5 | Decide

163 24 14
                                    

Ada hal lain yang paling Matteo benci dalam hidupnya. Salah satunya keberadaan Calestio yang telah merenggut seluruh atensi Kerajaan, baik kehidupan tenang miliknya maupun kekuasaan yang pernah berada di dalam genggaman tangannya.

"Jika kau ingin mengatakan mengapa aku tidak menyapanya terlebih dahulu, ku rasa kau sudah tahu jawabannya Lariette."

Suara Matteo terdengar dingin di pendengaran Lariette. Langkah pria itu pun terkesan buru-buru dan tanpa tujuan. "Aku tahu, tapi tidakkah anda mengingat status Yang Mulia Putra Mahkota?"

Lariette tidak mungkin berkata seperti ini tanpa tujuan. Hanya saja, kebencian yang ada didalam hati Matteo terlihat sangat nyata dan penuh obsesi. Dalam novelnya pun diceritakan seperti itu.

Lariette iba melihat kehidupan Matteo. Dilihat secara langsung pun, pria ini tidak terlihat seperti antagonis melainkan seseorang yang menyedihkan. Lariette tidak ingin Matteo berakhir seperti itu...

Hatinya sedikit tersentuh membayangkan dan melihat secara langsung hidup yang Matteo jalankan.

"Apa maksudmu?" Matteo menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Lariette.

"Dia adalah Putra Mahkota,"

"Aku tahu,"

"Tidak seharusnya anda bersikap seperti itu. Lagi pula... Bukankah Yang Mulia Putra Mahkota adalah saudara anda."

Tidak ada balasan apapun dari Matteo selama beberapa detik sebelum akhirnya pria itu mengeluarkan suara. "Lantas?"

Wajah Matteo tampak tidak berubah sedikitpun. Hal itu membuat Lariette menggaruk tengkuknya dengan perasaan canggung.

"Yang Mulia Pangeran, bukan aku berpihak..." Perkataan Lariette mengambang begitu saja kala melihat Matteo berbalik meninggalkannya begitu saja tanpa kata.

"Apa-apaan antagonis ini!?" Lariette menepuk pelan jidat nya.

"Aku ingin merubahmu menjadi pria ala-ala shoftspoken, loh..."

Lariette sudah berbaik hati untuk mengasihani Matteo yang memiliki takdir kejam dan berusaha memberi kesan terbaik untuk Matteo saat dia bertemu dengan pemeran utamanya.

Walaupun dalam cerita novelnya, Calestio tidak sebaik dan sepolos itu.

Ya... Tetap saja, kematian Matteo tetap ada campur tangannya dengan Calestio. Itulah sebabnya, Lariette ingin merubah jejak digital yang telah Matteo perbuat dan memperbaiki sikap pria itu agar kelak kematian Matteo tidak setragis seperti dalam novelnya.

Namun, apakah semua itu akan berjalan dengan lancar disaat masalalu Lariette dan Matteo belum terungkap? Ataukah, Lariette akan mengubah rencananya setelah mengetahui jika ia terikat oleh takdir yang telah Matteo ubah.

"Mengapa diam saja?"

Suara Matteo terdengar dari jauh. Lariette berkedip bingung, apa yang Matteo lakukan?

"Cepatlah, atau gaji mu tidak akan kubayar!" Teriak Matteo sekali lagi.

Lariette bergegas menyusul Matteo. Setelah berada disamping pria itu dan menyamakan langkah nya, Lariette bertanya. "Mengapa anda pergi meninggalkan saya begitu saja?"

Matteo melirik sekilas, "Tidak ada,"

"Saya kan, belum selesai berbicara,"

"Apakah anda tahu tindakan seperti itu tidak sopan sekalipun saya adalah seorang pelayan?" Ungkap Lariette lagi.

"Kau?" Matteo menghentikan langkahnya yang otomatis tindakannya diikutin oleh Lariette. "Kenapa sangat cerewet." Gumam Matteo di akhir.

"Apa, Pangeran? Anda mengatakan sesuatu?" Tanya Lariette, ia tidak tahu apa yang barusan Matteo gumamkan.

