404! : Pembagian Kamar

46 5 0
                                    

————

3.

“Kita harus saling kenal

————

Duk!

Rayha, Riri, Ceysha, Aisha, dan Rafa menoleh penuh ke arah dapur. Mendengar suara bising dari arah sana salah satu dari mereka berinisiatif mendekati, Ayana dan Haura yang notabenenya sedang berada di dapur menjadi perhatian penuh

Rayha hendak berdiri, menghampiri mereka, sebelum sebuah teriakan yang melengking menghantam pendengaran mereka.

"AAAKKHH SETANN"

"TOLONGG, ADA TIKUSS"

Dua teriakan melengking itu membawa seluruh penghuni ruang tamu beranjak ke sumber suara, melihat apa yang baru saja terjadi disana.

Rayha yang pertama kali sampai bergidik bingung, ia menepuk pelan bahu Haura yang kini memejamkan matanya takut. Seperti baru saja melihat sesuatu yang menyeramkan.

"KAK!" ia berteriak ketika tepukan itu menyambar bahunya, "Ya tuhan ... Kaget!" Lanjutnya ketika menyadari kalau itu adalah kakak kelasnya, bukan hal yang menyeramkan. Mungkin.

"Kalian kenapa?" Satu pertanyaan paling penting ia ucapkan, Rayha kemudian menghadap kearah Ayana, bertanya hal yang sama.

"T-tadi ada tikus ... Iuhhh geli banget!" Ucap Aya menimpali, ia menyembunyikan tubuhnya dibelakang Ceysha, yang paling dekat posisinya dengannya saat ini

Rayha mendelik kasar, ia kemudian menunduk memeriksa apa benar hewan itu berada disekitar sini. Tapi ketika ia memeriksa, tak didapati apapun dibawah lemari kayu ini. Hanya beberapa debu dan sarang laba-laba, yang menunjukkan rumah ini telah di tinggalkan cukup lama.

"Nggak ada tuh, halu kamu" kemudian ia berlalu, dan kembali duduk di ruang tamu untuk mempersiapkan apa yang perlu. Ayana tampak bingung ia kemudian melirik Riri yang masih berdiri di sana.

"Kak, bener loh ada tikus." Ucapnya meyakinkan, Riri mengangguk lalu kembali bertanya, "Kamu liat tikusnya lari kemana?" Mendengar hal itu Ayana sontak berpikir, ia tak melihat secara langsung, tapi ia yakin itu tikus.

"Ngga liat, tapi pasti tikus, Kak. Masa iya kayu ukir sebesar itu jatuh dari lemari karena angin?"

"Setan itu!" Belum sempat Riri menjawab pernyataan dari Aya ucapannya sudah di ambil alih oleh Haura, yang kini tampak masih bergidik ngeri dengan menggenggam lengan Rafa yang masih menyimak dengan santai di depan mereka.

"Lo lebih halu ya, kampret. Mana ada setan jam segini" ucapan Aya kini membawa suasana hening diantara mereka, Aya juga terdiam setelah berucap seperti itu.

Ingat kenapa mereka bisa berakhir di penginapan yang berbeda seperti ini?

Karena sebuah kerusuhan dan tragedi aneh yang terjadi diantara mereka. Dimana Rayha yang baru menyadari keanehan itu ketika dirinya melihat jam. Jam yang mereka lihat tidak normal seperti biasa. Dimana seharusnya dari jam keberangkatan mereka, maka jam seharusnya menunjukkan jam 7 pagi.

Tapi sayangnya, mereka menyadari kalau jam sudah menunjukkan jam 3 pagi.




Flashback On

Penginapan 404! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang