
"Sha, aku sudah mengatakan kepadamu berkali-kali. Mengetuk pintu itu tidak cukup. Kau harus mendapat izin sebelum masuk ke tempatku. Apa itu saja kau tidak bisa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Viola
ChickLitAlinea sudah mengira kalau dirinya sudah cukup merasa sakit karena William tetapi saat laki-laki itu kembali bersikap baik kepadanya dia tidak bisa menghentikan perasaannya. Dia memang perempuan bodoh yang sulit move on dari laki-laki seperti Willia...