"Cepatkan langkahmu, kita akan kembali."

Semenjak kembali dari pesta perjamuan yang di adakan Kaisar Nezedz, Matteo merasa sikap Lariette tidak lagi dingin seperti beberapa waktu yang lalu.

Lariette kembali bersikap hangat padanya seperti yang gadis itu lakukan biasanya. Bibir Matteo tak henti-hentinya tertarik keatas menerbitkan senyum tipis kala mendengarkan bagaimana Lariette bercerita.

"Lambat laun, Pangeran tersebut memiliki dendam yang amat mendalam pada saudaranya yang membuat kehancuran di kerajaan." Jelas Lariette.

"Lalu?" Matteo penasaran. Mengapa cerita yang Lariette ceritakan padanya terdengar familiar. Seperti menceritakan hubungan nya dengan anggota kerajaannya.

"Lalu... Diliputi perasaan marah dan dendam, Pangeran tersebut akhirnya memberontak dan terjadilah perang besar-besaran yang mengakibatkan Pangeran tersebut dihukum mati karena perbuatannya."

Cerita ini Lariette ambil berdasarkan alur novel yang ia baca. Pangeran yang ia maksud adalah Matteo sendiri, ya... Lagi pula tidak mungkin Matteo menyadarinya, bukan? Pemberontak yang Matteo lakukan kelak juga masih sangat lama akan terjadi.

"Kasian sekali Pangeran itu, yaaa..." Dramatis Matteo. Ia jadi teringat pada masa lalunya.

"Benar, Yang Mulia. Sangat sangat sangat menyedihkan sekali nasib Pangeran tersebut. Jadi, bolehkah saya meminta satu hal?" Lariette dengan ragu meraih tangan Matteo dan menggenggamnya.

Matteo menaikkan sebelah alisnya melihat aksi aneh Lariette. "Apa itu?" Tak urung ia meladeni Lariette.

"Saya minta, semoga kelak anda tidak seperti Pangeran bajingan tersebut yang rela hancur hanya demi memperebutkan sebuah kekuasaan." Ucap Lariette serius.

Untuk kali ini, Lariette telah membulatkan tekadnya akan mengubah masa depan Matteo. Membuat pria manis ini terbebas dari dendam yang akan menghancurkannya. Mengubah titel Matteo sebagai antagonis kejam menjadi protagonis lemah lembut.

Hanya itu, setelah itu Lariette akan pergi meninggalkan Matteo dan menempuh jalan untuk kembali ke dunia nya dulu.

Lariette percaya, alur novel akan berjalan dan tidak akan berubah. Ia akan memastikan sendiri kehidupan bahagia Matteo yang bertemu pemeran utama wanitanya yang akan melepaskan kutukan Matteo kelak.

Lariette akan menjamin hal itu.

"Kau kira aku akan seperti itu?" Matteo mendelik tidak terima. Yang benar saja, kalau di kehidupan pertamanya, mungkin bisa saja dia akan melakukan hal gila itu. Tetapi, sekarang jelas sudah berbeda.

"Saya hanya memperingati anda." Lariette melepas tangan Matteo yang ia genggam.

"Baiklah baiklah. Aku juga ingin meminta satu hal, tidak! Dua hal padamu. Bolehkah?"

Lariette memicingkan matanya curiga, "Asal tidak aneh-aneh aku tak masalah. Katakan, Yang Mulia Pangeran..."

"Yang pertama, jangan memanggilku dengan formal di saat kita sedang berduaan seperti ini," jeda sejenak sebelum Matteo kembali bersuara, dimana, perkataan Matteo sukses membuat Lariette penasaran dan kebingungan.

"Di kehidupan kali ini, kau tidak perlu melakukan hal serupa, Lariette."

***

ada yang ngeh gaa kalau di bab ini ada kata-kata yang mencurigakan?

kedepannya akan penuh dengan alur maju mundur yaa... aku harap kalian gaa pusing karna flashback yang akan menguak fakta tentang masalalu Matteo dan Lariette.

see u seng ❤️❤️❤️

tunggu selalu aku update yaa, maaf kalo lama :((

The Crown Prince CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang