Apakah kamu ingin pergi? (2)

8 0 0
                                    

Orang kepercayaan dan petugas diam-diam mengamati perubahan besar dari Die. Sungguh luar biasa membuat jantung berdebar.

"Nyonya, sepuluh menit lagi acara di mulai."

Die tetap bungkam, terlihat malas menanggapi. Orang kepercayaan Hodie Morgan dan petugas saling berpandangan.

Ini tidak mudah pikirnya bersamaan.

Waktu terus berjalan.

"Nyonya..."

Die menutup matanya, ia terlalu kesal. Perubahan dirinya tidak bisa di terima akal sehatnya.

Kegelisahan menyeruak.

Waktu tersisa 5 menit.

---

Hodie Morgan melihat ponselnya dengan senyum mengembang. Kucing kecilnya tampak cantik dan mengemaskan.

Tadi sempat waspada saat melihat Glisena masuk dan berbicara pada Die. Ia hampir memgamuk saat tahu Glisena hendak membawa kucing kecilnya.

"Mengapa kamu melihat ponsel terus?"

Hodie Morgan tidak mengalihkan pandangannya dari ponsel, "Calon istriku ngambek."

"Bagaimana kamu tahu?"

Orang di sebelah Hodie Morgan adalah Gormen kakak Glisena. Ia sedikit terkejut semalam ketika mendengar pernikahan Hodie Morgan dan di jadikan pembawa cincin.

Sungguh mendadak.

"Aku selalu tahu." Kalimat datar dan menekan bikin Gormen mengerutkan keningnya.

"Adikku?"

Hodie Morgan menyimpan ponselnya ke dalam saku celananya, ia bertaruh jika tidak menjemput kucing kecilnya sendiri ke sini. 1000% tidak ada pernikahan.

Ia berjalan ke arah pintu.

Gormen terkejut, "Hei Hodie, kamu mau kemana?" Tanyanya kebingunan.

Tamu mulai berdatangan, pengantin malah pergi. Gormen tidak bisa berteriak lebih lanjut saat tepat matanya melihat Glisena berjalan ke arahnya dengan wajah pucat.

Iapun tahu.

Namun, matanya menangkap Hodie Morgan berbalik lalu berjalan ke tengah aula di mana sumpah pernikahan akan di lakukan.

Glisena menatapnya sendu.

Hodie Morgan memikirkan jangka panjang, jika ia memaksa berarti ada celah untuk perceraian di kota K ini. Ia lupa sebuah aturan terpenting dalam pernikahan sesama gender, tidak ada paksaan.

Ia menahan kekesalannya.

Di tengah aula menunggu kucing kecilnya, ia harus berikan hukuman pikirnya.

Keramain menghilang.

Suara alunan lagu pernikahan mulai di mainkan. Semua tamu spontan berdiri ke arah pintu.

Glisena bersandar dalam pelukan Gormen, "Kak, pria itu menjijikan. Aku-- harusnya menjadi pengantinnya."

Gormen menepuk pelan sisi lengan Glisena," Cinta tidak harus memiliki."

"Kak!"

"Glisena, kamu mempunyai waktu yang cukup untuk bersamanya tapi Hodie Morgan sejak awal tidak ingin kamu."

"Tapi dia pria!"

"Pria atau wanita, di kota K tidak ada arti."

"Tapi..."

"Glisena, kamu nyaris buat kebodohan. Jangan lakukan lebih jauh lagi."

"Bagaimana kakak tahu?"

"Hodie Morgan beritahu, tidak ada yang tidak di ketahuinya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Die, Are You Sure?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang