#Sin 02

0 0 0
                                    

Tyo menyamakan langkahnya dengan Sin. Sin pun melanjutkan bicaranya.. "Ada seseorang yang ku benci, dia jenis orang buangan tidak pintar, bodoh, penampilan seperti kutu buku dan dia tidak pandai bergaul dengan orang lain. Dia selalu menunduk dan gemetar ketika orang berhadapan dengan orang lain. Aku memakinya setiap kali aku melihatnya seperti itu aku mengganggunya setiap hari, lalu dia mencoba untuk bunuh diri !" Ucap Sin, Tyo kaget orang didepannya ini bukan orang yang dibully tapi dia adalah pelaku bully. Tyo terhenti berjalan begitu juga Sin dia berpaling menatap Tyo yang sedikit tertinggal.

Dark spirit:" Sudah habis, dia pasti akan menjauhimu !"

"Kenapa kau menceritakannya padaku ?" -Tyo.

"Tidak ada itu hanya pengalaman yang menarik bagiku jadi ku pikir untuk membagi pengalaman ku itu. Kau tau dia menangis sambil menunjukku dia berkata jika aku mati disini sekarang dia lah yang telah membunuhku, haha dia mengatakannya dengan begitu lantang dihadapan semua orang !" Ucap Sin menceritakan dengan penuh antusias seolah itu adalah cerita yang seru.

Tyo terdiam dia benar-benar tidak menduga orang dengan penampilan seperti itu (cacat) ternyata pelaku bully. " Kau aneh !" Ucap Tyo beranjak pergi meninggalkan Sin.

"Hei kita tidak jadi ke kantin?" Teriak Sin pada Tyo yang semakin menjauh.

"Pergi saja sendiri sialan !" Jawab Tyo juga berteriak tanpa berpaling melihat ke arah Sin.

Dark Spirit:" Iya, kenapa kau menceritakannya!"

Ucap Roh gelap itu menenggokkan wajahnya yang mengerikan dengan mata bolong dan mulut ternganga lebar, tapi Sin berpaling pergi mengabaikannya.

Dark Spirit:" Di abaikan lagi !" -nada kecewa.

Sin berpikir ia tak bisa membuat kesan baik membuat kehidupan baru dengan imej baru, suatu saat insiden ini pasti akan sampai ke telinga orang-orang yang sudah dekat dengannya nanti, ia takut kejadian sama terulang seperti waktu di SMP.

Ingatan muncul bersamaan dengan langkah Sin yang semakin cepat, suara-suara perundungan itu mulai merasuk ke telinganya..

"Hei, ku dengar kau itu anak haram ?"
"Darimana kau mendengar itu Lix?!"
"Ada yang bilang padaku, dia berada di sekolah dasar yang sama !"

" Memangnya kenapa klo dia anak haram ?!"

"Tidak maksudku yang aneh dalah namanya itu dalam bahasa inggris artinya Dosa kalian tahu?"

"Ya sebenarnya aku merasa aneh tapi ku pikir itu punya makna lain dalam berbagai berbahasa !"

"Ya terus kenapa? Kau ingin berkelahi denganku hanya karena namaku ?" -Sin.

"Ya bajingan, aku tidak menyukai sikap sombong mu itu, anak haram sepertimu dinamai oleh orangtuamu kau tidak diinginkan kenapa mereka melahirkan mu !"

"Berhenti mengoceh ayo berkelahi kalau mau !" -Sin.

"Ya lihat kau gemetar, kau yakin ingin berkelahi denganku?"

"Aku gemetar karena sangat ingin memukulmu sialan !" -Sin.

"Haha baiklah kalau kau memaksa jangan salahkan aku terjadi sesuatu padamu!"




Sin pov:
Aku sangat takut saat itu, sebenarnya aku sangat takut. Ketika di sekolah dasar aku hanya bisa menunduk sambil gemetar dan akhirnya aku mengasingkan diri tidak berteman sama sekali. Saat itu ku pikir aku tidak ingin meringkuk lagi dan terus sendirian, aku ingin melawan. Ku pikir aku harus membungkam mulut agar bisa kembali menjalani hidupku tapi aku ceroboh tidak mengukur kemampuan ku terlebih dahulu. Aku kalah dan inilah yang terjadi padaku sekarang cacat..

SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang