Prolog

325 25 0
                                    

"Lariette..."

"Lariette... Sadarlah!"

Tepukan ringan yang terasa di pipinya membuat kedua mata gadis itu terbuka perlahan. Samar-samar dapat ia lihat seorang gadis berambut pendek sedang melambaikan tangan kearahnya.

"Kau terluka? Ada yang sakit? Katakan padaku, Lariette."

Gadis yang dipanggil dengan nama Lariette tersebut hanya mengeluh sembari memegangi kepalanya.

"Jawablah Lariette, bagaimana kepalamu? Apa terasa sakit? Atau terasa sangat sakit?"

"Apa maksudmu?" Tanyanya bingung.

"Kau tidak ingat, ya? Kau pingsan saat Yang Mulia--" Perkataannya terpotong begitu saja saat seorang gadis pelayan berteriak memanggil namanya dari arah belakang.

"Sasha! Yang Mulia Pangeran memanggilmu."

Sasha kembali menatap Lariette, "Tetaplah disini, aku akan segera kembali."

Masih memegangi kepalanya yang terasa nyeri, Lariette, gadis itu berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Ia menatap pakaian yang di kenakannya persis seperti pakaian pelayan membuat kepalanya kembali terasa ingin pecah.

"Apa-apaan ini?" Lariette bangkit dari tidurnya. Apa sekarang dirinya tengah melakukan syuting dan berperan sebagai pelayan?

Tidak lucu!

Mencoba mencari seseorang yang sekiranya dapat membantunya, pandangan Lariette berhenti saat melihat seorang gadis pelayan dengan pakaian serupa seperti yang ia kenakan sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya.

"Hei? Kemari lah," Seru Lariette, "Sedang berada di mana kita saat ini?"

"Castle Barat, kediaman Yang Mulia Pangeran Matteo."

Lariette mengangguk, "Baiklah, terimaka-- APA!!?" Lariette berteriak hingga membuat gadis dihadapannya mencibir lalu meninggalkannya begitu saja.

"Yang Mulia Pangeran Matteo, katanya?"

"Yang benar saja?" Lariette kembali masuk kedalam ruangan, tempat dimana saat pertama kali ia terbangun.

Lariette mengigit bibirnya, seingatnya tadi ia hanya tertidur setelah pulang berkerja karena kelelahan. Tidak ada yang aneh, tapi mengapa saat membuka mata ia menemukan keanehan. Yaitu, terbangun dan berperan sebagai pelayan dikediaman Matteo, sang Putra Mahkota kerajaan Nezedz.

"Benar-benar gila."

Dari sekian banyaknya buku novel yang pernah ia baca, mengapa harus masuk dalam cerita yang tidak waras ini?

***

The Crown Prince CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang