3 | Curse

301 34 15
                                    

Jalan pikiran Matteo benar-benar tidak bisa diprediksikan. Beberapa hari yang lalu Matteo terkesan sangat mendominasi, lalu sekarang, pria beriris biru tersebut jauh lebih bersahabat.

"Dasar pria gila!" Lariette merebahkan tubuhnya dengan lelah.

Lariette memperhatikan gaun-gaun indah disampingnya dengan tatapan gamblang.

"Bisa-bisanya dia mengajakku menjadi pasangannya di pesta perjamuan besok."

Memang, sebagai pelayan pribadi sudah tugasnya menemani Matteo kemanapun ia pergi. Tapi, bukankah ini berlebihan?

"Lagi pula tidak mungkin sesosok Matteo Varnezedz tidak memiliki pengawal pribadi."

Apa yang sebenarnya pria itu pikirkan.

Matteo terlalu abu-abu bagi Lariette yang terkesan sangat penasaran dengan kehidupannya dulu. Jika bertanya langsung pada pria itu, Lariette tidak yakin Matteo akan menjawabnya dengan jujur.

Jadi alangkah baiknya ia mengikuti setiap alur yang akan terjadi sampai saatnya ia benar-benar berhasil terlepas dari pekerjaan ini.

Seperti hari-hari sebelumnya, setelah menyiapkan pekerjaan diruangan pribadi milik Matteo, Lariette kembali berkumpul bersama Sasha.

"Bagaimana hari mu akhir-akhir ini?" Tanya Sasha. Saat ini mereka sedang duduk dibawah pohon yang berada belakang Castle.

"Baik-baik saja," Jawab Lariette sekenanya.

Sasha semakin mendekat pada Lariette. Kemudian berbisik, "Jadi bagaimana rencana tentang pengunduran dirimu tempo hari?"

Lariette tidak langsung menjawab. Jika dipikir-pikir, untuk membiarkan alur berjalan dengan semestinya tanpa melibatkan dirinya, bukankah sebaiknya pengunduran diri adalah jalan yang mudah? Toh bukan dirinya pemeran utamanya. Memainkan Ariesta Sandes, putri bungsu seorang Baron.

"Aku akan memikirkannya setelah pesta perjamuan Putra Mahk..." Perkataan Lariette berhenti membuat Sasha yang berada di sampingnya menatapnya penasaran.

Pesta perjamuan?

Dalam novelnya memang diceritakan, Kaisar, mengundang langsung Matteo dalam acara perjamuan yang diadakan Putra Mahkota, Calestio, yang berhasil memenangkan perang besar.

Sebagai Putra Mahkota yang akan memimpin kerajaan, Calestio selaku pemeran utama, berperan penting dalam berdirinya kerajaan Nezedz.

Pada pesta perjamuan nanti, Matteo yang hadir akan mendapatkan hinaan lantaran kutukan yang pria itu miliki.

Maksud terselubung dari digelarnya pesta perjamuan ini bukan semata-mata hanya merayakan kemenangan sang tokoh utama. Tetapi lebih dari itu, Calestio meminta Kaisar Nezedz mengundang Matteo dengan kedok merayakan kemenangan Calestio, tanpa tahu jika pesta itu adalah awal dari kehancuran Matteo yang kian menyimpan dendam pada Calestio.

Lariette menghembuskan nafasnya dengan frustasi. Konflik besar akan terjadi setelah pesta perjamuan yang digelar didalam Istana.

***

Malam sebelum pesta perjamuan Lariette kembali mendatangi ruangan Matteo. Entah mengapa, malam ini hawa mencekam sangat terasa saat kaki nya melangkah masuk melalui lorong-lorong Castle ini.

Seperti biasa, Lariette berjalan dengan tenang sembari membawa makan malam yang akan ia berikan pada Matteo. Tepat dihadapannya, ada sebuah pintu berwarna emas yang menjulang tinggi.

Saat pintu tersebut dibuka, hawa dingin kia menyeruak hingga terasa hingga tulang nya. Ruangan yang biasanya tampak lebih hidup, malam ini berbanding terbalik. Ruangan ini terlihat suram, gelap dan mencekam.

The Crown Prince CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang