Baru saja Sin dipanggil ke ruang guru pada siang hari sekarang di sore hari Sin berada si ruang BK, sungguh Sin sangat pandai membuat kepala wali kelas berdenyut.
Sin tidak terlalu mendengarkan apa yang dikatakan oleh wali kelas dan guru BK, karena itu sudah pasti sebuah omelan. Sin sibuk menggoda Jinhan, dia terus menatap dan tersenyum pada Jinhan yang membalasnya dengan tatapan dingin. Sin sangat suka reaksinya, baginya itu sangat lucu, jelas sekali kalau Jinhan ini tidak suka pada Sin tapi dia terus menanggapi godaan Sin dengan menunjukkan dengan jelas ketidaksukaannya.
"Sin, katanya Ezra terluka karena kau melempar kursi, kenapa kau melakukan itu ?" Tanya guru BK menatap Sin dengan tajam.
"Hah ? eh.., um.. itu terjadi begitu saja. Aku menjadi korban dari perkelahian mereka, bapak lihat sendiri kan saya ini cacat saya tersenggol dan jatuh tongkat saya terlempar jauh. Sebelumnya saya mencoba merangkak menghindar takut terinjak oleh mereka tapi kemudian saya merasa terhina karena hak tersebut, saya diliputi rasa marah dan tiba-tiba keajaiban saya bisa berdiri dan menghentikan mereka semua dengan melempar kursi !" Ucap Sin menjelaskan situasi yang terjadi saat Sin melempar kursi. Wali kelas memalingkan wajahnya karena malu dengan kejujuran murid nakalnya ini seolah ia tidak menyesali perbuatannya. Guru BK hanya bisa memggelengkan kepala dan kemudian memutuskan hukuman yang sesuai untuk semuanya termasuk Sin.
Ketika selesai Sin sengaja menunggu Jinhan keluar.
"Sin apa yang kau lakukan?" Tanya Wali kelas yang melihat Sin masih berada si luar ruangan.
"Saya menunggu dia pak !" Tunjuk Sin pada Jinhan.
"Jangan main-main kembali ke kelas ?" Ucap Wali kelas lalu beranjak pergi. Sin ingin bicara dengan Jinhan tapi Jinhan berlalu sembari berkata " alasan yang bodoh!" Ucapnya lalu berlalu, Sin terdiam bingung sejenak lalu ia sadar sepertinya itu merujuk pada ucapannya tadi tentang ia yang melempar kursi.
Sin berjalan cepat sambil pincang menyusul Jinhan. " Hei, kau kenal dua orang yang waktu itu saat aku kena bola itu ?" Tanya Sin karena sejak hari itu ia pernah mencoba mencari Tian dan Jojo tapi ia tak dapat menemukannya.
"Kenapa kau ingin mengganggu mereka ? Kau pikir mereka terlihat lemah?" -Jinhan tidak memelankan langkahnya, Sin terlihat agak kesulitan mengimbanginya.
"Seburuk itukah aku dimatamu?"
"Ya, kau terkenal akhir-akhir ini. Ini adalah peringatan jika kau melakukan hal aneh apapun itu aku akan mencatat namamu !" Ucap Jinhan berhenti sejenak menatap Sin lalu ia kembali berjalan.
"Aku terkesan dengan sikap permusuhan yang konsisten!" Gumam Sin lalu kembali mengejar Jinhan.
"Hei, ayolah bantu aku, aku ingin berteman dengan mereka !" Bujuk Sin.
"Mereka itu anak kelas 3, mereka sibuk dengan berbagai kegiatan bahkan mereka sering tidak berada di sekolah karena berbagai aktifitas !" Ucap Jinhan.
"Mereka dikelas 3 apa ?" -Sin.
Jinhan kembali terhenti dan menatap kesal Sin. " Kau mengincar mereka untuk roh yang ada di belakangmu itu kan !?'' Ucap Jinhan, sin kaget mendengarnya.
"Kau melihatnya ?" Tanya Sin dengan ekspresi kaget.
"Mereka punya urusannya sendiri, kau tidak bisa memanfaatkan orang itu untuk kepentingan pribadimu, dia sudah punya seseorang yang mereka lindungi, seseorang yang memiliki kutukan sepertimu !" Ucap Jinhan menatap Sin rendah.
"Aku tidak siapa dirimu sebenarnya, tapi kau bicara seperti tau segala hal. Ku kira kau hanya membenciku karena sikapku, tapi sebenarnya lebih dari itu. Kau sepertinya memiliki kelebihan bisa melihat sesuatu yang ada di dalam diri orang lain dan kau mendakwa seseorang itu dengan buruk hanya karena apa yang kau lihat !" Ucap Sin tampak marah, energi gelap itu terlihat semakin besar mengelilingi Sin.
"Kau terlalu merendahkan orang lain, apa kau pikir kau lebih baik ? Orang yang memiliki kutukan itu, kurasa kau juga memandang rendah dirinya. Baiklah, terimakasih informasinya, itu saja!" Ucap Sin lalu beranjak pergi, Jinhan hanya diam menatap Sin dengan langkah pincangnya menjauh pergi.
Jinhan teringat dengan peringatan yang pernah ia dapat dari seseorang ketika ketika ia masih duduk di sekolah dasar. Seorang pria menakutkan menarik tangannya yang baru saja pulang sekolah dan mengatakan hal aneh begitu saja.
"Kau memiliki karma, hutang harus dibayar. Kau memiliki kemampuan spesial jadi gunakan itu dengan baik jangan menilai seseorang hanya dari apa yang kau lihat dan kau dengar. Suatu saat kau harus mengembalikan semua hal yang sudah kau ambil dari orang lain !"
Jinhan tidak tau apakah itu berkaitan ia mendapatkan feeling yang tidak enak mengenai Sin. Kemarahannya kata-kata membuka kembali ingatan yang saat itu hanya Jinhan anggap sebagai orang aneh biasa dan ia lupakan dengan cepat.
Sin, hanya padanya Jinhan menunjukkan sifat buruknya ini. Tidak ada satupun yang tau tentang kemampuannya begitu juga keluarganya. Jinhan tidak tau kenapa ia begitu tidak menyukai Sin, ia benar-benar tidak suka orang-orang yang bertingkah seperti sampah seperti Sin dan juga yang punya kutukan lain yang ada disekolah ini.
Memang benar, Jinhan menilai mereka dari apa yang terlihat dimatanya, itu adalah karma buruk dari perbuatannya sendiri kutukan untuk orang-orang yang telah berbuat jahat. Dan ia Begitu yakin mereka yang memiliki energi gelap itu semuanya adalah orang buruk sebelumnya, keyakinan itu tak terbantahkan oleh Jinhan tidak ada yang bisa mematahkan pemikiran itu, ia hanya mempercayai apa yang ia lihat.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
Sin
Teen Fictionseorang anak bernama Sin dilahirkan atas nama dosa menanggung segala kemalangan dan kutukan bersama dirinya. Kakinya dipatahkan, mata kanannya hampir buta, cacat dan harus menggunakan kruk siku satu kaki selamanya tapi Sin tidak pernah menyerah untu...